Seraglio Harem Kekaisaran Ottoman, Konkret Tanpa Bumbu Mitos Penyedap
Pada awalnya Ottoman sama dengan penguasa lainnya mengambil istri dari putri kerajaan lain untuk mengkonsolidasikan pengaruhnya di Anatolia. konsekuensinya sang ratu dan keluarganya mempunyai dampak yang besar terhadap jalannya pemerintahan Ottoman. setiap putra yang dilahirkan akan menjadi pembesar di aneka macam wilayah Kekaisaran. keberadaan "raja kecil" tersebut seringkali membawa terjadinya malapetaka pemberontakan.
Kematian Padishah Sultan Ottoman akan menciptakan para pangeran berperang lantaran merasa sama-sama berhak atas takhta warisan ayahnya. dengan basis kekuatan yang solid dan pendukung di tempat masing-masing, perang suksesi akan terjadi secara keras. saling membentuk koalisi, pindah kubu, dan tikam-menikam antar saudara terus terjadi hingga alhasil keluar satu orang pemenang, yakni satu-satunya pangeran yang masih tersisa.
Sistem suksesi yang berdarah-darah ini beberapa kali hampir menghancurkan Ottoman sehingga ketika Kekaisaran semakin berkembang dan mencapai zenith kekuasaan wilayah, para Padishah Sultan berhenti mengambil putri dari kerajaan lain sebagai istri. mereka lebih menentukan para perempuan dari Harem Kekaisaran yang berstatus selir (concubine) sehingga tidak perlu dinikahi dan karenanya tidak mempunyai hak dalam warisan Kekaisaran.
Selir dianggap lebih ideal lantaran takhta dan Kekaisaran akan diwariskan dari ayah ke anak secara utuh tanpa perpecahan. tidak ibarat putri kerajaan lain yang dinikahi, seorang selir tidak mempunyai keluarga ataupun saudara aristokrat yang berpotensi menjadi orang kuat dalam istana. ketiadaan backing menciptakan mereka lebih netral, bahkan sesudah melahirkan seorang putra sekalipun para selir dianggap tidak mempunyai dampak dalam istana dan pemerintahan.
Dimulai dari era Sultan Suleiman I the magnificent (1520-1566), kompleks Seraglio dan fungsinya mengalami perubahan besar. mereka kini berfungsi sebagai kediaman permanen anak laki-laki yang sudah dewasa. para pangeran tidak lagi diutus untuk memegang pemerintahan suatu wilayah lantaran potensi perebutan kekuasaan atau pemberontakan sehingga tetap tinggal di dalam kompleks Harem hingga kematian sang Padishah Sultan.
Kematian penguasa Ottoman menciptakan seorang pangeran (putra mahkota) keluar dari Harem dan naik takhta sebagai Padishah Sultan. pangeran lainnya yang bisa berjumlah belasan bahkan puluhan akan keluar dalam keadaan tidak bernyawa. mereka semua akan menemui ajal sesudah dijerat lehernya oleh para kasim penjaga, kematiannya cepat tanpa pertumpahan darah. tidak berhenti hanya hingga di situ, nasib serupa juga terjadi pada ibu mereka para selir.
Para selir yang anaknya tidak terpilih atau masih mengandung akan dimasukan ke dalam "karung", yang diberi pemberat kemudian dihanyutkan di selat Bosporus. hal yang keji ini dilakukan untuk menjamin suksesi yang tenang tanpa adanya perjuangan pemberontakan dari pangeran yang tidak terpilih. perintah untuk melaksanakan "pembersihan" ini ada di tangan sang Padishah Sultan yang wasiatnya dijalankan oleh Komandan kasim Harem ketika sang Sultan wafat.
Pembersihan serupa juga bisa diperintahkan oleh Padishah Sultan yang gres naik untuk menyingkirkan lawan-lawan politik. Harem bukanlah tempat kesenangan duniawi melainkan sebuah kandang emas yang penuh dengan aura kematian. namun demikian banyak orangtua yang rela menjual anak perempuannya ke dalam Harem supaya mempunyai kesempatan untuk merubah nasib, hidup enak, kondusif dan mendapatkan penghasilan yang tetap.
Harem Kekaisaran diatur oleh ibu Sultan yang bergelar Valide Sultan (Ibu Suri). ia ialah "lulusan" dari Harem generasi sebelumnya dan satu-satunya selir favorit Sultan terdahulu yang masih hidup (lainnya menemui ajal di Selat Bosporus). ia menjadi penguasa dan penanggung jawab di seantero kompleks Harem. semua penghuni tunduk kepadanya, hanya ibu suri seorang yang berhak mendapatkan juga mengeluarkan dan menghukum anggota rumah tangganya.
Perhatikan kata "rumah tangga", istilah Harem sebetulnya tidak berkonotasi dengan poligami. secara etimologi Harem artinya terlarang bagi laki-laki atau bisa juga diartikan sebagai "istri". tetapi pada penggunaannya Harem ialah rumah tangga kaum wanita. pada budaya Turki ketika itu di setiap rumah lumrah terdapat area yang dinamakan Harem yakni cuilan dari rumah dimana para perempuan bisa beraktivitas mulai dari memasak, mencuci hingga membesarkan anak.
Harem menyita sebagian besar bangunan rumah terutama yang berukuran tidak besar. area yang perempuan miliki mencakup dapur, tempat cuci, jemuran, area bermain anak dan kamar tidur bagi semua perempuan dalam keluarga termasuk istri, anak-anak, anak gadis dewasa, bibi, sepupu, ponakan dan pelayan wanita. diketuai oleh nenek atau ibu mertua sedangkan kaum laki-laki hanya mempunyai ruang tidur, area makan bersama dan ruang tamu beserta halaman rumah.
Fungsi dari Harem umumnya sebagai perlindungan, adanya ruang khusus menciptakan perempuan tidak terlihat dari tamu yang berkunjung. hal ini meniadakan risiko adanya laki-laki genit dengan rayuan gombalnya, juga mengurangi risiko tamu yang tidak disukai untuk meminta anak gadis sebagai calon istri mereka atau putra-putranya. pada era dimana serangan antar suku sering terjadi untuk merebut harta, ternak dan wanita, keberadaan Harem merupakan suatu proteksi.
Kaprikornus Harem tidak berarti praktik poligami atau tempat dimana seorang laki-laki dikelilingi oleh lawan jenisnya melainkan rumah tangga kaum perempuan atau area tinggal anggota keluarga wanita. artian Harem secara negatif terjadi lantaran ketidaktahuan bangsa eropa terhadap praktik poligami yang terjadi di dunia Timur. mereka menyebut Harem sebagai poligami semata-mata lantaran informasi yang keliru, ketiadaan kata substitusi dan hambatan bahasa serta budaya.
Ottoman Imperial Harem resminya disebut Seraglio adalah tempat tinggal atau kediaman resmi Valide Sultan bersama seluruh anggota keluarga Kekaisaran. termasuk para selir, calon selir, pelayan istana, dayang-dayang dan budak perempuan lainnya. praktisnya semua perempuan di dalam istana tinggal di dalam kompleks Seraglio Harem. apabila sekeliling istana dijaga oleh Janissaries maka Seraglio Harem dikawal oleh korps kasim mereka sendiri.
Komandan Kasim Seraglio (Chief Black Eunuch) merupakan kepercayaan Padishah Sultan, loyalitasnya dibuktikan ketika ia membinasakan pangeran lainnya ketika terjadi suksesi dan melindungi pangeran terpilih hingga naik takhta. kepercayaan penuh sang Sultan menciptakan komandan kasim menyandang pangkat militer tertinggi, sejajar dengan panglima tinggi lainnya. namun tugasnya yang utama ialah menjaga keselamatan para perempuan dan keluarga Kekaisaran.
Selepas era Suleiman I hampir semua Padishah berikutnya tinggal di dalam Seraglio. pada era Murad III dibangun juga area ruang kerja (privy chamber) beserta jalan tembus ke istana. dari sana sang Sultan bisa dengan gampang bisa mencapai kediaman ibu suri dan komandan kasim, dua sekutu terkuatnya dalam pemerintahan. aneka macam kegiatan pribadi sang Sultan diadakan di aula apartemen pribadinya untuk mendapatkan tamu pilihan atau menonton aneka macam hiburan.
Adalah kiprah dari dayang-dayang terpilih untuk memperlihatkan hiburan serta kudapan, sang Sultan sendiri memakai kasim sebagai pelayan pribadi. lebih banyak didominasi gadis lainnya sebetulnya bekerja di luar layar untuk memenuhi aneka macam keperluan Harem ibarat kebersihan ruangan, basuh baju hingga pelayanan bagi anggota Kekaisaran dan para selir yang berkedudukan tinggi. dari 300 hingga 500 lebih anggota Seraglio, kebanyakan tidak pernah melihat sang Sultan.
