Mitos Prajurit Jaman Dulu Dibiarkan Mati Jikalau Terluka Dalam Perang, Benarkah?
Pernahkah anda bertanya, jikalau jaman dahulu ada perang, apakah ada yang bertugas mengobati layaknya dokter modern?
Penulis sendiri pernah ditanyakan. "apakah di era itu sudah ada combat medic untuk mengobati prajurit yang terluka di medan perang?"
Salah satu lukisan wacana pengobatan luka perang oleh dokter masa lalu |
Jawabnya ada tapi tergantung dari situasi. Seperti di jaman Romawi, apabila pasukan disiapkan dengan layak dan tidak terburu-buru biasanya selalu ada petugas kesehatan terlatih baik sewaan atau reguler. jikalau beruntung mempunyai komandan yang juga tokoh populer biasanya membawa serta sekelompok mahir pengobatan yang tentu diperbantukan juga untuk menangani luka prajurit.
Peragaan profesi dokter era pertengahan |
Kalau soal keahlian walaupun dunia masih primitif tapi beberapa dokter romawi sudah sanggup melaksanakan operasi rumit menyerupai operasi katarak pada mata dengan peralatan mereka sendiri. jadi bantu-membantu soal ilmu tidak mengecewakan tinggi walaupun belum ada standar dan beberapa tindakan medisnya justru beresiko bagi pasien.
Lebih jauh lagi semenjak ribuan tahun kemudian bagi prajurit ialah penting untuk membawa rekan seperjuangan yang terluka untuk pulang ke kampung halamannya. jikalau perlu hingga digotong ke rumahnya sekedar untuk tutup mata di sana. di banyak sekali peradaban dari gosip yang diketahui dari sisa tulang pemakaman ialah lumrah mendapati makan seorang prajurit bau tanah yang sudah tidak lengkap anggota tubuhnya.
Hal ini mengambarkan bahwa para veteran ini walaupun cacat masih sanggup hidup sebab diurusi dengan layak oleh sanak keluarga, rekan mereka atau justru oleh penguasanya sebagai penghargaan. jadi di era usang pun walaupun tidak ada standar tapi orang yang terluka tidak begitu saja ditelantarkan oleh negara.
Bahkan gladiator yang statusnya mantan prajurit lawan atau budak saja eksklusif diobati oleh tenaga medis terlatih saat terluka dalam pertandingan. sebab untuk melatih mereka butuh investasi yang besar. bukan hanya gladiator yang berstatus tinggi atau populer bahkan yang tidak punya nama pun selalu diobat sebab romawi menganggap mereka layaknya atlet yang berhak mendapat pengobatan.