Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?

Pada tahun 1922 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun (pharaoh) yang masih utuh. umumnya makam kuno tidak pernah bebas dari penjarah makam mengingat lokasi mereka yang tidak tersembunyi dan tidak dijaga selama ribuan tahun sesudah era kekuasaan firaun berakhir. lantaran itu inovasi ini menjadi sensasi dunia dan ibarat ingin ikut eksis, arwah mumi firaun dengan kutukannya ikut ambil bagian.
 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun  Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?
Tutankhamun ialah firaun muda yang misterius, meninggal di usia 20 tahunan

Sejak awal media sudah memberitakan desas-desus bahwa penggalian sudah memakan korban yang dikaitkan dengan kutukan firaun. masyarakat inggris dan internasional menjadi sangat tertarik, di satu sisi mereka ingin tau dan ingin mengetahui semua hal mengenai inovasi tersebut. tetapi di sisi lain mereka juga ragu-ragu mengingat dengan standar etis manapun tidak pantas untuk mengusik ketenangan sebuah makam, apalagi yang jauh lebih renta dari mereka.

Kegiatan penelitian dinilai lebih jelek daripada pencurian lantaran bukan hanya harta bendanya yang dibawa tetapi jasad-nya pun akan diganggu dengan penelitian forensik. lantaran itu masyarakat tanpa sadar justru menjagokan sang firaun dengan kutukannya. tim peneliti dianggap sebagai penjahat berkedok ilmu pengetahuan. banyak sekali tokoh ikut menyumbang bunyi dan menyulut kontroversi besar soal pembenaran penggalian makam dan ancaman yang ditimbulkan.

Pada Maret 1923 manusia media mendapat info yang mereka tunggu. Carnarvon sponsor dan kepala penelitian makam Tutankhamun meninggal dunia secara mendadak lantaran digigit oleh nyamuk. pemberitaan menjadi liar dan media meraup untung besar dari dongeng kutukan yang menjadi kenyataan. disebutkan kematiannya disusul dengan janjkematian lain yang disembunyikan oleh para peneliti. kisah kutukan tersebut kemudian menjadi legenda dan bab dari sejarah.
 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun  Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?
Howard Carter wakil kepala ekspedisi sedang mengusut sakrofagus Tutankhamun

Tetapi apakah semua ini benar?

Nyatanya, Carnarvon yang berjulukan lengkap George Herbert, Earl (status bangsawan) ke 5 dari Carnarvon, sudah tidak lagi berusia muda. ia berumur 57 tahun tetapi diberitakan dengan keliru sebagai laki-laki yang masih muda dan sehat. padahal Carnarvon selain dari usia lanjut juga mempunyai penyakit kambuhan akhir dari kecelakaan bermotor puluhan tahun silam. kecelakaan tersebut menciptakan paru-paru dan sistem pernafasannya lemah.

Hal di atas ditambah dengan situasi penggalian di Mesir yang berat dengan iklim dan udara padang pasir yang ekstrim. apabila dibandingkan dengan cuaca Inggris tentu sangat berbeda sehingga fisik Carnarvon menjadi loyo. diketahui ia jatuh sakit ketika sedang berlibur. proses penggalian memang tidak boleh sementara lantaran semua yang terlibat sudah kelelahan sesudah bekerja tanpa henti selama beberapa bulan (November sampai Februari).

Dalam sebuah perjalanan berlayar di sungai aswan Carnarvon terkena gigitan nyamuk yang mengandung kuman asing. gigitan tersebut menimbulkan kemerahan di kulit tetapi tidak berbahaya dan hanya menimbulkan bentol besar. gres kemudian menjadi problem beberapa hari berikutnya sesudah tanpa sengaja terkena pisau ketika bercukur. luka gigitan tersebut menjadi infeksi.

Merasa sakitnya tidak membaik, Carnarvon bertolak kembali ke kota Kairo untuk mencari pengobatan. sesudah menempuh perjalanan selama beberapa hari ternyata infeksinya sudah terlanjur parah dan meracuni darah. luka di wajahnya membawa kuman abnormal dari nyamuk masuk ke dalam pembuluh darah. hal ini menciptakan paru-parunya yang memang lemah terkena pneumonia sehingga fatal baginya yang memang sudah berumur.
 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun  Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?
Tampang Carnarvon yang badass dan hidupnya ibarat Idiana Jones membuatnya terlihat lebih muda daripada sebenarnya

Kematiannya menjadi sensasi lantaran Carnarvon pada waktu itu mempunyai reputasi layaknya cowboy dengan kisah hidupnya yang ala Indiana Jones dan wajah tangguh ibarat cak Noris sehingga kematiannya yang disebutkan lantaran gigitan nyamuk menciptakan banyak orang tidak percaya. niscaya ada lantaran lainnya, pikir mereka, masak mati lantaran gigitan nyamuk? padahal secara medis hal tersebut sangatlah wajar.

Lalu bagaimana dengan kematian-kematian lainnya yang diberitakan oleh seluruh dunia?