Bagi penghuninya yang bisa berpikir kritis, Seraglio ialah sebuah kesempatan untuk hidup glamor sembari mencari koneksi untuk masa depan yang lebih baik. para gadis mendapatkan honor harian (nantinya bulanan) menurut dari status mereka sehingga bisa menghidupi keluarganya. kompleks Seraglio sendiri secara konkret dibagi atau disekat ke dalam banyak cuilan yang terpisah untuk membuktikan hierarki dan status masing-masing anggota.
Strata terbawah diisi oleh para budak agresif (wanita), mereka ialah pekerja tulen dan tidak mempunyai kesempatan untuk naik tingkat. di atas mereka tetapi sama-sama tidak mempunyai status sebagai anggota ialah para gadis yang diterima semenjak usia 7-12 tahun. mereka ditempatkan pada sebuah asrama dan dididik dalam aneka macam seni sesuai dengan kemampuan dan talenta ibarat menyanyi atau menari. tenaga pendidik ialah para senior mereka di dalam Harem.
Usia muda menjamin kemudahan berguru dan juga tentunya keperawanan. selain itu mereka juga dibiasakan hidup sehat sesuai dengan standar istana. gadis yang memperlihatkan tanda-tanda sakit-sakitan akan dikembalikan kepada keluarganya. demikian juga gadis yang tidak bisa menguasai keahlian yang dibutuhkan, tidak cukup arif atau mempunyai kekurangan lainnya akan ditolak tinggal lebih lanjut sebagai anggota Seraglio.
Para gadis bisa naik pangkat menjadi ajudan senior dan juga ketua "fakultas" seni. sebagai ajudan dan ketua seni mereka mulai masuk ke dalam lingkup calon selir lantaran kemampuannya. yang tidak bisa meraih posisi ajudan pun tetap bisa masuk sebagai calon selir menurut dari perkembangan fisik atau kelebihan lain yang mereka miliki. sebagai calon selir mereka tinggal di cuilan lain dari asrama yang tidak sepadat tempat para gadis.
Tidak semua odalisque atau calon selir tumbuh di dalam Harem, beberapa gadis langsung berstatus calon selir lantaran alasan tertentu ibarat dipilih oleh Sultan, diberikan oleh kerajaan lain, hadiah dari pejabat atau anggota Kekaisaran. biasanya mereka mempunyai kepintaran dan kecantikan yang luar biasa sehingga disetujui oleh ibu suri. sebelum masuk ke dalam Seraglio mereka diperiksa secara ketat oleh dokter dan juga bidan untuk memastikan kesehatannya.
Kebanyakan gadis di dalam Seraglio berguru dan bekerja sebagai pelayan rumah tangga atau dayang-dayang. para calon selir berperan sebagai tenaga pendidik dan supervisor. sesudah mencapai posisi tersebut kenaikan tingkat hanya bisa terjadi apabila mereka bisa merebut hati Valide Sultan dalam pekerjaan atau pelayanan. apabila memang berani bermain game of thrones, maka calon selir akan berusaha sekuatnya supaya bisa terpilih dalam daftar favorit Valide Sultan.
Tidak semua gadis menginginkan hal tersebut lantaran persaingan, intrik dan risiko kematian yang tinggi. bekerja sebagai dayang senior dan tangan kanan para selir sudah menciptakan mereka mapan dan puas. pada titik tersebut biasanya sang gadis sudah tahunan tinggal di dalam Harem dan hanya berjarak beberapa tahun lagi sebelum bisa meminta kebebasan kepada sang Sultan. kebebasan merupakan hal yang besar lantaran seisi Seraglio Harem ialah budak.
Para gadis, calon dan juga selir ialah budak yang dibeli oleh pihak istana atau diberikan sebagai hadiah oleh pihak lainnya sebagai perpanjangan tangan mereka kepada Valide Sultan dan Padishah Sultan. lantaran Islam tidak memperbolehkan perbudakan maka semua gadis di dalam Seraglio berasal dari komunitas non-muslim. sebagian berasal dari kaukasus yang mencakup eropa timur termasuk rusia, georgia, circassia dan juga balkan.
Sebagian lagi berasal dari wilayah afrika dan sekitarnya. jadi isi Harem memang "bule" dan juga perempuan "kulit hitam". tidak ada perempuan arab ataupun turki lantaran larangan untuk memperbudak sesama muslim. banyak gadis yang berakhir di Seraglio sebagai pajak badan, diculik pedagang budak atau direbut dalam perang sehingga menginginkan kebebasannya. gadis asal afrika bisa bebas sesudah bekerja selama 7 tahun sedangkan gadis "eropa" sesudah 9 tahun.
Kebebasan mereka dijamin dengan dokumen Kekaisaran Ottoman sehingga mereka bebas pergi kemanapun mereka inginkan. Seraglio memperlihatkan aksesori serta tunjangan rumah bagi odalisque yang tetapkan keluar dari Harem. bahkan mereka atas nama Padishah Sultan akan mencarikan calon suami beserta mas nikahnya apabila sang gadis menginginkannya. gadis jebolan Seraglio sangat diminati oleh pembesar dan aristokrat lantaran aneka macam kelebihannya.
Mereka disukai lantaran standar kecantikan, kepintaran, kesehatan, tata bahasa dan pengetahuannya yang tinggi. mereka juga disegani lantaran mempunyai korelasi dengan Seraglio terutama Valide Sultan yang merupakan salah satu sosok tertinggi dalam pemerintahan. suami dan keluarganya kelak bisa meminta proteksi mereka sebagai penyambung pengecap yang bisa berbicara langsung dengan tokoh besar lengan berkuasa dalam pemerintahan Ottoman, suatu hal yang sangat berharga.
Tentu keluar bukan satu-satunya jalan, ada juga cara lain yang bisa ditempuh. apabila bersedia maka gadis calon selir bisa "diberikan" kepada tokoh penting yang dianggap sangat berjasa bagi Kekaisaran. pemberian seorang gadis dari Seraglio ialah bentuk penghargaan tertinggi yang bisa diberikan oleh Padishah Sultan. tentu ada syaratnya, sang gadis harus belum pernah bermalam dengan sang Sultan dan bersedia untuk dinikahkan keluar dari istana.
Bagi para gadis ini ialah kesempatan langka untuk menjadi selir bahkan istri dari seorang tokoh yang sukses dan punya posisi yang baik dalam Kekaisaran Ottoman. mengingat persaingan yang sangat ketat di dalam Seraglio Harem, beberapa gadis merasa lebih terjamin masa depannya dengan menjadi pasangan pihak lain di luar istana. tentu tidak semua gadis berpikiran demikian, sebagian besar merasa bahwa tidak ada tempat lain yang lebih yummy dari Seraglio.
Menariknya walaupun para gadis disebut odalisque atau calon selir sehingga terkesan intim tetapi nyatanya mereka belum tentu pernah berada dalam satu ruangan dengan sang Sultan bahkan sesudah tinggal tahunan di dalam Seraglio. hal ini terjadi lantaran sebutan tersebut lebih kepada status semata. nyatanya hanya sejumlah kecil yang berkesempatan menjamu sang Sultan, sisanya hanya bekerja dalam bermacam-macam profesi yang ada di dalam Harem.
Odalisque merupakan anggota resmi terbawah dalam hierarki Seraglio. mereka yang sudah sampaumur namun belum juga pernah masuk ke dalam daftar favorit Valide Sultan biasanya lantaran dinilai kurang Istimewa untuk dipersembahkan kepada sang Sultan. hanya mereka yang bekerja keras, arif serta berparas jauh di atas rata-rata yang akan menjadi cuilan dari sekelompok kecil perempuan yang bertanggung jawab dalam aneka macam agenda sang Sultan.
Kedekatan gres ini akan membuka kesempatan bagi mereka untuk mengenal dan menarik perhatian sang Sultan. cara terbaik ialah dengan membangun korelasi baik dengan Valide Sultan yang akan merekomendasikan mereka secara langsung kepada putranya. mereka yang dipilih bermalam oleh Sultan akan langsung naik tingkat dan menyandang status penuh sebagai selir. mereka tinggal di kompleks yang berbeda, tentunya lebih baik daripada asrama para odalisque.
Walaupun tampak lebih akrab dengan sentra kekuasaan tetapi ada harga yang harus dibayar. seorang selir mulai kehilangan kebebasannya dimana mereka tidak lagi bisa melayani anggota keluarga Kekaisaran, menjadi dayang-dayang bagi selir lainnya atau menjadi pengasuh belum dewasa di dalam Harem. posisi mereka dilihat tidak lagi netral lantaran menjadi cuilan dalam persaingan dimana mereka bisa menjadi pelaku ataupun korban dari aneka macam intrik yang terjadi.
Para selir tinggal di dalam bilik kamar yang lebih pribadi dengan seorang teman. mereka yang belum hamil harus terus bekerja optimal dalam aneka macam kegiatan, umumnya hiburan kepada Sultan dan ibu suri supaya terus diberikan kepercayaan. jumlah selir tidak banyak dan dibagi ke dalam selir "biasa", selir favorit (Ikbal) dan pasangan Sultan (Kadin). kenaikan status dan masa depan mereka sangat tergantung dari perhatian yang diberikan oleh sang Sultan kepada mereka.
