Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan mengenai Isu Kematian Ideologi | Pengertian

Tongsampah - Mengenai isu kematian ideologi atau ideologi telah mati ini bermula pada pendapat Daniel Bell. Sebelum berbicara lebih jauh mengenai Ideologi telah Mati alangkah baiknya kita membahas terlebih dahulu apa itu ideologi. Menurut Ricoeur (1986) yang dikutip oleh Sutrisno (2006), ideologi merupakan istilah yang mengandung sifat dasar permulaan yang sangat mendua, ambigu, kostruktif, dan destruktif.

Selain itu menurut Ignas Kleden, ideologi merupakan seperangkat sistemastis tentang hubungan manusia dengan dunia hidupnya, yang diajarkan dan disebarluaskan dengan penuh kesadaran, yang tidak hanya memberikan suatu kerangka pengetahuan yang bersifat netral, tetapi yang meminta sifat dan komitmen dari pihak yang menerimanya. dan sedikit banyak menimbulkan moral passion (gairah) dalam diri penganutnya.

Bahan Penataan BP 7 Pusat, menjelaskan bawa ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, ilmu yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ali Syariati, menjelaskan bahwa ideologi adalah ilmu tentang keyakinan dan cita-cita yang dianut sekelompok tertentu, kelas sosial tertentu, atau suatu bangsa, dan ras tertentu.

Dari beberapa definisi Ideologi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekaligus giroh (Moral Passion) bagi sekelompok manusia penganutnya dalam bidang kehidupan baik politik, keamanan, sosial, budaya, dan keaagamaan.

Penjelasan mengenai Isu Kematian Ideologi 

Isu ini muncul dari Daniel Bell dari tulisannya dibuku yang berjudul The End of Ideology. Ia menekankan penolakannya terhadap terhadap kepercayaan umum selama ini yang menjadi konsepsi menyeluruh tentang problematik sosial budaya sebagaimana diobsesikan oleh berbagai ideologi sebagai cara bertindak manusia.

Penolakan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan pengaruh perkembangan IPTEK yang sangat pesat. Perkembangan iptek ini yang membuat manusia tidak lagi membutuhkan bimbingan oleh nilai-nilai etik dan moral serta idealisme dalam ideologi. Hanya dengan menggunakan teknologi manusia dapat hidup seperti yang diinginkannya. Tidak jarang pula paradigmatisme dianut oleh sebuah Negara. yang tercermin pada prioritas pembangunan ekonomi dan kemajuan fisik yang sangat kuantitatif.

Sumber https://manusiapinggiran.blogspot.com/