Sebenarnya tidak lebih daripada judul bombastis tanpa substansi. hal ini terjadi lantaran Carnarvon dan tim nya menyadari bahwa bahwa makam yang mereka gali walaupun terdapat terowongan penjarah makam kuno ternyata masih mempunyai segudang harta yang belum dijarah. tim peneliti bersumpah untuk merahasiakan hal tersebut kemudian menyegel kembali ruangan yang mereka temukan lantaran tujuan mereka ialah arkeologi, bukan harta karun.

Sayangnya tindakan tutup verbal mereka menciptakan manusia media yang berjaga di luar daerah penggalian menjadi kelaparan informasi. sedikitnya info menciptakan masyarakat dunia semakin ingin tau dan bersedia membayar untuk informasi apapun mengenai penggalian tersebut. karenanya dalam seketika daerah penggalian dikepung oleh ratusan manusia media dari banyak sekali dunia.

Pada rentang waktu beberapa bulan jurnalis yang kebosanan mulai mengarang novel wacana kutukan firaun atau dongeng mumi. tetapi pada ketika itu yang paling laris keras ialah cetakan ulang sebuah novel bertema kutukan yang sudah beredar selama puluhan tahun. padahal sekedar dongeng fiksi tetapi bisa menyita perhatian masyarakat dunia. kisahnya kemudian menjadi dasar bagi karya tulis lainnya serta film hollywood yang mencoba meraih untung dari tema yang sama.
 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun  Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?
Dicetak 1869 oleh Louisa May Alcott, seorang novelis dan pengarang puisi

Uniknya beberapa belas tahun sesudah penggalian selesai sekalipun media selalu memberitakan setiap janjkematian anggota tim peneliti makam. janjkematian mereka selalu dihubungkan dengan kutukan firaun padahal ada yang meninggal lantaran penyakit, ada yang lantaran kecelakaan. pada waktu itu kendaraan bermotor memang mempunyai risiko janjkematian yang tinggi lantaran teknologi keselamatan kendaraan beroda empat beserta dengan hukum kemudian lintas dan kualitas jalan belum berkembang.

Belum lagi faktor usia dimana para peneliti yang berangkat ke mesir untuk penelitian Tutankhamun ialah yang terbaik di bidangnya. lantaran itu kebanyakan ialah profesor dan peneliti senior yang mempunyai segudang pengalaman. konsekuensinya tentu mereka semua sudah berusia tidak lagi muda. gosip wacana kutukan yang selalu diulang-ulang menciptakan gerah kalangan akademisi, salah seorang diantaranya tetapkan untuk mengumpulkan fakta-fakta yang sebenarnya.

Herbert Winlock di tahun 1934 membeberkan hasil studinya. ia menyebutkan fakta bahwa hanya 6 orang dari 26 yang hadir ketika pembukaan makam yang meninggal dalam kurun waktu 10 tahun semenjak makan dibuka. diantara mereka hanya Carnarvon yang meninggal secara mendadak. fakta menarik lainnya yaitu anggota rombongan yang paling pertama masuk ke dalam ruangan makam yakni Howard Carter gres meninggal 16 tahun kemudian di usia 64 tahun.

Lady Evelyn yang juga memaksa masuk ke dalam rombongan pertama tersebut gres meninggal di tahun 1980, puluhan tahun sesudah kejadian. jikalau memang benar ada kutukan seharusnya kedua orang ini kena duluan sebelum anggota lainnya. ternyata mereka tetap sehat walaupun banyak peneliti lain yang sudah tutup usia. namun yang paling terperinci ialah bagaimana professor Douglas Derry gres meninggal pada tahun 1961 di usia 87 tahun.
 Mesir menjadi sentra perhatian dunia sesudah ditemukan sebuah makam firaun  Kutukan Mumi Firaun, Siapa Takut?
Proses otopsi pertama pada mumi firaun Tutankhamun, dihadiri oleh banyak ahli

Siapa Douglas Derry? ia ialah dokter yang melaksanakan otopsi mayat Tutankhamun. dari sudut pandang kutukan seharusnya ia merupakan sasaran yang paling utama mengingat ia secara pribadi "merusak" badan mayat dalam proses otopsi. sepertinya sang dokter kebal terhadap kutukan. padahal setelahnya ia tinggal dalam masa penuh konflik di mesir dan sempat ditembak oleh seorang penggagas tetapi ia tetap sehat sampai usia lanjut dan meninggal di Inggris.

Masuk ke era modern, di tahun 2002 Mark Nelson dari Monsah University Melbourne mengukuhkan studi sebelumnya. ia menemukan fakta bahwa dari 25 orang yang paling mungkin terkena kutukan semuanya meninggal di usia lanjut, rata-rata di atas 70 tahun. padahal di tahun 1990 usia impian hidup ialah 47 tahun, dengan catatan yang menembus usia 65 tahun kemungkinan bisa mencapai 76 tahun. secara usia janjkematian mereka ialah wajar, tidak dipengaruhi oleh kutukan.

Makara siapa yang masih percaya dengan kutukan mumi mesir?


Ikuti juga artikel Kutukan Makam yang Makara Kenyataan


Sumber rujukan utama : mummy-who-tried-get-carter