Tidak hanya satu jalan ibarat di atas, ada juga jalan pintas. seorang odalisque bisa memperlihatkan hadiah yang besar kepada Valide Sultan supaya bisa mendapatkan kesempatan untuk menemani sang Sultan. apabila dikabulkan maka mereka mungkin akan mendapatkan kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk bermalam dengan sang Sultan. setelahnya ia mungkin tidak akan pernah bertemu lagi kecuali hamil dan bisa melahirkan seorang putra bagi sang Sultan.
Setiap selir yang melahirkan anak akan menyandang status favorit (Ikbal) tetapi mereka belum tentu mendapatkan perhatian penuh dari sang Sultan. hanya ada maksimal 4 perempuan yang bisa menyandang status sebagai pasangan (Kadin), mereka merupakan perempuan yang terdekat dengan sang Sultan dan biasanya sudah melahirkan seorang putra baginya. para Kadin mempunyai dampak yang besar dalam jalannya Seraglio dan membentuk pendukung mereka sendiri di dalamnya.
Karena risiko yang semakin besar maka Kadin tinggal terpisah dalam apartemen masing-masing dan membentuk rumah tangganya sendiri. di sana mereka bisa mempunyai puluhan pelayan dan dayang-dayang pribadi (para odalisque) yang mereka percaya untuk mengerjakan aneka macam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya. mereka juga senantiasa dilindungi oleh kasim pengawal supaya terhindar dari intrik dan perjuangan jahat para selir pesaing lainnya.
Tugas terberat Valide Sultan ialah mendamaikan dan menjaga keharmonisan para Kadin, Ikbal serta selir lainnya. mereka harus terus bekerja sama dan akur di mata sang Sultan serta tidak mencoba melaksanakan cara keji untuk menghabisi saingan-saingannya. para Kadin dan Ikbal senantiasa berada dalam ancaman lantaran rumah tangga mereka tidak diisi oleh keluarga melainkan para odalisque yang bisa saja dipaksa atau diperalat pihak lain untuk melaksanakan kejahatan.
Secara fisik Valide Sultan menyerahkan urusan keamanan kepada Komandan Kasim Seraglio yang akan membagi anak buahnya untuk menjaga ketertiban. demonstrasi eksekusi beserta alat yang dipakai sengaja dipajang di halaman kantor mereka untuk mencegah penghuni Harem berpikiran atau berbuat macam-macam. risiko yang terang terhadap kelangsungan keluarga Kekaisaran menciptakan setiap tindak kejahatan diganjar eksekusi yang lebih keras.
Kejahatan kecil sekalipun bisa berakhir pada kematian di selat Bosporus. keteledoran atau kesalahan kecil bisa berakhir dalam kerangkeng di halaman dan dipermalukan di hadapan seluruh anggota Harem. hal ini disengaja untuk mencegah kejahatan lain yang bisa berujung pada kematian. unsur keteraturan dan disiplin yang ketat merupakan modal untuk menciptakan rumah tangga Seraglio berfungsi secara normal di tengah panasnya intrik dan tekanan persaingan.
Berbagai institusi, pos pekerjaan, pelayanan serta struktur hierarki yang ketat di dalam Seraglio hanya sanggup berjalan mulus apabila semua pihak berlaku sesuai dengan aturan. lantaran itu Valide Sultan selaku kepala Harem mencegah terjadinya pelanggaran aturan dan tradisi di dalam rumah tangganya bahkan terhadap sang Sultan sekalipun. lantaran itu aneka macam imajinasi wacana Harem sebagai tempat diadakannya pesta seks bebas ialah hal yang keliru.
Padishah Sultan bermalam sendirian di apartemen pribadinya. paginya diisi kegiatan doa dan pemerintahan hingga siang. sorenya ia bisa bercengkrama dengan anggota keluarga ibarat bibi, adik perempuan atau bertemu dengan salah satu Kadin dan Ikbal (selir lainnya) beserta putri dan pangeran. tetapi jarang gotong royong kecuali dalam sebuah agenda besar. diharapkan keteraturan untuk menjaga privasi dan menjauhkan risikonya pembunuhan yang selalu menemani.
Untuk keamanan diri sang Sultan walaupun mempunyai bodyguard kasim yang menemani tetapi seorang Sultan mandi dan membersihkan dirinya sendirian tanpa proteksi pelayan. ruang mandi pribadinya mempunyai pintu besi berhias emas yang dilengkapi dengan kunci sebagai proteksi ketika sedang telanjang. memang urusan Sultan tanpa busana ialah suatu hal yang besar lantaran membuktikan suatu kondisi dimana ia tanpa proteksi dan paling vulnerable.
Karena itu anutan bahwa ada pesta maksiat di dalam Sergalio bisa dipastikan ialah imajinasi semata. tidak ada Sultan yang mau mati konyol lantaran terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi dimana ia bisa didekati dan dicelakai oleh banyak pihak ketika sedang tidak berbusana serta tanpa perlindungan. lantaran tingginya persaingan di dalam Harem dan banyaknya pihak yang bisa diuntungkan dengan kematiannya, seorang Sultan harus selalu waspada.
Apalagi para perempuan dalam Seraglio termasuk berpendidikan tinggi dalam aneka macam hal termasuk agama sehingga belum tentu bersedia melaksanakan hal yang mereka nilai merendahkan, justru curiga apakah hal tersebut tipuan atau ujian. ada dongeng wacana seorang Sultan yang menerobos masuk ke dalam pemandian selir dan terpaksa melemparkan uang emas serta mutiara ke dalam kolam pemandian hanya untuk menciptakan para selir bersedia nyebur ke kolam.
Sebagai tempat tinggal Seraglio mempunyai sekitar 300 ruangan yang mana hampir separuhnya fungsional. ruang tidur hanya menyita sebagian kecil dimana kebanyakan para gadis yang masih berguru serta odalisque tinggal bersama dalam bangunan ibarat asrama. bangunan didesain mengitari satu halaman dimana luasnya mengindikasikan status penghuninya. luas halaman asrama gadis dan odalisque termasuk sempit dan kecil dibandingkan dengan milik para selir.
Halaman odalisque lebih kecil daripada kediaman para selir, sama halnya dengan halaman kediaman favorit sultan yang lebih besar. kemudian ada deretan apartemen terpisah dimana Kadin, Komandan Kasim Seraglio, anggota Kekaisaran, para pangeran dan Valide Sultan tinggal. bangunan para Kasim penjaga ada di sekitar pintu gerbang dan mempunyai pandangan berlawanan dengan tempat tinggal odalisque dan selir sebagai cuilan dari pengawasan serta pencegahan.
Hanya ada 3 bangunan yang terpisah agak jauh dalam kompleks Seraglio yakni apartemen sang Sultan yang dihubungkan dengan istana, ruang makan Kekaisaran dan kediaman Valide Sultan. dua yang tersisa ialah area rumah sakit serta ruang pemandian mayit yang tentu dibentuk agak jauh lantaran alasan medis. Seraglio Harem memang terisolir dari dunia luar, lebih pribadi daripada istana sekalipun sehingga dituntut mempunyai bermacam-macam fasilitasnya sendiri.
Selain dari sekolah, perguruan seni dan sastra serta kaligrafi, Seraglio juga mempunyai beberapa kemudahan pendukung lainnya. mulai dari tempat pemandian yang berbeda untuk para odalisque dan selir, kamar mandi khusus anggota Kekaisaran termasuk Valide Sultan dan juga Padishah. selain itu terdapat beberapa ruang hiburan, salon kecantikan hingga parlour kopi untuk mereka sendiri. semua kemudahan termasuk rumah sakit dioperasikan oleh para gadis dan odalisque secara mandiri.
Dengan pengecualian masakan yang diantarkan oleh dapur istana di bawah pimpinan Janissaries, Seraglio dituntut bisa menjalankan semua fungsinya sendiri. dari tenaga pendidik, pelayan pribadi, kebersihan ruangan, kolam pemandian, perawat tanaman, pengelola sistem penghangat animo dingin, hingga pengobatan dan perawatan di bangsal rumah sakit. ada aneka macam lowongan pekerjaan yang tersedia dan harus diisi oleh para anggota Harem.
Bisa dipahami bahwa penghuni Seraglio yang berisi ratusan "selir" ternyata sebagian besar bekerja di dalam Harem sebagai pekerja rumah tangga untuk menjaganya tetap berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman. hanya segelintir kecil yang berkesempatan menjadi pasangan Padishah Sultan, mereka yang beruntung pada satu waktu jarang melebihi belasan perempuan yang terdiri dari para 4 Kadin dan Ikbal serta beberapa selir lainnya.
Pada satu sisi ekstrim terdapat beberapa Sultan ibarat Murad III yang mempunyai hampir 50 anak dari puluhan selir-selirnya. sedangkan pada sisi ekstrim lainnya terdapat beberapa Sultan yang hanya mempunyai seorang pasangan dan gres menentukan yang kedua sesudah ada duduk masalah ibarat anak laki-laki yang tidak kunjung selamat hingga usia dewasa. kebanyakan Sultan tetap setia dengan pasangan yang ia "nikahi" ketika masih berstatus pangeran.
