Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia Dan Balkan

Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran Bayezid naik menjadi pemimpin. walaupun sang sultan menjadi korban tetapi pasukan Ottoman berhasil mengalahkan kerajaan Serbia yang menjadi lawannya. di simpulan pertempuran Bayezid segera memanggil adiknya yang masih memimpin sebagian pasukan ke dalam tendanya. ketika masuk sang adik eksklusif dijerat hingga tewas untuk mengamankan suksesi kesultanan dari bahaya pemberontakan.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Sultan Bayezid I, dijuluki Yildirim yang berarti Kilat (Thunderbolt)

Jauh dari kesan muda atau tidak berpengalaman, Bayezid sudah mempunyai reputasi sebagai gubernur dan pemimpin yang agresif. ia mewarisi keahlian militer ayahnya yang merupakan pendiri korps Janissaries. ibarat lazimnya pergantian pemimpin, awal pemerintahannya diuji dengan beberapa pemberontakan. sebagai Padishah Sultan Ottoman dengan cepat ia menumpas pemberontakan demi pemberontakan dan menandakan kualitasnya sebagai pemimpin.

Kecepatan gerak pasukannya yang tampak bisa ada di eropa (balkan) dan anatolia (asia kecil) dalam konflik yang berdekatan membuatnya dijuluki yildirim atau kilat. sehabis selesai menjaga stabilitas kesultanan dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya, Bayezid melancarkan perluasan wilayah. ia meneruskan perjuangan ayahnya yang membawa Ottoman dari sebuah kekuatan kecil hingga menjadi yang terbesar di Balkan yang pengaruhnya terasa hingga eropa dan asia.

Sebagai Sultan ia mengambil istri seorang putri Serbia yang memantapkan posisinya di pintu eropa. ijab kabul tersebut juga mendatangkan korps kavaleri berat Serbia yang populer besar lengan berkuasa ke dalam pasukannya. ditambah dengan pasukan Janissaries yang semakin matang, pada dikala itu kekuatan militer Ottoman menjadi yang terkuat di daerah menggantikan Romawi Timur yang masa-masa kejayaannya sudah usai ratusan tahun silam.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Lihat bulatan merah berjulukan Osman? 80 tahun kemudian di masa Murad I dan Bayezid hampir seluruh Anatolia dikuasai

Ottoman berhasil menguasai Anatolia dengan mengalahkan penguasa muslim lainnya. untuk menjaga imagenya sebagai kerajaan muslim, Bayezid mengusahakan pemikiran dan manuver politis untuk mendapatkan pembenaran atau invasi dan aneksasi yang ia lakukan. ia hanya berhenti merebut wilayah tetangganya ketika takut kehilangan dukungan suku-suku daerah yang prajuritnya menjadi bab penting dari pasukannya.

Selain itu Bayezid juga menghindari terlihat sebagai musuh bersama bagi kerajaan muslim lain di sekitarnya. apabila situasi mulai panas maka sang sultan akan mengukuhkan imagenya sebagai kesultanan muslim yang taat dan membawa pasukannya menyebrang ke Balkan untuk kembali memerangi kerajaan eropa yang beragama lain. sehabis situasi di Anatolia mulai terkontrol maka ia akan kembali memerangi kerajaan tetangganya.

Pada kancah eropa kerajaan Bulgaria hingga Yunani utara dikalahkan oleh Ottoman. pasukannya gres bisa tidak boleh di Wallachia oleh nenek moyang Vlad III yang berperang di hutan lebat dan rawa-rawa. pada dikala itu Bayezid sudah berkuasa di 2 "dunia" yang terpisah oleh selat Bosporus yakni Anatolia di asia dan Balkan di eropa. tidak selalu mulus, keberadaan pasukannya di satu sisi menciptakan wilayah di sisi lainnya memberontak.

