Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bola Tangan - Istilah

Daftar Istilah dalam Bola Tangan
  1. ABTI: Asosisasi Bola Tangan Indonesia
  2. AHF (Asian Handball Federation): Induk organisasi bola tangan di Asia
  3. Bola tangan:  salah satu cabang olahraga bagian bola besar beregu yang saling berlawanan satu sama lain, terdiri dari 14-16 pemain dalam satu tim dengan 7 pemain inti termasuk kiper dan sisanya adalah pemain cadangan yang berguna untuk mengganti pemain inti jika terjadi cedera atau performanya kurang bagus
  4. Hadang Belakang: teknik Hadangan dari belakang ini dilakukan dengan cara mengambil posisi di bagian belakang lawan yang menguasai bola dan menjaga agar pergerakan lawan tidak leluasa
  5. Hadangan Depan: kedua kaki sedikit dibuka dengan kedua lutut agak direndahkan hal ini agar memudahkan kita dalam melakukan hadangan dan melihat arah bola.. Tumpuan Berat badan berada pada bagian depan (badan condong). Kedua tangan direntangkan yang bertujuan agar mengganggu lawan dalam melakukan operan dan pandangan tertuju pada lawan yang menguasai bola.
  6. Hadangan  Samping: secara keseluruhan hampir sama dengan hadangan yang dilakukan dari depan maupun belakang, yang membedakan untuk hadangan dari samping ini dilakukan pada bagian samping lawan.
  7. IHF (International Handball Federation): Induk organisasi bola tangan di dunia
  8. Lemparan Bebas: terjadi apabila seorang pemain melakukan pelanggaran terhadap pemain regu lawan. Dengan demikian, lemparan bebas harus dilakukan oleh pemain dari regu yang dilanggar di tempat terjadinya pelanggaran. Ketika lemparan itu sedang dilakukan maka semua pemain penyerang dari pihak yang dilanggar harus berada di luar garis lemparan
  9. Lemparan Daerah gawang: terjadi jika terjadi gol atau bola masuk ke daerah gawang. Baik setelah lemparan ke dalam, lemparan pertama, maupun lemparan dari penjaga gawang lawan dari daerah gawang. Jenis lemparan dari daerah gawang hanya boleh dilakukan oleh penjaga gawang.
  10. Lemparan Dalam:  terjadi apabila bola melewati garis tepi, baik melalui tanah maupun udara. Lemparan ke dalam harus dilakukan di tempat bola keluar dengan menggunakan dua tangan. Caranya dengan mengayun dari belakang, lalu atas kepala. Di samping itu, kedua kaki pelempar harus berada di luar garis lapangan
  11. Lemparan Sudut: dilakukan dari titik pertemuan garis gawang dan garis samping lapangan.
  12. Lemparan wasit: dilakukan oleh wasit yang memimpin pertandingan. Lemparan wasit terjadi jika pemain kedua regu membuat kesalahan yang sama. Lemparan wasit dilakukan dengan cara memantulkan bola ke tanah di tempat terjadinya pelanggaran. Jika pelanggaran terjadi di antara garis lemparan gawang dan garis lemparan bebas maka lemparan wasit dilakukan di garis lemparan bebas.
  13. Lemparan 7 meter: bola yang akan dilempar harus diarahkan ke gawang. Pemain yang melakukan lemparan 7 meter, kakinya tidak boleh menyentuh garis lemparan sebelum bola terlepas dari tangannya. Oleh sebab itu, lemparan 7 meter tidak boleh dilakukan dengan melompat. Jika lemparan 7 meter terjadi maka tidak boleh ada pemain lain yang berada di antara garis lemparan gawang dan lemparan bebas, kecuali si pelempar. Lemparan 7 meter ini disebut juga dengan lemparan penalti.
  14. Menggring/Dribbling: suatu cara yang dilakukan untuk mendekat kepada teman atau gawang lawan sehingg mempermudah untuk melakukan tembakan
  15. Menangkap Bola/Catch: teknik ini sangat diperlukan agar bisa menerima umpan-umpan dan tembakan dari lawan.
  16. Menghadang lawan: teknik dalam menghadang serangan lawan yang bertujuan agar lawan tidak bisa menembakan bola dan mengoper bola ke pada rekan setim nya. Untuk melakukan hadangan ini dapat dilakukan dari berbagai arah baik dari depan, Belakan maupun samping pemain lawan.
  17. Mengumpan dengan dua tangan: cara ini digunakan untuk mengumpan teman jika jaraknya dekat dari anda.
  18. Mengumpan dengan satu tangan: cara ini digunakan untuk mengumpan teman jika jaraknya jauh dari anda.
  19. Offside: terjadi jika di dalam daerah offside terdapat lebih dari tujuh pemain termasuk penjaga gawang, dan pada waktu itu bola berada dalam penguasaan regu bertahan.