Pandangan bahwa semua Sultan menyukai poligami tidaklah tepat, bagi sebagian dari mereka hal tersebut terlihat lebih ibarat kiprah daripada pilihan. beberapa Sultan diketahui dipaksa oleh ibu suri dan saudarinya untuk bekerjasama dengan beberapa selir untuk memastikan kelahiran penerus dinasti Ottoman. hal tersebut menjadi awal mula dari bencana, persaingan yang kemudian terjadi seringkali berakhir dengan kematian dan stress berat bagi semua pihak yang terlibat.
Sensus penduduk Istanbul kala ke 17 memperlihatkan dari 1242 pria, 1147 mempunyai satu istri. 84 laki-laki dengan 2 istri, 7 laki-laki dengan 3 istri dan hanya 4 laki-laki dengan 4 istri. hal ini berlanjut hingga kala ke 19, diketahui via dokumen warisan dari 361 pria, sebanyak 353 mempunyai korelasi monogami (beristri satu). hal ini terjadi lantaran harapan untuk mewariskan estate dan kekayaan keluarga secara utuh kepada generasi berikutnya yang hanya mungkin dengan satu orang pasangan.
Sebab dari poligami sendiri bagi Sultan Ottoman lantaran mereka lebih banyak berdarah "eropa" daripada Turki. semenjak moyangnya menikah dengan putri-putri kerajaan eropa dan para kakeknya menikah dengan budak asal kaukasus, maka anak cicit mereka secara genetik ibarat dengan orang eropa timur. lantaran itu pasangan Kekaisaran Ottoman sesama "bule" semakin usang relatif kurang subur ibarat halnya pasangan Kerajaan eropa lainnya.
Sedemikian jauh mereka dari asalnya sebagai orang Turki sehingga para Padishah Sultan mempunyai kulit putih pucat, hidung mancung, mata biru dan juga terkadang rambut pirang. ketika Ottoman menguasai wilayah balkan, anatolia, siria, mesir, afrika utara dan juga arab sebagai Kekaisaran Turkic ternyata penguasanya lebih ibarat orang eropa daripada Turki. apalagi pemerintahan mereka dikuasai oleh budak kasim kulit putih beserta Janissaries yang bukan orang orisinil Turki.
Tradisi dalam Seraglio bertahan hingga era Ahmed I yang naik takhta 1603. ketika itu Mustafa I adiknya dibiarkan hidup lantaran mempunyai gangguan mental sehingga dianggap tidak berbahaya. alasan lainnya lantaran sang Sultan belum mempunyai putra sehingga adiknya berfungsi sebagai cadangan. memang para Padishah dan Valide Sultan tidak selalu memperlihatkan perintah "pembersihan", cenderung menyerahkannya kepada putra mahkota.
Uniknya para duta besar eropa melihat bahwa Ahmed I betulan menyukai adiknya sehingga mustahil menyakitinya. ketika sang Sultan wafat untuk pertama kalinya Kekaisaran Ottoman dirudung duduk masalah suksesi. sesudah sekian ratus tahun terbiasa dengan satu orang calon, kini ada beberapa pangeran yang mempunyai klaim yang sama. alhasil mereka menentukan Mustafa I daripada Osman anak Ahmed I lantaran lebih bisa diajak bekerjasama.
Hal tersebut kemudian memunculkan tradisi gres untuk menentukan anggota Kekaisaran tertua sebagai Sultan. hal ini secara resmi mengakhiri tradisi pembunuhan dimana kini para pangeran dibiarkan hidup sesudah suksesi terjadi walaupun seberapa bebas dan apakah diijinkan keluar sangat tergantung dari sang Sultan yang berkuasa. di era Selim III tradisi paman diangkat menjadi Sultan sudah dianggap wajar, ia sendiri naik takhta sesudah pamannya meninggal.
Kematian Selim III pada 28 July 1808 menjadi babak simpulan dari Seraglio. ia menjadi 1-1nya Sultan Ottoman yang dihabisi dengan pedang. pembunuhan yang berlangsung di dalam Seraglio tersebut menciptakan kompleks Harem tidak lagi disukai. Sultan setelahnya menentukan tinggal di istana lain yang lebih gampang mereka kontrol dan amankan. hal ini menciptakan fungsi serta keunikan budaya dari Seraglio Harem istana Topkapi perlahan memudar dan hilang.
Hilangnya institusi Harem Kekaisaran istana Topkapi tidak menciptakan para Sultan Ottoman berikutnya bisa berdiri dari keterpurukan. pada alhasil sejarah mencatat bahwa Seraglio yang dibentuk untuk menjamin masa depan keberlangsungan dinasti justru menjadi penyebab stagnasi dan kejatuhan Kekaisaran dari dalam. para calon Padishah Sultan yang tumbuh terkurung selama 20 hingga 30 tahun lebih seringkali tumbuh sebagai pribadi yang bermasalah.
Kebanyakan frustasi lantaran tidak menentunya nasib mereka yang bisa mati kapan saja tergantung dari intrik antar selir di dalam Harem. dalam situasi yang ibarat itu mereka mencari pelepasan dengan obat bius dan sebagainya untuk melewati hari. pemberian obat bius juga merupakan salah satu senjata para selir untuk menamatkan anak selir lainnya sehingga terhindar dari kemungkinan suksesi lantaran fisik dan pikirannya menjadi terganggu.
Apabila pada awalnya para calon Sultan terlatih dengan praktik langsung di wilayah Kekaisaran untuk memerintah dan mengatasi konflik sehingga menguasai urusan politik, militer dan kenegarawanan, Sultan generasi Seraglio rata-rata tidak tertarik dengan urusan pemerintahan. apabila ada yang tertarik sekalipun mereka tidak bisa melaksanakannya lantaran kurangnya pengalaman alasannya ialah mereka gres bisa keluar dari Harem di usianya yang sudah tidak lagi muda.
Walaupun menjadi sumber imajinasi sebagai sebuah tempat dimana laki-laki berkuasa atas wanita, tetapi Harem Kekaisaran pada kenyataannya justru menjadi alat kekuasaan bagi perempuan untuk menguasai laki-laki dan pemerintahan. para Valide Sultan dengan sengaja menentukan Sultan penerus yang lemah supaya bisa diatur olehnya untuk menjamin kelanggengan kekuasaan dan kekayaan dirinya di dalam Seraglio. institusi Seraglio simpel menjadi masalah pagar makan tanaman.
Referensi menarik untuk sumber bacaan lebih jauh :
http://www.allaboutturkey.com/harem.htm
http://www.bbc.co.uk/programmes/b00bs1y8
http://www.ekrembugraekinci.com/makale.asp?id=556
http://www.exploreturkey.com/exptur.phtml?id=413
https://ottomanblog.wordpress.com/2009/11/22/top-10-priceless-ottoman-paintings-by-western-artists/
http://www.telegraph.co.uk/travel/artsandculture/2162780/Topkapi-Palace-in-Istanbul-What-really-went-on-in-the-harem.html
http://topkapisarayi.gov.tr/en/content/harem
http://www.turkishculture.org/architecture/harem-1013.htm
http://www.theottomans.org/english/family/harem6.asp
https://en.wikipedia.org/wiki/Abdulmejid_II
https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmed_I
https://en.wikipedia.org/wiki/Circassian_beauties
https://en.wikipedia.org/wiki/Concubine
https://en.wikipedia.org/wiki/Eunuch
https://en.wikipedia.org/wiki/Hafsa_Sultan_(wife_of_Selim_I)
https://en.wikipedia.org/wiki/Harem
https://en.wikipedia.org/wiki/Haseki_sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Imperial_Harem
https://en.wikipedia.org/wiki/Kizlar_Agha
https://en.wikipedia.org/wiki/Mihrimah_Sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Murad_III
https://en.wikipedia.org/wiki/Ottoman_court_positions
https://en.wikipedia.org/wiki/Selim_III
https://en.wikipedia.org/wiki/Seraglio
https://en.wikipedia.org/wiki/Suleiman_the_Magnificent
https://en.wikipedia.org/wiki/Topkap%C4%B1_Palace
https://en.wikipedia.org/wiki/Valide_Sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Women_in_the_Ottoman_Empire
Kematian Padishah Sultan Ottoman akan menciptakan para pangeran berperang lantaran merasa sama-sama berhak atas takhta warisan ayahnya. dengan basis kekuatan yang solid dan pendukung di tempat masing-masing, perang suksesi akan terjadi secara keras. saling membentuk koalisi, pindah kubu, dan tikam-menikam antar saudara terus terjadi hingga alhasil keluar satu orang pemenang, yakni satu-satunya pangeran yang masih tersisa.