Tidak tenang dengan keadaan ini Bayezid memanggil semua kepala pemerintahan yang menjadi sekutunya. ia memperlihatkan kuasanya dengan memanggil para raja sekaligus dan mengancam apabila ada yang tidak setia terhadapnya. kejadian tersebut menciptakan kaisar Manuel II dari Byzantine takut dengan keselamatan dirinya sehingga pada panggilan berikutnya ia tidak bersedia datang. risikonya sang Sultan marah dan mengepung Konstantinopel, ibukota Byzantine.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Tembok kota Konstantinopel bisa bertahan dalam kepungan selama 8 tahun

Untuk menyelamatkan Konstantinopel dari kepungan Ottoman, pasukan salib (crusader) kembali dibuat di eropa. pasukan koalisi eropa berjumlah hampir sama besar tetapi sanggup dikalahkan secara telak oleh Bayezid. korps Janissaries miliknya terbukti bisa bertahan dari serangan kavaleri berat eropa yang ditakuti sehingga bersumbangsih besar terhadap kemenangan. selagi pengepungan diteruskan kembali, fokus pikiran Bayezid dipenuhi urusan lainnya.

Ada seorang penguasa besar lainnya di asia yang memenuhi pikirannya. Bayezid bekerjasama dengannya sehabis naik takhta. berhadapan dengan seorang penguasa senior yang hampir seumuran dengan almarhum ayahnya, ia diperlakukan bagaikan anak kecil sehingga korelasi antar tetangga ini tidak harmonis. apalagi sebagai sesama penguasa besar ukiran kepentingan politik dan wilayah rawan terjadi seiringan dengan perluasan kedua kerajaan.

Setelah keruntuhan kerajaan Mamluk yang menjadi buffer diantara keduanya maka surat-menyurat antar keduanya semakin memanas. semakin hari semakin menjadi dengan olok-olokan serta hinaan secara terselubung. materi olok-olokan tidak akan habis alasannya keduanya mengaku sebagai pejuang agama (Ghazi) tetapi nyatanya sama-sama lebih sering berperang melawan kerajaan muslim lainnya dan mengambil wilayah serta kekayaannya demi kepentingan pribadi.

Pedasnya korelasi mereka berdua menciptakan Bayezid nekad menyerang beberapa kerajaan kecil yang dilindungi oleh lawannya. hal tersebut menciptakan penguasa renta tersebut kesal apalagi kini Bayezid mulai mengejek harem miliknya, sebuah urusan yang sangat tabu untuk dibicarakan.

Padishah Sultan Bayezid mungkin berpikir bahwa lawannya hanyalah seorang kakek renta yang seharusnya sudah sakit-sakitan di usianya yang hampir 70 tahun. karenanya ia tidak merasa takut, apalagi pada dikala itu pasukan Ottoman begitu besar dan merupakan pemenang dalam aneka macam konflik. bahkan sanggup meladeni pasukan koalisi eropa sendirian dan menang. suatu prestasi yang menyamai Dinasti Ayyubid pimpinan Saladin beberapa ratus tahun sebelumnya.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Sayangnya yang menjadi lawan dari Bayezid yaitu penguasa yang satu ini

Bayezid benar-benar menentukan lawan yang berat. yaitu Timur dari Kerajaan Timurid yang ia buat kesal. bahkan di usia yang mendekati 70 tahun Timur masih aktif berperang di seantero asia tengah. semenjak menguasai Delhi dan menumpas pasukan gajahnya yang terkenal, pasukannya tidak berdiam lama. berturut-turut berperang di Georgia, kemudian Syria dengan menghancurkan kota Aleppo dan Damascus. selanjutnya Baghdad menjadi korban dalam sebuah perang brutal.

Hubungan dengan Timur berada di titik nadir ketika keduanya saling melindungi pihak-pihak yang bermusuhan dengan lawannya. Timur mengumpulkan musuh-musuh Ottoman sedangkan Bayezid melindungi pemberontak Timurid. untuk mencairkan suasana dan menghindari perang, Timur mengatakan perdamaian asalkan pemberontak yang bersembunyi di Ottoman dipulangkan.

Pada dikala itu Timur sesungguhnya agak risih untuk berperang dengan Ottoman yang sedang bertempur melawan kerajaan eropa yang dipromosikan sebagai perang agama oleh Bayezid. proposal perdamaian ini relatif menguntungkan Ottoman dengan mengamankan lini belakangnya dari serangan lawan, tetapi Bayezid menolaknya. ia semata-mata melihat bahwa perang diantara mereka sesungguhnya tidak akan bisa dihindari sehingga menolak berbasa-basi.