  20. Operan Atas Kepala/Overhead Pass: pada praktiknya, pemain harus mengambil posisi berdiri secara tegak dan kemudian menekuk sedikit kedua lutut sambil dua tangan memegang bola tepat di atas kepala. Posisi ini mirip dengan teknik melempar bola ke arah dalam pada permainan sepak bola. Luruskan kedua tangan sejajar sesudah melepaskan bola
  21. Operan Bawah/Underhand Pass: pada praktiknya, posisi badan pemain bisa membungkuk sambil membuka kedua kaki selebar bahu. Kaki salah satunya dimajukan agak ke depan dan luruskan kedua lengan ke bawah. Bola dilepaskan ke depan setelah tangan pemegang bola ada di bagian tengah tegak lurus dengan kedua kaki
  22. Operan Depan Dada/Chest Pass:  pada praktiknya, bola harus dipegang kedua tangan di depan dada di mana jari-jari antara satu dan lainnya bisa direnggangkan. Bengkokkan siku 45 derajat sambil posisi tubuh tetap tegak dan posisi kaki salah satunya agak sedikit ke depan. Ketika melepaskan bola, dua tangan bisa diluruskan.
  23. Operan Lemparan Lembing/Javeline Pass: mirip dengan teknik lempar lembing ketika melempar, pada praktiknya pemain harus ambil posisi berdiri tegak. Salah satu tangan bisa membawa bola ke belakang kepala sambil sedikit menekuk kedua siku. Kaki kanan bisa berada di belakang apabila tangan kananlah yang memegang bola. Tekuk kedua lutut sedikit dan angkat juga tumit kaki yang ada di belakang agar posisi sama seperti ketika hendak melempar lembing.
  24. Operan Membalik/Reverse Pass: pada praktiknya, tubuh pemain harus sedikit membungkuk dan menyamping. Tangan kananlah yang memegang bola sambil menekuk lutut sedikit. Rapatkan kaki kanan jika passing menggunakan tangan kanan sementara kaki kiri bisa kita angkat sedikit dan pengoperan bola dilakukan melalui belakang bokong mengarah ke samping.
  25. Operan Samping/Side Pass: pada praktiknya, posisi tubuh pemain harus sedikit miring ke arah anan dengan menekuk kedua lutut dan membentuk posisi 45 derajat. Sedangkan untuk pandangan, pastikan mengarah ke samping kiri sambil mengoper bola melalui depan dada ke arah samping.
  26. Passing: mengoper bola 
  27. Pinalti: terjadi karena pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning. Pelanggaran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
  28. Tembakan Berdiri/Standing Throw Shot: pada praktiknya, pemain menggiring bola lebih dulu dan kemudian dilanjutkan dengan menembakkan bola secara keras melalui samping kepala seraya kaki dibuka agak sedikit lebar. Kaki kanan bisa diangkat sedikit dan kaki kiri menjadi tumpuannya
  29. The Dive Shot: pada praktiknya, tembakan ini perlu dilakukan pemain dengan posisi tubuh seperti melayang. Posisi awal harus membelakangi gawang, lalu melompat dan menembakkan bola di mana posisi kemudian condong ke arah depan.
  30. The Fall Shot: pada praktiknya, pemain perlu melakukan tembakan seraya menjatuhkan tubuh ke depan. Awali dengan penembakan bola pada samping telinga lalu dilanjutkan dnegan melompat ke depan dan menjatuhkan badan yang diakhiri dengan posisi telentang
  31. Tembakan Melompat/Jump Shot: pada praktiknya, pemain perlu menggiring bola dan setelah itu menembakkan bola dengan lompatan. Posisi tubuh agak miring dan bola ditembakkan melalui samping kepala sambil kaki dibuka dan kaki terangkat. Penembakan bola perlu dilakukan secara keras sambil membusungkan dada
  32. Tembakan Melayang/Flying Shot: pada praktiknya, pemain harus memulai dengan gerakan berlari dan bola harus dibawa setinggi bahu. Tarik pinggang ke belakang di saat yang sama dengan lengan lempar dan kedua kaki bisa ditarik ke atas secara horisontal sementara menembakkan bola menggunakan tangan kanan dan melompat menggunakan kaki kiri.
  33. Tembakan Membalik/Reverse Shot: pada praktiknya, pemain mengawali dengan posisi tubuh membelakangi arah tembakan lalu memegang bola menggunakan kedua tangan. Bila ingin menembak dengan tangan kanan, posisi tangan kiri harus ada di bawah bola. Kaki kanan kemudian kita geser ke belakang di saat yang sama dengan penembakan dan balikkan tubuh.
  34. Tembakan Menyamping/Side Shot: pada praktiknya, pemain perlu menembakkan bola dari samping sambil membuka tangan dan kaki secara lebar dan sedikit memiringkan tubuh ke kanan untuk penembak bertangan kanan. Kaki kanan juga perlu diangkat sedikit lalu dibungkukkan, dan tembakkan bola secara keras.