Padishah Sultan bersama keluarganya dari salah satu pasangan, ditemani seorang kasim |
Sistem suksesi yang berdarah-darah ini beberapa kali hampir menghancurkan Ottoman sehingga ketika Kekaisaran semakin berkembang dan mencapai zenith kekuasaan wilayah, para Padishah Sultan berhenti mengambil putri dari kerajaan lain sebagai istri. mereka lebih menentukan para perempuan dari Harem Kekaisaran yang berstatus selir (concubine) sehingga tidak perlu dinikahi dan karenanya tidak mempunyai hak dalam warisan Kekaisaran.
Selir dianggap lebih ideal lantaran takhta dan Kekaisaran akan diwariskan dari ayah ke anak secara utuh tanpa perpecahan. tidak ibarat putri kerajaan lain yang dinikahi, seorang selir tidak mempunyai keluarga ataupun saudara aristokrat yang berpotensi menjadi orang kuat dalam istana. ketiadaan backing menciptakan mereka lebih netral, bahkan sesudah melahirkan seorang putra sekalipun para selir dianggap tidak mempunyai dampak dalam istana dan pemerintahan.
Dimulai dari era Sultan Suleiman I the magnificent (1520-1566), kompleks Seraglio dan fungsinya mengalami perubahan besar. mereka kini berfungsi sebagai kediaman permanen anak laki-laki yang sudah dewasa. para pangeran tidak lagi diutus untuk memegang pemerintahan suatu wilayah lantaran potensi perebutan kekuasaan atau pemberontakan sehingga tetap tinggal di dalam kompleks Harem hingga kematian sang Padishah Sultan.
Kematian penguasa Ottoman menciptakan seorang pangeran (putra mahkota) keluar dari Harem dan naik takhta sebagai Padishah Sultan. pangeran lainnya yang bisa berjumlah belasan bahkan puluhan akan keluar dalam keadaan tidak bernyawa. mereka semua akan menemui ajal sesudah dijerat lehernya oleh para kasim penjaga, kematiannya cepat tanpa pertumpahan darah. tidak berhenti hanya hingga di situ, nasib serupa juga terjadi pada ibu mereka para selir.
Apartemen para pangeran yang disebut Kafes yang bisa diartikan sebagai kandang |
Para selir yang anaknya tidak terpilih atau masih mengandung akan dimasukan ke dalam "karung", yang diberi pemberat kemudian dihanyutkan di selat Bosporus. hal yang keji ini dilakukan untuk menjamin suksesi yang tenang tanpa adanya perjuangan pemberontakan dari pangeran yang tidak terpilih. perintah untuk melaksanakan "pembersihan" ini ada di tangan sang Padishah Sultan yang wasiatnya dijalankan oleh Komandan kasim Harem ketika sang Sultan wafat.
Pembersihan serupa juga bisa diperintahkan oleh Padishah Sultan yang gres naik untuk menyingkirkan lawan-lawan politik. Harem bukanlah tempat kesenangan duniawi melainkan sebuah kandang emas yang penuh dengan aura kematian. namun demikian banyak orangtua yang rela menjual anak perempuannya ke dalam Harem supaya mempunyai kesempatan untuk merubah nasib, hidup enak, kondusif dan mendapatkan penghasilan yang tetap.
Harem Kekaisaran diatur oleh ibu Sultan yang bergelar Valide Sultan (Ibu Suri). ia ialah "lulusan" dari Harem generasi sebelumnya dan satu-satunya selir favorit Sultan terdahulu yang masih hidup (lainnya menemui ajal di Selat Bosporus). ia menjadi penguasa dan penanggung jawab di seantero kompleks Harem. semua penghuni tunduk kepadanya, hanya ibu suri seorang yang berhak mendapatkan juga mengeluarkan dan menghukum anggota rumah tangganya.
Perhatikan kata "rumah tangga", istilah Harem sebetulnya tidak berkonotasi dengan poligami. secara etimologi Harem artinya terlarang bagi laki-laki atau bisa juga diartikan sebagai "istri". tetapi pada penggunaannya Harem ialah rumah tangga kaum wanita. pada budaya Turki ketika itu di setiap rumah lumrah terdapat area yang dinamakan Harem yakni cuilan dari rumah dimana para perempuan bisa beraktivitas mulai dari memasak, mencuci hingga membesarkan anak.
Hafsa Sultan, ibu dari Suleiman I yang menjadi Valide Sultan pertama dalam sejarah Ottoman |
Harem menyita sebagian besar bangunan rumah terutama yang berukuran tidak besar. area yang perempuan miliki mencakup dapur, tempat cuci, jemuran, area bermain anak dan kamar tidur bagi semua perempuan dalam keluarga termasuk istri, anak-anak, anak gadis dewasa, bibi, sepupu, ponakan dan pelayan wanita. diketuai oleh nenek atau ibu mertua sedangkan kaum laki-laki hanya mempunyai ruang tidur, area makan bersama dan ruang tamu beserta halaman rumah.
Fungsi dari Harem umumnya sebagai perlindungan, adanya ruang khusus menciptakan perempuan tidak terlihat dari tamu yang berkunjung. hal ini meniadakan risiko adanya laki-laki genit dengan rayuan gombalnya, juga mengurangi risiko tamu yang tidak disukai untuk meminta anak gadis sebagai calon istri mereka atau putra-putranya. pada era dimana serangan antar suku sering terjadi untuk merebut harta, ternak dan wanita, keberadaan Harem merupakan suatu proteksi.
Kaprikornus Harem tidak berarti praktik poligami atau tempat dimana seorang laki-laki dikelilingi oleh lawan jenisnya melainkan rumah tangga kaum perempuan atau area tinggal anggota keluarga wanita. artian Harem secara negatif terjadi lantaran ketidaktahuan bangsa eropa terhadap praktik poligami yang terjadi di dunia Timur. mereka menyebut Harem sebagai poligami semata-mata lantaran informasi yang keliru, ketiadaan kata substitusi dan hambatan bahasa serta budaya.
Ottoman Imperial Harem resminya disebut Seraglio adalah tempat tinggal atau kediaman resmi Valide Sultan bersama seluruh anggota keluarga Kekaisaran. termasuk para selir, calon selir, pelayan istana, dayang-dayang dan budak perempuan lainnya. praktisnya semua perempuan di dalam istana tinggal di dalam kompleks Seraglio Harem. apabila sekeliling istana dijaga oleh Janissaries maka Seraglio Harem dikawal oleh korps kasim mereka sendiri.
Tidak hanya Selir, Harem juga menjadi kediaman para putri ibarat Mihrimah Sultan yang terkenal |
Komandan Kasim Seraglio (Chief Black Eunuch) merupakan kepercayaan Padishah Sultan, loyalitasnya dibuktikan ketika ia membinasakan pangeran lainnya ketika terjadi suksesi dan melindungi pangeran terpilih hingga naik takhta. kepercayaan penuh sang Sultan menciptakan komandan kasim menyandang pangkat militer tertinggi, sejajar dengan panglima tinggi lainnya. namun tugasnya yang utama ialah menjaga keselamatan para perempuan dan keluarga Kekaisaran.
Selepas era Suleiman I hampir semua Padishah berikutnya tinggal di dalam Seraglio. pada era Murad III dibangun juga area ruang kerja (privy chamber) beserta jalan tembus ke istana. dari sana sang Sultan bisa dengan gampang bisa mencapai kediaman ibu suri dan komandan kasim, dua sekutu terkuatnya dalam pemerintahan. aneka macam kegiatan pribadi sang Sultan diadakan di aula apartemen pribadinya untuk mendapatkan tamu pilihan atau menonton aneka macam hiburan.
Adalah kiprah dari dayang-dayang terpilih untuk memperlihatkan hiburan serta kudapan, sang Sultan sendiri memakai kasim sebagai pelayan pribadi. lebih banyak didominasi gadis lainnya sebetulnya bekerja di luar layar untuk memenuhi aneka macam keperluan Harem ibarat kebersihan ruangan, basuh baju hingga pelayanan bagi anggota Kekaisaran dan para selir yang berkedudukan tinggi. dari 300 hingga 500 lebih anggota Seraglio, kebanyakan tidak pernah melihat sang Sultan.
Bagi penghuninya yang bisa berpikir kritis, Seraglio ialah sebuah kesempatan untuk hidup glamor sembari mencari koneksi untuk masa depan yang lebih baik. para gadis mendapatkan honor harian (nantinya bulanan) menurut dari status mereka sehingga bisa menghidupi keluarganya. kompleks Seraglio sendiri secara konkret dibagi atau disekat ke dalam banyak cuilan yang terpisah untuk membuktikan hierarki dan status masing-masing anggota.
The Reception, John Frederick Lewis, 1805-1875 pelukis tinggal di Mesir, bekas koloni Ottoman |
Strata terbawah diisi oleh para budak agresif (wanita), mereka ialah pekerja tulen dan tidak mempunyai kesempatan untuk naik tingkat. di atas mereka tetapi sama-sama tidak mempunyai status sebagai anggota ialah para gadis yang diterima semenjak usia 7-12 tahun. mereka ditempatkan pada sebuah asrama dan dididik dalam aneka macam seni sesuai dengan kemampuan dan talenta ibarat menyanyi atau menari. tenaga pendidik ialah para senior mereka di dalam Harem.
