Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tanda Jempol Penentu Hidup Matinya Gladiator

Dalam film atau dongeng perihal romawi dan gladiator biasanya dikenal tanda jempol ke atas atau jempol ke bawah yang tetapkan nasib petarung yang kalah. dipercaya jempol ke atas berarti sang gladiator akan dibiarkan selamat, sedangkan jempol ke bawah berarti mati. tapi tahukah anda bahwa sebetulnya hal tersebut ialah keliru?
Dalam film atau dongeng perihal romawi dan gladiator biasanya dikenal tanda jempol ke atas a Tanda Jempol Penentu Hidup Matinya Gladiator
Tanda jempol yang terlanjur terkenal dan melekat pada pertandingan gladiator

Kesalahan tersebut diawali oleh satu lukisan paling renta dan paling detail perihal suasana pertarungan gladiator di coloseum. pelukisnya terperinci melaksanakan banyak riset mendalam terhadap kehidupan romawi, gladiator dan arena coloseum. kesannya ialah lukisan yang sangat mendetail hingga pada level disain arena dan podium, tipe armor gladiator, senjata dan pakaian yang dikenakan penonton.

Semua terlukiskan dengan baik sehingga karya seni tersebut menjadi dasar atau standar bagaimana pertandingan gladiator terjadi dalam sejarah. namun seiringan dengan ditemukannya banyak sekali sumber sejarah lainnya, diketahui bahwa beberapa hal dalam lukisan tersebut masih belum akurat.

Kekeliruan tersebut terjadi alasannya keterbatasan sumber yang tersedia pada waktu lukisan itu dibentuk yang berupa dokumen sejarah berbahasa latin yang terkadang artinya hanya sanggup ditebak-tebak dengan akurasi yang tidak pasti. selain itu dari peninggalan fresco yang umumnya tidak terlalu sanggup mendapatkan amanah untuk hal-hal yang mendetail.
Lukisan yang cukup akurat walaupun masih tanpa wasit, last man standing, dan jempol ke bawah

Untuk jempol ke bawah bergotong-royong aba-aba yang dimaksud berasal dari kata-kata "pollice verso". artinya "turned thumb" atau jempol yang diputar/ dibalik. dahulunya diartikan sebagai jempol yang diputar ke bawah. gres kemudian sehabis menelusuri banyak catatan pembanding lainnya diketahui bahwa yang bergotong-royong dimaksudkan ialah jempol yang dibalik ke arah leher.

Suatu aba-aba menunjuk leher dengan jempol dengan artian yang terperinci yakni eksekusi. alasannya cara sanksi ala romawi baik prajurit maupun gladiator ialah dengan memperlihatkan luka pada leher yang dianggap titik paling vital dalam badan manusia. jadi bukan jempol ke bawah tapi jempol ke leher. tanda tersebut ditujukan kepada gladiator sebagai petunjuk apa yang harus dilakukannya.
Agak-agak ibarat ini tanda yang dimaksud

Gladiator yang kalah harus berlutut sendiri dan siap untuk mendapatkan vonis. jikalau ternyata pingsan atau terluka hingga tidak sanggup bangun biasanya tidak dihukum tapi dilarikan ke luar arena. dalam hal ini dianggap sudah terperinci siapa yang menang sehingga keputusan sponsor tidak perlu dijalankan. tetapi alasannya alasan belas kasihan terkadang sanksi tetap dilakukan semoga korban tidak menderita kesakitan jawaban dari luka yang parah.

Keputusan semacam ini umumnya hanya terjadi apabila ada petarung yang mengalah dengan menjatuhkan senjata atau perisainya dan memperlihatkan tanda "stop". jikalau sudah demikian sponsor yang sudah membayar untuk pertandingan tersebut berhak tetapkan apakah penyerahan tersebut dinilai pantas dan beralasan, atau tidak dengan konsekuensi yang mematikan.
Dalam film atau dongeng perihal romawi dan gladiator biasanya dikenal tanda jempol ke atas a Tanda Jempol Penentu Hidup Matinya Gladiator
Mengangkat jari dan menjatuhkan perisai ialah tanda meminta wasit untuk menyetop atau menyerah

Lalu bagaimana jikalau jempol ke atas?

Jempol ke atas juga mitos. mereka tidak mengenal tanda ibarat itu alasannya di dalam stadion besar baik aba-aba jempol ke atas atau ke bawah tetap sulit untuk dikenali dari jauh sehingga tidak mudah sebagai suatu tanda atau perintah. untuk membiarkan gladiator tetap hidup mereka memakai aba-aba dengan mengepalkan tangan ke arah depan dengan jempol masuk ke dalam kepalan.

Isyarat kepalan tangan ke depan tentu gampang dibedakan dengan jempol ke leher sehingga gampang dikenali dari jauh sekalipun. tanda itu sendiri dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada gladiator pemenang untuk menyarungkan senjatanya dan membiarkan lawannya hidup.

Mengapa jempolnya dimasukkan ke dalam kepalan tangan? alasannya dengan posisi jempol ibarat itu seseorang tidak akan sanggup memegang benda apapun baik itu pedang, tombak ataupun gagang sapu. suatu tanda yang mudah dan lebih fungsional daripada thumbs up ala Like Facebook.


* Baca juga Gladiator yang sebenarnya.