Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENULISAN GABUNGAN KATA YANG TEPAT SESUAI PUEBI


PENULISAN GABUNGAN KATA YANG TEPAT MENURUT PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA
40. Bacalah kalimat berikut!
Bus antar kota dilarang berbelok di pertigaan dekat kantor wali kota.
Perbaikan penulisan gabungan kata yang tepat pada kalimat tersebut adalah ….
A. antar kota seharusnya antarkota
B. berbelok seharusnya ber-belok
C. pertigaan seharusnya per tigaan
D. wali kota seharusnya walikota
Kunci jawab: A
Pembahasan
Penulisan gabungan kata diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berdasarkan PUEBI penulisan gabungan antar kota seharusnya antarkota.
Ringkasan Materi
Penulisan Kata Berimbuhan, Kata Ulang, dan Gabungan Kata
Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
mempermudah
gemetar
lukisan kemauan perbaikan Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme seniman kamerawan gerejawi 2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:
adibusana infrastruktur proaktif
aerodinamika inkonvensional purnawirawan
antarkota kontraindikasi saptakrida
antibiotik kosponsor semiprofesional
awahama mancanegara subbagian
bikarbonat multilateral swadaya
biokimia narapidana telewicara
dekameter nonkolaborasi transmigrasi
demoralisasi paripurna tunakarya
dwiwarna pascasarjana tritunggal
ekabahasa pramusaji tansuara
ekstrakurikuler prasejarah ultramodern
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
C. Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri
buku-buku cumi-cumi
hati-hati kupu-kupu
kuda-kuda kura-kura
lauk-pauk berjalan-jalan
mondar-mandir mencari-cari
ramah-tamah terus-menerus
sayur-mayur porak-poranda
serba-serbi tunggang-langgang
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar surat-surat kabar
kapal barang kapal-kapal barang
rak buku rak-rak buku
kereta api cepat kereta-kereta api cepat
D. Gabungan Kata 1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar model linear
kambing hitam persegi panjang
orang tua rumah sakit jiwa
simpang empat meja tulis
mata acara cendera mata
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-istri pejabat anak istri-pejabat ibu-bapak kami ibu bapak-kami buku-sejarah baru buku sejarah-baru 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran.
Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi sebar luaskan 4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya:
dilipatgandakan menggarisbawahi menyebarluaskan penghancurleburan pertanggungjawaban 5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkali hulubalang radioaktif
adakalanya kacamata saptamarga
apalagi kasatmata saputangan
bagaimana kilometer saripati
barangkali manasuka sediakala
beasiswa matahari segitiga
belasungkawa olahraga sukacita
bilamana padahal sukarela
bumiputra peribahasa syahbandar
darmabakti perilaku wiraswasta
dukacita puspawarna


 
BAHAN LES/PERSIAPAN UN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JENJANG SMP/MTs.
PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.
2. Menentukan Maksud Kalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
13. Menentukan Keistimewaan Tokoh dalam Teks Biografi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
14. Menentukan Keteladanan Tokoh dalam Teks Biografi Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
17. Menentukan Cara Penggambaran Watak Tokoh Dalam Cerita Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
22. Menentukan Perbedaan Pola Pengembangan Cerita Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
23. Menentukan Perbedaan Penggunaan Bahasa dalam Cerita Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
26. Melengkapi Kalimat dengan Kata Depan yang Tepat Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
36. Melengkapi Kalimat dengan Kata/Istilah yang Tepat Klik https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
BEDAH KISI-KISI UN 2019 SMP/MTs. MAPEL BAHASA INDONESIA KLIK https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa 
RINGKASAN MATERI, SOAL DAN PEMBAHASAN, KISI-KISI SOAL UJI COBA UN 2017/2018 SMP/MTs.
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
BACA DI BLOG:
  1. Pertanyaan yang jawabannya ada pada teks
  1. Pernyataan yang sesuai dengan isi teks
  1. Makna kata dalam teks
  1. Ide pokok paragraf
  1. Kalimat utama paragraf
  1. Simpulan paragraf
  1. Kalimat persetujuan dalam teks
  1. Kalimat hubungan sebab akibat
  1. Kalimat yang menunjukkan (bukti) watak tokoh cerita
  1. Konflik dalam cerita
  1. Amanat cerita
  1. Kalimat yang tidak padu dalam teks
  1. Peristiwa yang tergambar dalam teks
  1. Teks laporan
  1. Urutan kalimat teks sastra
  1. Mengubah teks ke bentuk teks lain
  1. Perbaikan penulisan ejaan
  1. Perbaikan kalimat (kalimat efektif)
  1. Ringkasan teks
  1. Tokoh utama cerita
  1. Konflik, penyebab konflik, dan akibat konflik
  1. Amanat tersirat dan tersurat dalam cerita
  1. Kalimat yang menyatakan keunggulan buku
  1. Struktur teks resensi
  1. Pendapat pro dan kontra
  1. Jenis-jenis teks prosedur
  1. Melengkapi teks prosedur
  1. Menyunting teks prosedur
  1. Keistimewaan tokoh dalam teks biografi
  1. Keteladanan tokoh dalam teks biografi
  1. Fakta dan opini dalam teks biografi
  1. Membandingkan nilai moral dua teks fabel
  1. Membandingkan penggunaan bahasa dua teks fabel
  1. Bagian-bagian teks ulasan film/drama
  1. Cara memvariasikan kalimat
  1. Pemakaian tanda titik dua (:) dan koma (,)
  1. Makna simbol dalam cerpen
  1. Menentukan bagian alur cerpen
  1. Syarat-syarat paragraf yang baik
  1. Melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat
  1. Melengkapi kalimat dengan kata bentukan
42.Menentukan makna istilah/kata dalam kalimat
  1. Melengkapi kalimat dengan kata penghubung
  1. Kalimat tidak efektif
  1. Alasan penggunaan kata yang salah
  1. Penulisan huruf kapital
  1. Penggunaan ejaan yang tidak tepat
  1. Kesalahan penggunaan tanda baca
  1. Penggunaan ejaan yang tepat
  1. Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca



Sumber https://zuhriindonesia.blogspot.com/