Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REFLEKSI PEMBELAJARAN; KEGIATAN PENTING YANG JARANG DILAKUKAN GURU



Refleksi Pembelajaran; Kegiatan Penting yang Jarang Dilakukan Guru
Ditulis oleh Muh Zuhri, Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Boyolali, Jawa Tengah 
Salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran adalah guru. Dalam proses pembelajaran, guru berperan menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru haruslah memiliki kemampuan tinggi untuk mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih siswa. 
Dalam kenyataannya, masih banyak guru yang belum memiliki kualitas yang diharapkan (baca:tinggi). Berbagai penelitian mengungkapkan kualitas guru masih rendah dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Banyak faktor yang memengaruhi rendahnya kualitas guru.  Prof. Dr. Maria Salih, dosen Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah karena guru jarang melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Refleksi adalah kegiatan analisis atas pengalaman individual dalam memfasilitasi pembelajaran. Kegiatan refleksi juga mendorong guru untuk berpikir kreatif dan reflektif, mempertanyakan sikap dan mendorong kemandirian berpikir dan bertindak untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Menurut Prof. Dr. Maria Salih, dosen Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia kegiatan refleksi meliputi mempertanyakan, menjawab, dan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: (1) Feel; yaitu apa yang dirasakan oleh guru setelah pembelajaran. Apakah ia merasa puas, biasa-biasa saja, ataukah sedih/kecewa; (2) Strong point, yaitu kekuatan apa yang ada dalam proses pembelajaran. Misalnya, hal-hal baik yang telah dilaksanakan. Fungsinya, untuk keyakinan diri, agar diteruskan dan dikekalkan. (3) Weak point, yaitu kelemahan apa yang terdapat dalam proses pembelajaran.Misalnya, pertanyaan siswa yang belum terjawab, siswa yang ramai, materi yang belum tersampaikan, dan sebagainya. (4) Priority, mengurutkan kelemahan-kelemahan tersebut berdasarkan kepentingannya. Pilih satu faktor utama yang merupakan penyebab utama, yang merupakan penyebab bagi faktor yang lain. (5) Strategy; yaitu pilihlah strategi untuk memperbaiki kelemahan; dan (6) Do, lakukan perbaikan terhadap kelemahan berdasarkan strategi yang dipilih, kekalkan, dan lakukan secara berkesinambungan. 
Jika guru mau dan mampu melaksanakan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan, proses dan hasil pembelajaran akan lebih lebih.





Sumber https://zuhriindonesia.blogspot.com/