Apa Itu Vektor Dan Bagaimana Cara Vektor Bekerja?
Apakah Anda terbiasa dengan koordinat Kartesius (mis., Bidang xy)? Setiap titik di bidang (dua dimensi) digambarkan memakai dua huruf, x dan y. Anda mungkin juga telah melihat bahwa kalau diperluas ke tiga dimensi, dengan x, y dan z. Kumpulan angka ini, (x, y) atau (x, y, z), yakni vektor. Untuk alasan yang seharusnya cukup jelas, (x, y) yakni vektor dua dimensi, dan (x, y, z) yakni vektor tiga dimensi. (Anda sanggup mempunyai vektor dari sejumlah dimensi yang Anda inginkan, meskipun dalam geometrinya hanya sanggup digambarkan hingga tiga dimensi.)
Makara itulah vektor. Kenapa kita berguru vektor? Ternyata banyak konsep, terutama dalam fisika, lebih gampang dipahami kalau kita menganggapnya sebagai vektor. Salah satu konsep vektor yang penting yakni konsep gaya. Saat anda mencoba mengerahkan suatu kekuatan pada suatu objek (mis., Mendorongnya), apa yang terjadi terperinci tergantung pada seberapa keras Anda mendorongnya (ini disebut besarnya gaya). Tetapi itu juga tergantung pada arah yang kita dorong. Kombinasi besaran dan arah inilah yang sanggup dengan gampang diekspresikan memakai vektor.
Makara inilah gambar, memakai koordinat Cartesian, dari vektor (3,4):
Untuk menafsirkan vektor itu sebagai suatu gaya, kita menggambar panah kecil dari titik asal (0,0) ke titik yang ditentukan oleh vektor kita:
Makara kekuatan kita mempunyai magnitudo (panjang panah), dan arah (yang ditunjukkan panah). Contoh lainnya lain, yang dijelaskan oleh (6,2):
Anda sanggup melihat bahwa gaya ini lebih besar lengan berkuasa (panah lebih panjang), dan menunjuk ke arah yang berbeda.
Inilah pertanyaan yang menarik: Bagaimana kalau aku mendorong benda dengan kekuatan (3,4), dan Anda mendorong benda yang sama dengan kekuatan (6,2)? Berapakah kekuatan total pada objek?
Di sinilah vektor memudahkan segalanya: Untuk menemukan gaya total yang muncul dari dua gaya yang terpisah, kita cukup menambahkan nilai-nilai komponen x dan y individu. Begitu:
Sepotong kue! Dan inilah trik yang sangat menarik: Jika kita memindahkan salah satu panah sehingga ekornya berada di ujung panah yang lain:
Dan kini gambarlah sebuah panah dari titik asalnya hingga ujung panah yang lebih jauh:
Vektor yang dihasilkan yakni (9,6), nilai yang persis sama dengan yang kami dapatkan dikala kami menambahkan komponen!
Ada jauh lebih banyak kegunaan vektor daripada apa yang aku tunjukkan di atas, tentu saja. Dan ada aneka macam cara berpikir perihal vektor yang masuk logika untuk memahami aneka macam jenis masalah. Tetapi konsep dasarnya benar-benar tidak lebih rumit dari sekedar kumpulan angka. Sumber https://www.tomatalikuang.com/
Makara itulah vektor. Kenapa kita berguru vektor? Ternyata banyak konsep, terutama dalam fisika, lebih gampang dipahami kalau kita menganggapnya sebagai vektor. Salah satu konsep vektor yang penting yakni konsep gaya. Saat anda mencoba mengerahkan suatu kekuatan pada suatu objek (mis., Mendorongnya), apa yang terjadi terperinci tergantung pada seberapa keras Anda mendorongnya (ini disebut besarnya gaya). Tetapi itu juga tergantung pada arah yang kita dorong. Kombinasi besaran dan arah inilah yang sanggup dengan gampang diekspresikan memakai vektor.
Makara inilah gambar, memakai koordinat Cartesian, dari vektor (3,4):
Untuk menafsirkan vektor itu sebagai suatu gaya, kita menggambar panah kecil dari titik asal (0,0) ke titik yang ditentukan oleh vektor kita:
Makara kekuatan kita mempunyai magnitudo (panjang panah), dan arah (yang ditunjukkan panah). Contoh lainnya lain, yang dijelaskan oleh (6,2):
Anda sanggup melihat bahwa gaya ini lebih besar lengan berkuasa (panah lebih panjang), dan menunjuk ke arah yang berbeda.
Inilah pertanyaan yang menarik: Bagaimana kalau aku mendorong benda dengan kekuatan (3,4), dan Anda mendorong benda yang sama dengan kekuatan (6,2)? Berapakah kekuatan total pada objek?
Di sinilah vektor memudahkan segalanya: Untuk menemukan gaya total yang muncul dari dua gaya yang terpisah, kita cukup menambahkan nilai-nilai komponen x dan y individu. Begitu:
(3,4) + (6,2) = (3 + 6,4 + 2) = (9,6)
Sepotong kue! Dan inilah trik yang sangat menarik: Jika kita memindahkan salah satu panah sehingga ekornya berada di ujung panah yang lain:
Dan kini gambarlah sebuah panah dari titik asalnya hingga ujung panah yang lebih jauh:
Vektor yang dihasilkan yakni (9,6), nilai yang persis sama dengan yang kami dapatkan dikala kami menambahkan komponen!
Ada jauh lebih banyak kegunaan vektor daripada apa yang aku tunjukkan di atas, tentu saja. Dan ada aneka macam cara berpikir perihal vektor yang masuk logika untuk memahami aneka macam jenis masalah. Tetapi konsep dasarnya benar-benar tidak lebih rumit dari sekedar kumpulan angka. Sumber https://www.tomatalikuang.com/