Tentu sang Sultan tidak gegabah, ia sudah memperhitungkan apa yang akan terjadi apabila Timur menyerang ketika ia masih sibuk di Balkan. menurutnya biarkan saja pasukan Timurid masuk jauh ke dalam daerahnya sehingga ia bisa bertempur di wilayah yang sudah dikenal dengan baik oleh pihaknya. ia memakai daerahnya sebagai pancingan. pemikiran ini menciptakan Bayezid meneruskan perang ke eropa tanpa menunggu jawaban surat dari Timurid.

Betul saja, pasukan Timurid dilaporkan bergerak masuk ke dalam wilayah Ottoman. utusan pun dikirim dengan membawa aneka macam hadiah sesuai tradisi ketika menyambut penguasa lainnya. dalam pertemuan sang utusan sebagai tuan rumah akan menanyakan niatan lawannya, apakah hendak bertamu ataukah mempunyai maksud lainnya (perang). Timur sang penakluk asia tengah sudah masuk jauh ke dalam wilayah Ottoman ketika utusan tersebut berhasil menemukan pasukannya.

Timur menjamu sang utusan tetapi menolak semua hadiah yang diberikan dan bersikeras terhadap beberapa klaim yang selalu diperdebatkan dengan Bayezid. sebagai jawaban atas keramahan sang utusan ia memperlihatkan parade militer pasukannya yang terdiri aneka macam bangsa yang dibawa dari seluruh daerah taklukannya di seantero asia tengah hingga india.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Sadar akan reputasi militer Timur, Bayezid mengumpulkan semua prajurit yang ia miliki

Parade tersebut tentu mengagumkan, dimulai dari satuan-satuan kavaleri kesukuan asia tengah, kavaleri khas mongol, kavaleri berat persia, kavaleri eropa timur, hingga unta perang dan gajah india berbaris melewati mereka sambil menyatakan sumpah setia kepada Timur. Ottoman tidak terkejut dengan jawaban tersebut, Bayezid menunda pengepungan Kosntantinopel kemudian membentuk sebuah pasukan adonan dari seluruh daerahnya menuju ke Ankara.

Pihak Ottoman menerka jikalau Timur yang mempunyai komposisi dominan pasukan berkuda akan menentukan berperang di sekitar kota Ankara. alasannya alasannya vitalnya kota tersebut bagi penguasaan Anatolia dan adanya dataran lapang yang luas di sekitarnya yang cocok untuk pertempuran kavaleri. tetapi ketika mereka mencapai Ankara ternyata pasukan Timurid menyerang kota-kota lain di wilayah utara yang kebanyakan yaitu hutan dan area pegunungan.

Bayezid yang pasukannya sebagian besar yaitu infantri (Janissaries) melihat adanya kesempatan emas dan segera bergerak cepat ke utara. ia berharap bisa memaksakan perang di medan hutan dan gunung yang akan sangat menguntungkan pasukan infantri miliknya melawan pasukan berkuda Timurid. tetapi gerakan Timur jauh lebih cepat dari yang diperkirakan oleh sang Sultan.

Sedari awal pasukan Timur bergerak cepat ke seluruh Anatolia, meratakan kota demi kota secara acak sehingga sulit diperkirakan oleh pasukan pertahanan Ottoman. kecepatan gerak dan tujuannya yang tampak acak menciptakan pasukan penjaga Ottoman linglung dan malah dihancurkan ketika tidak siap. diam-diam dari kecepatan gerak Timurid yaitu inti pasukan yang 100% jago berkuda sehingga bisa melalui medan berat sekalipun dengan cepat.