Usia muda menjamin kemudahan berguru dan juga tentunya keperawanan. selain itu mereka juga dibiasakan hidup sehat sesuai dengan standar istana. gadis yang memperlihatkan tanda-tanda sakit-sakitan akan dikembalikan kepada keluarganya. demikian juga gadis yang tidak bisa menguasai keahlian yang dibutuhkan, tidak cukup arif atau mempunyai kekurangan lainnya akan ditolak tinggal lebih lanjut sebagai anggota Seraglio.
Para gadis bisa naik pangkat menjadi ajudan senior dan juga ketua "fakultas" seni. sebagai ajudan dan ketua seni mereka mulai masuk ke dalam lingkup calon selir lantaran kemampuannya. yang tidak bisa meraih posisi ajudan pun tetap bisa masuk sebagai calon selir menurut dari perkembangan fisik atau kelebihan lain yang mereka miliki. sebagai calon selir mereka tinggal di cuilan lain dari asrama yang tidak sepadat tempat para gadis.
Tidak semua odalisque atau calon selir tumbuh di dalam Harem, beberapa gadis langsung berstatus calon selir lantaran alasan tertentu ibarat dipilih oleh Sultan, diberikan oleh kerajaan lain, hadiah dari pejabat atau anggota Kekaisaran. biasanya mereka mempunyai kepintaran dan kecantikan yang luar biasa sehingga disetujui oleh ibu suri. sebelum masuk ke dalam Seraglio mereka diperiksa secara ketat oleh dokter dan juga bidan untuk memastikan kesehatannya.
Kebanyakan gadis di dalam Seraglio berguru dan bekerja sebagai pelayan rumah tangga atau dayang-dayang. para calon selir berperan sebagai tenaga pendidik dan supervisor. sesudah mencapai posisi tersebut kenaikan tingkat hanya bisa terjadi apabila mereka bisa merebut hati Valide Sultan dalam pekerjaan atau pelayanan. apabila memang berani bermain game of thrones, maka calon selir akan berusaha sekuatnya supaya bisa terpilih dalam daftar favorit Valide Sultan.
Pendidikan agama menjadi cuilan yang penting lantaran latar belakang mereka sebagai non-muslim |
Tidak semua gadis menginginkan hal tersebut lantaran persaingan, intrik dan risiko kematian yang tinggi. bekerja sebagai dayang senior dan tangan kanan para selir sudah menciptakan mereka mapan dan puas. pada titik tersebut biasanya sang gadis sudah tahunan tinggal di dalam Harem dan hanya berjarak beberapa tahun lagi sebelum bisa meminta kebebasan kepada sang Sultan. kebebasan merupakan hal yang besar lantaran seisi Seraglio Harem ialah budak.
Para gadis, calon dan juga selir ialah budak yang dibeli oleh pihak istana atau diberikan sebagai hadiah oleh pihak lainnya sebagai perpanjangan tangan mereka kepada Valide Sultan dan Padishah Sultan. lantaran Islam tidak memperbolehkan perbudakan maka semua gadis di dalam Seraglio berasal dari komunitas non-muslim. sebagian berasal dari kaukasus yang mencakup eropa timur termasuk rusia, georgia, circassia dan juga balkan.
Sebagian lagi berasal dari wilayah afrika dan sekitarnya. jadi isi Harem memang "bule" dan juga perempuan "kulit hitam". tidak ada perempuan arab ataupun turki lantaran larangan untuk memperbudak sesama muslim. banyak gadis yang berakhir di Seraglio sebagai pajak badan, diculik pedagang budak atau direbut dalam perang sehingga menginginkan kebebasannya. gadis asal afrika bisa bebas sesudah bekerja selama 7 tahun sedangkan gadis "eropa" sesudah 9 tahun.
Kebebasan mereka dijamin dengan dokumen Kekaisaran Ottoman sehingga mereka bebas pergi kemanapun mereka inginkan. Seraglio memperlihatkan aksesori serta tunjangan rumah bagi odalisque yang tetapkan keluar dari Harem. bahkan mereka atas nama Padishah Sultan akan mencarikan calon suami beserta mas nikahnya apabila sang gadis menginginkannya. gadis jebolan Seraglio sangat diminati oleh pembesar dan aristokrat lantaran aneka macam kelebihannya.
Mereka disukai lantaran standar kecantikan, kepintaran, kesehatan, tata bahasa dan pengetahuannya yang tinggi. mereka juga disegani lantaran mempunyai korelasi dengan Seraglio terutama Valide Sultan yang merupakan salah satu sosok tertinggi dalam pemerintahan. suami dan keluarganya kelak bisa meminta proteksi mereka sebagai penyambung pengecap yang bisa berbicara langsung dengan tokoh besar lengan berkuasa dalam pemerintahan Ottoman, suatu hal yang sangat berharga.
Maria Adelaide of France in Turkish dress, 1753 salah satu bentuk ketertarikan dunia barat dengan Harem |
Tentu keluar bukan satu-satunya jalan, ada juga cara lain yang bisa ditempuh. apabila bersedia maka gadis calon selir bisa "diberikan" kepada tokoh penting yang dianggap sangat berjasa bagi Kekaisaran. pemberian seorang gadis dari Seraglio ialah bentuk penghargaan tertinggi yang bisa diberikan oleh Padishah Sultan. tentu ada syaratnya, sang gadis harus belum pernah bermalam dengan sang Sultan dan bersedia untuk dinikahkan keluar dari istana.
Bagi para gadis ini ialah kesempatan langka untuk menjadi selir bahkan istri dari seorang tokoh yang sukses dan punya posisi yang baik dalam Kekaisaran Ottoman. mengingat persaingan yang sangat ketat di dalam Seraglio Harem, beberapa gadis merasa lebih terjamin masa depannya dengan menjadi pasangan pihak lain di luar istana. tentu tidak semua gadis berpikiran demikian, sebagian besar merasa bahwa tidak ada tempat lain yang lebih yummy dari Seraglio.
Menariknya walaupun para gadis disebut odalisque atau calon selir sehingga terkesan intim tetapi nyatanya mereka belum tentu pernah berada dalam satu ruangan dengan sang Sultan bahkan sesudah tinggal tahunan di dalam Seraglio. hal ini terjadi lantaran sebutan tersebut lebih kepada status semata. nyatanya hanya sejumlah kecil yang berkesempatan menjamu sang Sultan, sisanya hanya bekerja dalam bermacam-macam profesi yang ada di dalam Harem.
Odalisque merupakan anggota resmi terbawah dalam hierarki Seraglio. mereka yang sudah sampaumur namun belum juga pernah masuk ke dalam daftar favorit Valide Sultan biasanya lantaran dinilai kurang Istimewa untuk dipersembahkan kepada sang Sultan. hanya mereka yang bekerja keras, arif serta berparas jauh di atas rata-rata yang akan menjadi cuilan dari sekelompok kecil perempuan yang bertanggung jawab dalam aneka macam agenda sang Sultan.
Pemusik ialah satu salah keahlian yang selalu diharapkan sebagai sarana hiburan |
Kedekatan gres ini akan membuka kesempatan bagi mereka untuk mengenal dan menarik perhatian sang Sultan. cara terbaik ialah dengan membangun korelasi baik dengan Valide Sultan yang akan merekomendasikan mereka secara langsung kepada putranya. mereka yang dipilih bermalam oleh Sultan akan langsung naik tingkat dan menyandang status penuh sebagai selir. mereka tinggal di kompleks yang berbeda, tentunya lebih baik daripada asrama para odalisque.
Walaupun tampak lebih akrab dengan sentra kekuasaan tetapi ada harga yang harus dibayar. seorang selir mulai kehilangan kebebasannya dimana mereka tidak lagi bisa melayani anggota keluarga Kekaisaran, menjadi dayang-dayang bagi selir lainnya atau menjadi pengasuh belum dewasa di dalam Harem. posisi mereka dilihat tidak lagi netral lantaran menjadi cuilan dalam persaingan dimana mereka bisa menjadi pelaku ataupun korban dari aneka macam intrik yang terjadi.
Para selir tinggal di dalam bilik kamar yang lebih pribadi dengan seorang teman. mereka yang belum hamil harus terus bekerja optimal dalam aneka macam kegiatan, umumnya hiburan kepada Sultan dan ibu suri supaya terus diberikan kepercayaan. jumlah selir tidak banyak dan dibagi ke dalam selir "biasa", selir favorit (Ikbal) dan pasangan Sultan (Kadin). kenaikan status dan masa depan mereka sangat tergantung dari perhatian yang diberikan oleh sang Sultan kepada mereka.
