STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS NEGOSIASI
STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS NEGOSIASI
1. Negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi lain).
2. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan), mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak untuk melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.
3. Unsur-unsur pembangun teks negosiasi adalah2. Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan), mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak untuk melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.
a. partisipan,
b. perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak,
c. ada pengajuan dan penawaran, dan
d. persetujuan atau kesepakatan.
5. Cara melakukan pengajuan dan penawaran adalah menyampaikan pengajuan maupun penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, saling menguntungkan, dan disertai dengan alasan.
6. Teks negosiasi dapat ditemukan dalam bentuk dialog (drama), gabungan antara narasi dan dialog seperti pada cerpen, serta pada surat penawaran dan permintaan barang.
7. Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.
Perhatikan contoh analisis struktur teks negosiasi berikut ini.
Mengidentifikasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi
Pembeli : “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”(sambil menunjuk ke arah mangga gedong gincu) Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.” | Orientasi |
Pembeli : “Boleh kurang kan, bang?” | Pengajuan |
Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lho, Bu. Ini bukan karbitan. Masak pohon.” | Penawaran |
Pembeli : “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang kan? Kan lagi musim, Bang. Dua puluh ribu saja ya?” | Pengajuan |
Penjual : “Belum boleh, Bu. Dua puluh delapan ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.” | Penawaran |
Pembeli : “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, kan Bang?” | Pengajuan |
Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.” | Penawaran |
Pembeli : “Iya, Bang. Yang penting saya dapat mangga yang bagus dan tidak busuk.” Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.” Pembeli : “Baiklah, saya ambil 3 kilo ya Pak.” | Persetujuan |
Mengidentifikasi Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi
Ciri bahasa dalam negosiasi yang berhasil adalah bahasa yang santun dan persuasif.
Perhatikan contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.
Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih sekolah sesuai dengan cita-citanya.
Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi.
Kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolong, silakan, cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah, tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara.
Perhatikan contoh kalimat persuasif pada kutipan berikut ini.
Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.”
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Dalam kutipan di atas, si anak menggunakan kalimat persuasif Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita. Makna tersirat dari kalimat itu adalah si anak memaksa secara halus kepada ayahnya agar mengizinkannya memilih sekolah sesuai dengan cita-citanya.
Bahasa yang santun juga sangat memengaruhi keberhasilan negosiasi.
Kata-kata yang digunakan untuk menunjukkan kesopananan antara lain: tolong, silakan, cobalah, percayalah, dan bolehkah. Kata-kata tersebut sebenarnya kata-kata yang bersifat perintah, tetapi disampaikan secara persuasif. Dengan demikian, terkesan sopan dan sulit ditolak oleh lawan bicara.
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
MATERI PERSIAPAN UKK/PAT KELAS X
A. TEKS NEGOSIASI
Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
B. TEKS DEBAT
Ringkasan Materi Teks Debat Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
C. TEKS BIOGRAFI
1. Menentukan Struktur Teks Biografi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
2. Menentukan Aspek Kebahasaan Teks Biografi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
C. TEKS PUISI
1. Menentukan Tema Puisi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
2. Menentukan Makna Puisi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks
3. Menentukan Suasana Puisi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=struktur-dan-ciri-kebahasaan-teks