Cara Menciptakan Pertanyaan Hots Untuk Bidang Matematika (Higher Order Thinking Skills)
Banyak guru matematika yang tahu bahwa mereka perlu meningkatkan kualitas duduk perkara matematika di kelas mereka, tetapi tidak yakin bagaimana melakukannya. Saya diajarkan taktik andal dan ingin menyebarkan dengan sesama guru matematika saya.
Guru sering diberi buku pelajaran matematika untuk mengajar, dan sayangnya, pertanyaan terbuka kadang tidak terdapat dari dominan buku pelajaran matematika. Namun, mengubah duduk perkara matematika umum menjadi pertanyaan terbuka sangat sanggup dilakukan. Ini yaitu gagasan yang telah saya ajarkan yang telah membantu meningkatkan ketelitian di kelas matematika saya. Ambil soal matematika umum dan balikkan pertanyaan dan jawabannya. Siswa sanggup menciptakan pertanyaan dengan balasan yang diberikan. Ambil duduk perkara satu langkah lebih jauh dengan meminta mereka membenarkan balasan mereka baik melalui goresan pena atau pemodelan (atau keduanya.)
Misalnya, pertanyaan matematika umum mungkin sebagai berikut: "Tentukan volume kotak dengan tinggi 3 cm, lebar 5 cm, dan panjang 10 cm." Jika Anda erat dengan Taksonomi Bloom, saya akan menyarankan ini jatuh ke dalam kategori "pengetahuan". Siswa cukup mengingat algoritma dan menghitung jawabannya. Meskipun saya percaya pertanyaan-pertanyaan ini mempunyai daerah mereka di kelas matematika, mereka harus berada dalam minoritas. Bagaimana kalau Anda malah mengubah pertanyaan menjadi ini, "Buat kotak yang mempunyai volume 150 cm kubik." Tiba-tiba pertanyaan ini kini jatuh ke dalam kategori "sintesis", yang dianggap sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Berikut ini pola lain: Alih-alih, "Selesaikan persamaan berikut 3x + 2 = 11," balikkan pertanyaan dan katakan, "Buat persamaan satu variabel di mana konstanta variabelnya sama dengan 3. Tulis persamaan Anda dalam dua cara berbeda."
Contoh lain: "Temukan rata-rata 12, 15, 18, 20, dan 30." Balik pertanyaan dan jawab dan tanyakan, "Berapa lima angka yang mempunyai rata-rata 19 dan kisaran 18? Jelaskan alasan Anda."
Contoh terakhir: "Sederhanakan persamaan 2 (x + 1) + 4." Ubah duduk perkara ini menjadi "Tulis tiga persamaan yang apabila disederhanakan menjadi 2x + 6. Buktikan bahwa persamaan Anda semua setara."
Membalikkan pertanyaan memang membutuhkan waktu, dan kadang kala itu "lebih mudah" untuk menetapkan duduk perkara dasar. Ingat, bagaimanapun, bahwa mempunyai siswa memecahkan duduk perkara dan memahami matematika akan membutuhkan lebih sedikit ulasan dan retensi yang lebih baik. Saya sanggup meyakinkan Anda bahwa melakukannya niscaya akan bernilai waktu Anda.
Jika Anda ingin memulai dengan memakai pertanyaan terbuka di kelas matematika Anda, berikut yaitu beberapa kiprah andal untuk memulai. Mereka bekerja dengan sangat baik pada selesai tahun untuk menciptakan siswa Anda terlibat, atau kapan saja sepanjang tahun untuk membantu siswa Anda memahami matematika. Sumber https://www.tomatalikuang.com/
Guru sering diberi buku pelajaran matematika untuk mengajar, dan sayangnya, pertanyaan terbuka kadang tidak terdapat dari dominan buku pelajaran matematika. Namun, mengubah duduk perkara matematika umum menjadi pertanyaan terbuka sangat sanggup dilakukan. Ini yaitu gagasan yang telah saya ajarkan yang telah membantu meningkatkan ketelitian di kelas matematika saya. Ambil soal matematika umum dan balikkan pertanyaan dan jawabannya. Siswa sanggup menciptakan pertanyaan dengan balasan yang diberikan. Ambil duduk perkara satu langkah lebih jauh dengan meminta mereka membenarkan balasan mereka baik melalui goresan pena atau pemodelan (atau keduanya.)
Misalnya, pertanyaan matematika umum mungkin sebagai berikut: "Tentukan volume kotak dengan tinggi 3 cm, lebar 5 cm, dan panjang 10 cm." Jika Anda erat dengan Taksonomi Bloom, saya akan menyarankan ini jatuh ke dalam kategori "pengetahuan". Siswa cukup mengingat algoritma dan menghitung jawabannya. Meskipun saya percaya pertanyaan-pertanyaan ini mempunyai daerah mereka di kelas matematika, mereka harus berada dalam minoritas. Bagaimana kalau Anda malah mengubah pertanyaan menjadi ini, "Buat kotak yang mempunyai volume 150 cm kubik." Tiba-tiba pertanyaan ini kini jatuh ke dalam kategori "sintesis", yang dianggap sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Berikut ini pola lain: Alih-alih, "Selesaikan persamaan berikut 3x + 2 = 11," balikkan pertanyaan dan katakan, "Buat persamaan satu variabel di mana konstanta variabelnya sama dengan 3. Tulis persamaan Anda dalam dua cara berbeda."
Contoh lain: "Temukan rata-rata 12, 15, 18, 20, dan 30." Balik pertanyaan dan jawab dan tanyakan, "Berapa lima angka yang mempunyai rata-rata 19 dan kisaran 18? Jelaskan alasan Anda."
Contoh terakhir: "Sederhanakan persamaan 2 (x + 1) + 4." Ubah duduk perkara ini menjadi "Tulis tiga persamaan yang apabila disederhanakan menjadi 2x + 6. Buktikan bahwa persamaan Anda semua setara."
Membalikkan pertanyaan memang membutuhkan waktu, dan kadang kala itu "lebih mudah" untuk menetapkan duduk perkara dasar. Ingat, bagaimanapun, bahwa mempunyai siswa memecahkan duduk perkara dan memahami matematika akan membutuhkan lebih sedikit ulasan dan retensi yang lebih baik. Saya sanggup meyakinkan Anda bahwa melakukannya niscaya akan bernilai waktu Anda.
Jika Anda ingin memulai dengan memakai pertanyaan terbuka di kelas matematika Anda, berikut yaitu beberapa kiprah andal untuk memulai. Mereka bekerja dengan sangat baik pada selesai tahun untuk menciptakan siswa Anda terlibat, atau kapan saja sepanjang tahun untuk membantu siswa Anda memahami matematika. Sumber https://www.tomatalikuang.com/