Tidak hanya satu jalan ibarat di atas, ada juga jalan pintas. seorang odalisque bisa memperlihatkan hadiah yang besar kepada Valide Sultan supaya bisa mendapatkan kesempatan untuk menemani sang Sultan. apabila dikabulkan maka mereka mungkin akan mendapatkan kesempatan sekali dalam seumur hidup untuk bermalam dengan sang Sultan. setelahnya ia mungkin tidak akan pernah bertemu lagi kecuali hamil dan bisa melahirkan seorang putra bagi sang Sultan.
Aula kediaman pribadi Sultan dimana ia mendapatkan hiburan dan tamu anggota Kekaisaran |
Setiap selir yang melahirkan anak akan menyandang status favorit (Ikbal) tetapi mereka belum tentu mendapatkan perhatian penuh dari sang Sultan. hanya ada maksimal 4 perempuan yang bisa menyandang status sebagai pasangan (Kadin), mereka merupakan perempuan yang terdekat dengan sang Sultan dan biasanya sudah melahirkan seorang putra baginya. para Kadin mempunyai dampak yang besar dalam jalannya Seraglio dan membentuk pendukung mereka sendiri di dalamnya.
Karena risiko yang semakin besar maka Kadin tinggal terpisah dalam apartemen masing-masing dan membentuk rumah tangganya sendiri. di sana mereka bisa mempunyai puluhan pelayan dan dayang-dayang pribadi (para odalisque) yang mereka percaya untuk mengerjakan aneka macam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya. mereka juga senantiasa dilindungi oleh kasim pengawal supaya terhindar dari intrik dan perjuangan jahat para selir pesaing lainnya.
Tugas terberat Valide Sultan ialah mendamaikan dan menjaga keharmonisan para Kadin, Ikbal serta selir lainnya. mereka harus terus bekerja sama dan akur di mata sang Sultan serta tidak mencoba melaksanakan cara keji untuk menghabisi saingan-saingannya. para Kadin dan Ikbal senantiasa berada dalam ancaman lantaran rumah tangga mereka tidak diisi oleh keluarga melainkan para odalisque yang bisa saja dipaksa atau diperalat pihak lain untuk melaksanakan kejahatan.
Harem Scene, Quintana Olleras, 1851-1919 suasana Harem di mata pelukis spanyol |
Secara fisik Valide Sultan menyerahkan urusan keamanan kepada Komandan Kasim Seraglio yang akan membagi anak buahnya untuk menjaga ketertiban. demonstrasi eksekusi beserta alat yang dipakai sengaja dipajang di halaman kantor mereka untuk mencegah penghuni Harem berpikiran atau berbuat macam-macam. risiko yang terang terhadap kelangsungan keluarga Kekaisaran menciptakan setiap tindak kejahatan diganjar eksekusi yang lebih keras.
Kejahatan kecil sekalipun bisa berakhir pada kematian di selat Bosporus. keteledoran atau kesalahan kecil bisa berakhir dalam kerangkeng di halaman dan dipermalukan di hadapan seluruh anggota Harem. hal ini disengaja untuk mencegah kejahatan lain yang bisa berujung pada kematian. unsur keteraturan dan disiplin yang ketat merupakan modal untuk menciptakan rumah tangga Seraglio berfungsi secara normal di tengah panasnya intrik dan tekanan persaingan.
Berbagai institusi, pos pekerjaan, pelayanan serta struktur hierarki yang ketat di dalam Seraglio hanya sanggup berjalan mulus apabila semua pihak berlaku sesuai dengan aturan. lantaran itu Valide Sultan selaku kepala Harem mencegah terjadinya pelanggaran aturan dan tradisi di dalam rumah tangganya bahkan terhadap sang Sultan sekalipun. lantaran itu aneka macam imajinasi wacana Harem sebagai tempat diadakannya pesta seks bebas ialah hal yang keliru.
Padishah Sultan bermalam sendirian di apartemen pribadinya. paginya diisi kegiatan doa dan pemerintahan hingga siang. sorenya ia bisa bercengkrama dengan anggota keluarga ibarat bibi, adik perempuan atau bertemu dengan salah satu Kadin dan Ikbal (selir lainnya) beserta putri dan pangeran. tetapi jarang gotong royong kecuali dalam sebuah agenda besar. diharapkan keteraturan untuk menjaga privasi dan menjauhkan risikonya pembunuhan yang selalu menemani.
Untuk keamanan diri sang Sultan walaupun mempunyai bodyguard kasim yang menemani tetapi seorang Sultan mandi dan membersihkan dirinya sendirian tanpa proteksi pelayan. ruang mandi pribadinya mempunyai pintu besi berhias emas yang dilengkapi dengan kunci sebagai proteksi ketika sedang telanjang. memang urusan Sultan tanpa busana ialah suatu hal yang besar lantaran membuktikan suatu kondisi dimana ia tanpa proteksi dan paling vulnerable.
Jeruji besi berlapis emas untuk melindungi sang Sultan yang sedang membersihkan diri |
Karena itu anutan bahwa ada pesta maksiat di dalam Sergalio bisa dipastikan ialah imajinasi semata. tidak ada Sultan yang mau mati konyol lantaran terlibat dalam kegiatan berisiko tinggi dimana ia bisa didekati dan dicelakai oleh banyak pihak ketika sedang tidak berbusana serta tanpa perlindungan. lantaran tingginya persaingan di dalam Harem dan banyaknya pihak yang bisa diuntungkan dengan kematiannya, seorang Sultan harus selalu waspada.
Apalagi para perempuan dalam Seraglio termasuk berpendidikan tinggi dalam aneka macam hal termasuk agama sehingga belum tentu bersedia melaksanakan hal yang mereka nilai merendahkan, justru curiga apakah hal tersebut tipuan atau ujian. ada dongeng wacana seorang Sultan yang menerobos masuk ke dalam pemandian selir dan terpaksa melemparkan uang emas serta mutiara ke dalam kolam pemandian hanya untuk menciptakan para selir bersedia nyebur ke kolam.
Sebagai tempat tinggal Seraglio mempunyai sekitar 300 ruangan yang mana hampir separuhnya fungsional. ruang tidur hanya menyita sebagian kecil dimana kebanyakan para gadis yang masih berguru serta odalisque tinggal bersama dalam bangunan ibarat asrama. bangunan didesain mengitari satu halaman dimana luasnya mengindikasikan status penghuninya. luas halaman asrama gadis dan odalisque termasuk sempit dan kecil dibandingkan dengan milik para selir.
Halaman odalisque lebih kecil daripada kediaman para selir, sama halnya dengan halaman kediaman favorit sultan yang lebih besar. kemudian ada deretan apartemen terpisah dimana Kadin, Komandan Kasim Seraglio, anggota Kekaisaran, para pangeran dan Valide Sultan tinggal. bangunan para Kasim penjaga ada di sekitar pintu gerbang dan mempunyai pandangan berlawanan dengan tempat tinggal odalisque dan selir sebagai cuilan dari pengawasan serta pencegahan.
Halaman asrama para gadis di Seraglio yang terlihat sesak tanpa pemandangan yang baik |
Hanya ada 3 bangunan yang terpisah agak jauh dalam kompleks Seraglio yakni apartemen sang Sultan yang dihubungkan dengan istana, ruang makan Kekaisaran dan kediaman Valide Sultan. dua yang tersisa ialah area rumah sakit serta ruang pemandian mayit yang tentu dibentuk agak jauh lantaran alasan medis. Seraglio Harem memang terisolir dari dunia luar, lebih pribadi daripada istana sekalipun sehingga dituntut mempunyai bermacam-macam fasilitasnya sendiri.
Selain dari sekolah, perguruan seni dan sastra serta kaligrafi, Seraglio juga mempunyai beberapa kemudahan pendukung lainnya. mulai dari tempat pemandian yang berbeda untuk para odalisque dan selir, kamar mandi khusus anggota Kekaisaran termasuk Valide Sultan dan juga Padishah. selain itu terdapat beberapa ruang hiburan, salon kecantikan hingga parlour kopi untuk mereka sendiri. semua kemudahan termasuk rumah sakit dioperasikan oleh para gadis dan odalisque secara mandiri.
Dengan pengecualian masakan yang diantarkan oleh dapur istana di bawah pimpinan Janissaries, Seraglio dituntut bisa menjalankan semua fungsinya sendiri. dari tenaga pendidik, pelayan pribadi, kebersihan ruangan, kolam pemandian, perawat tanaman, pengelola sistem penghangat animo dingin, hingga pengobatan dan perawatan di bangsal rumah sakit. ada aneka macam lowongan pekerjaan yang tersedia dan harus diisi oleh para anggota Harem.
Bisa dipahami bahwa penghuni Seraglio yang berisi ratusan "selir" ternyata sebagian besar bekerja di dalam Harem sebagai pekerja rumah tangga untuk menjaganya tetap berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman. hanya segelintir kecil yang berkesempatan menjadi pasangan Padishah Sultan, mereka yang beruntung pada satu waktu jarang melebihi belasan perempuan yang terdiri dari para 4 Kadin dan Ikbal serta beberapa selir lainnya.
