Perbudakan Di India
Foto: Reuters India
India Modern dikala ini populer dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Negara ini dianggap sebagai salah satu negara yang tingkat perekonomian, kekuatan militer, dan pendidikannya terbaik di Asia. Namun dibalik India yang (mungkin) modern, sekitar 270 juta penduduk India masih berada dibawah garis kemiskinan, 18 juta penduduknya hidup sebagai pekerja paksa, dan angka pelecehan seksual terhadap perempuan India cenderung tinggi. Dan India merupakan negara yang mempunyai ketimpangan ekonomi yang rentannya cukup jauh antara si kaya dan si miskin.
Perbudakan di India masih menjadi polemik negara di Asia Barat ini. Istilah budak di India berasal dari kata sansekerta, dāsa dan dāsyu dalam bahasa Veda dan literatur India kuno lainnya juga telah diterjemahkan sebagai "budak", namun ilmuwan lain menerjemahkannya sebagai "pelayan."
Menurut Karen Carr, Sejarawan Universitas Negeri Portland, mungkin selalu ada budak di India, tapi hingga sekitar tahun 1000 AD hanya ada beberapa budak, dan kebanyakan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Ketika penakluk Islam hingga di India, mereka memaksa lebih banyak orang menjadi budak. Penakluk Islam menjual ribuan budak ini dari India untuk bekerja di Persia (Iran modern) atau Afghanistan. Banyak dari orang-orang ini bekerja di pertambangan.
Tapi orang juga tiba ke India untuk bekerja sebagai budak, terutama orang kulit gelap dari Afrika Timur. Mulai sekitar tahun 500 M, alasannya lebih banyak pedagang bolak-balik antara Afrika dan India, lebih banyak dari mereka membeli orang-orang di Afrika dan membawa mereka kembali ke India sebagai budak. Orang-orang Afrika kebanyakan bekerja sebagai pengawal dan tentara; Karena mereka berasal dari luar India, penguasa lebih mempercayai mereka. Banyak dari orang-orang Afrika ini hasilnya bebas dan menjadi pedagang atau pegawai pemerintah.
Bentuk lain dari perbudakan ialah jeratan hutang, di mana orang menjadi budak dengan imbalan sumbangan uang. Anda dapat bebas lagi bila Anda melunasi pinjaman, tapi kebanyakan orang tidak pernah berhasil melunasinya, alasannya tingkat bunga yang sangat tinggi dan alasannya bos mereka tidak terlalu banyak membayarnya. Orang-orang ini bekerja di ladang, atau menciptakan sepatu atau menenun Sari atau karpet.
Perbudakan alasannya terjerat hutang masih sangat umum di India hingga dikala ini, kebanyakan dari mereka yang menjadi budak dikala ini ialah bawah umur berusia antara 4-12 tahun.
Artikel ini merupakan terjemahan dari laman quatr.us. "Karen Carr. Slavery in India - History of India"