Halaman yang luas serta pemandangan membuktikan status penghuninya, dalam hal ini selir favorit Sultan |
Pada satu sisi ekstrim terdapat beberapa Sultan ibarat Murad III yang mempunyai hampir 50 anak dari puluhan selir-selirnya. sedangkan pada sisi ekstrim lainnya terdapat beberapa Sultan yang hanya mempunyai seorang pasangan dan gres menentukan yang kedua sesudah ada duduk masalah ibarat anak laki-laki yang tidak kunjung selamat hingga usia dewasa. kebanyakan Sultan tetap setia dengan pasangan yang ia "nikahi" ketika masih berstatus pangeran.
Pandangan bahwa semua Sultan menyukai poligami tidaklah tepat, bagi sebagian dari mereka hal tersebut terlihat lebih ibarat kiprah daripada pilihan. beberapa Sultan diketahui dipaksa oleh ibu suri dan saudarinya untuk bekerjasama dengan beberapa selir untuk memastikan kelahiran penerus dinasti Ottoman. hal tersebut menjadi awal mula dari bencana, persaingan yang kemudian terjadi seringkali berakhir dengan kematian dan stress berat bagi semua pihak yang terlibat.
Sensus penduduk Istanbul kala ke 17 memperlihatkan dari 1242 pria, 1147 mempunyai satu istri. 84 laki-laki dengan 2 istri, 7 laki-laki dengan 3 istri dan hanya 4 laki-laki dengan 4 istri. hal ini berlanjut hingga kala ke 19, diketahui via dokumen warisan dari 361 pria, sebanyak 353 mempunyai korelasi monogami (beristri satu). hal ini terjadi lantaran harapan untuk mewariskan estate dan kekayaan keluarga secara utuh kepada generasi berikutnya yang hanya mungkin dengan satu orang pasangan.
Sebab dari poligami sendiri bagi Sultan Ottoman lantaran mereka lebih banyak berdarah "eropa" daripada Turki. semenjak moyangnya menikah dengan putri-putri kerajaan eropa dan para kakeknya menikah dengan budak asal kaukasus, maka anak cicit mereka secara genetik ibarat dengan orang eropa timur. lantaran itu pasangan Kekaisaran Ottoman sesama "bule" semakin usang relatif kurang subur ibarat halnya pasangan Kerajaan eropa lainnya.
Sedemikian jauh mereka dari asalnya sebagai orang Turki sehingga para Padishah Sultan mempunyai kulit putih pucat, hidung mancung, mata biru dan juga terkadang rambut pirang. ketika Ottoman menguasai wilayah balkan, anatolia, siria, mesir, afrika utara dan juga arab sebagai Kekaisaran Turkic ternyata penguasanya lebih ibarat orang eropa daripada Turki. apalagi pemerintahan mereka dikuasai oleh budak kasim kulit putih beserta Janissaries yang bukan orang orisinil Turki.
Wanita di dalam Harem bersama pelayannya yang sama-sama bukan penduduk orisinil Turki |
Tradisi dalam Seraglio bertahan hingga era Ahmed I yang naik takhta 1603. ketika itu Mustafa I adiknya dibiarkan hidup lantaran mempunyai gangguan mental sehingga dianggap tidak berbahaya. alasan lainnya lantaran sang Sultan belum mempunyai putra sehingga adiknya berfungsi sebagai cadangan. memang para Padishah dan Valide Sultan tidak selalu memperlihatkan perintah "pembersihan", cenderung menyerahkannya kepada putra mahkota.
Uniknya para duta besar eropa melihat bahwa Ahmed I betulan menyukai adiknya sehingga mustahil menyakitinya. ketika sang Sultan wafat untuk pertama kalinya Kekaisaran Ottoman dirudung duduk masalah suksesi. sesudah sekian ratus tahun terbiasa dengan satu orang calon, kini ada beberapa pangeran yang mempunyai klaim yang sama. alhasil mereka menentukan Mustafa I daripada Osman anak Ahmed I lantaran lebih bisa diajak bekerjasama.
Hal tersebut kemudian memunculkan tradisi gres untuk menentukan anggota Kekaisaran tertua sebagai Sultan. hal ini secara resmi mengakhiri tradisi pembunuhan dimana kini para pangeran dibiarkan hidup sesudah suksesi terjadi walaupun seberapa bebas dan apakah diijinkan keluar sangat tergantung dari sang Sultan yang berkuasa. di era Selim III tradisi paman diangkat menjadi Sultan sudah dianggap wajar, ia sendiri naik takhta sesudah pamannya meninggal.
Kematian Selim III pada 28 July 1808 menjadi babak simpulan dari Seraglio. ia menjadi 1-1nya Sultan Ottoman yang dihabisi dengan pedang. pembunuhan yang berlangsung di dalam Seraglio tersebut menciptakan kompleks Harem tidak lagi disukai. Sultan setelahnya menentukan tinggal di istana lain yang lebih gampang mereka kontrol dan amankan. hal ini menciptakan fungsi serta keunikan budaya dari Seraglio Harem istana Topkapi perlahan memudar dan hilang.
Lukisan salah satu selir yang dibentuk oleh sang Sultan Abdulmejid II sendiri, penguasa terakhir Ottoman |
Hilangnya institusi Harem Kekaisaran istana Topkapi tidak menciptakan para Sultan Ottoman berikutnya bisa berdiri dari keterpurukan. pada alhasil sejarah mencatat bahwa Seraglio yang dibentuk untuk menjamin masa depan keberlangsungan dinasti justru menjadi penyebab stagnasi dan kejatuhan Kekaisaran dari dalam. para calon Padishah Sultan yang tumbuh terkurung selama 20 hingga 30 tahun lebih seringkali tumbuh sebagai pribadi yang bermasalah.
Kebanyakan frustasi lantaran tidak menentunya nasib mereka yang bisa mati kapan saja tergantung dari intrik antar selir di dalam Harem. dalam situasi yang ibarat itu mereka mencari pelepasan dengan obat bius dan sebagainya untuk melewati hari. pemberian obat bius juga merupakan salah satu senjata para selir untuk menamatkan anak selir lainnya sehingga terhindar dari kemungkinan suksesi lantaran fisik dan pikirannya menjadi terganggu.
Apabila pada awalnya para calon Sultan terlatih dengan praktik langsung di wilayah Kekaisaran untuk memerintah dan mengatasi konflik sehingga menguasai urusan politik, militer dan kenegarawanan, Sultan generasi Seraglio rata-rata tidak tertarik dengan urusan pemerintahan. apabila ada yang tertarik sekalipun mereka tidak bisa melaksanakannya lantaran kurangnya pengalaman alasannya ialah mereka gres bisa keluar dari Harem di usianya yang sudah tidak lagi muda.
Walaupun menjadi sumber imajinasi sebagai sebuah tempat dimana laki-laki berkuasa atas wanita, tetapi Harem Kekaisaran pada kenyataannya justru menjadi alat kekuasaan bagi perempuan untuk menguasai laki-laki dan pemerintahan. para Valide Sultan dengan sengaja menentukan Sultan penerus yang lemah supaya bisa diatur olehnya untuk menjamin kelanggengan kekuasaan dan kekayaan dirinya di dalam Seraglio. institusi Seraglio simpel menjadi masalah pagar makan tanaman.
Referensi menarik untuk sumber bacaan lebih jauh :
http://www.allaboutturkey.com/harem.htm
http://www.bbc.co.uk/programmes/b00bs1y8
http://www.ekrembugraekinci.com/makale.asp?id=556
http://www.exploreturkey.com/exptur.phtml?id=413
https://ottomanblog.wordpress.com/2009/11/22/top-10-priceless-ottoman-paintings-by-western-artists/
http://www.telegraph.co.uk/travel/artsandculture/2162780/Topkapi-Palace-in-Istanbul-What-really-went-on-in-the-harem.html
http://topkapisarayi.gov.tr/en/content/harem
http://www.turkishculture.org/architecture/harem-1013.htm
http://www.theottomans.org/english/family/harem6.asp
https://en.wikipedia.org/wiki/Abdulmejid_II
https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmed_I
https://en.wikipedia.org/wiki/Circassian_beauties
https://en.wikipedia.org/wiki/Concubine
https://en.wikipedia.org/wiki/Eunuch
https://en.wikipedia.org/wiki/Hafsa_Sultan_(wife_of_Selim_I)
https://en.wikipedia.org/wiki/Harem
https://en.wikipedia.org/wiki/Haseki_sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Imperial_Harem
https://en.wikipedia.org/wiki/Kizlar_Agha
https://en.wikipedia.org/wiki/Mihrimah_Sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Murad_III
https://en.wikipedia.org/wiki/Ottoman_court_positions
https://en.wikipedia.org/wiki/Selim_III
https://en.wikipedia.org/wiki/Seraglio
https://en.wikipedia.org/wiki/Suleiman_the_Magnificent
https://en.wikipedia.org/wiki/Topkap%C4%B1_Palace
https://en.wikipedia.org/wiki/Valide_Sultan
https://en.wikipedia.org/wiki/Women_in_the_Ottoman_Empire