Sejumlah infantri dan pasukan gajah perang yang lebih lamban secara pandai disembunyikan dari perhatian lawan dan bergerak pada rute yang berlainan dengan induk pasukan berkuda Timurid. tidak sulit menyembunyikan pergerakan kontingen yang berbeda ini alasannya pasukan utama mereka terus menyerang aneka macam kota dan hadir di tempat lainnya sehingga sulit bagi lawan untuk menyadari keberadaan pasukan yang terpisah.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Rute pergerakan pasukan Timurid di tahun yang sama, perhatikan beratnya medan berdasarkan dari topografi wilayah

Ketika Timur mendengar pasukan Ottoman bergerak ke utara, ia mungkin tersenyum alasannya jebakannya mengenai sasaran. dengan segera ia memacu pasukannya bergerak melambung ke selatan mengikuti sungai. jauh di selatan mereka beristirahat beberapa waktu sebelum akhirnya mengarah ke Ankara. dalam perjalanan pasukan Timurid menemukan perkemahan dan sumur buatan Ottoman yang gres melintas beberapa hari sebelumnya, kemudian mereka gunakan dengan bahagia hati.

Pasukan Timurid mencapai Ankara tanpa perlawanan berarti sehingga bebas menentukan posisi paling strategis dan menjalankan pengepungan terhadap kota tersebut. Bayezid terkejut ketika mendengar pasukan Timur yang sedang dicarinya di utara ternyata sudah berada di belakangnya dan sedang mengepung Ankara. mau tidak mau ia harus bergerak kembali ke Ankara, setidaknya ia masih yakin pasukannya berjumlah lebih besar daripada lawannya.

Timur sendiri mengetahui bahwa Bayezid berbeda dari lawan-lawannya terdahulu, kelasnya sebagai pemimpin militer berada di level yang sama tinggi. pasukan Ottoman juga lebih besar, kenyang pengalaman perang dan inovatif dengan korps Janissaries yang membuatnya efektif. ia menyadari bahwa pertempuran ini akan jauh lebih berat sehingga sedari awal sudah mengambil pasukan segar dari Samarkand untuk menambah jumlah pasukannya.

Bawahan Timur pun sesungguhnya pada awalnya menentang perang alasannya jumlah pasukan Ottoman jauh lebih besar. apalagi pasukan Timurid sudah 3 tahun berperang tanpa jeda istirahat panjang. ditambah dengan ramalan yang kurang baik, tetapi Timur berkata, "hanya yang Di Atas yang bisa mengatakan kemenangan, tidak ada hubungannya dengan jumlah!" ia kemudian mencari astrologer lain yang bisa menyimpulkan ramalan yang lebih baik.

Kedua pasukan akhirnya bertemu di Ankara pada 20 Juli 1402.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Ankara terletak di bab bawah peta, sedangkan warna coklat renta mewakili area pegunungan

Tepat pukul 10 siang pertempuran dimulai, tercatat puluhan ribu prajurit meninggal dalam jam pertama pembukaan perang yang berlangsung begitu ganasnya. sedari awal kalah strategi, faktor kelelahan dan kemudian terjepit, infantri Ottoman walaupun bertempur dengan gagah akhirnya harus mendapatkan kekalahan. hasil yang pahit ini dipercepat dengan pengkhianatan pasukan kesukuan Tatars Ottoman yang meruntuhkan moral mereka.

Sultan Bayezid tertangkap beserta dengan seorang anaknya sedangkan sisa pasukan Ottoman yang bisa melepaskan diri dari kepungan melarikan diri ke segala arah. dalam pelarian banyak yang ditolong oleh musuh lamanya sendiri yakni Byzantium (Romawi Timur) ketika hendak menyebrang ke Balkan atau tempat lainnya. komplotan unik ini terjadi alasannya keduanya sama-sama takut dengan Timur yang tampak jauh lebih mengerikan dari Ottoman.

Kerajaan eropa di sekitarnya menentukan menolong musuh yang sudah dikenal daripada menghadapi musuh gres yang lebih jauh kuat. bahkan angkatan bahari Venesia yang bermusuhan dengan Ottoman bersedia menolong dan mengantarkan para pelarian ke wilayah yang aman. berbeda perilaku dengan mereka, kerajaan eropa lainnya justru menyambut baik kemenangan Timur atas Bayezid yang membebaskan daratan eropa dari bahaya Ottoman.

Timur menyambut delegasi dari eropa yang membawa ucapan selamat. sudah semenjak usang ia bekerjasama dengan mereka dan mengharapkan peningkatan korelasi dagang yang lebih baik di kawasannya. pada dikala yang bersamaan hampir semua kerajaan di sekitarnya termasuk Byzantium meminta proteksi (tunduk) kepada Timurid. dalam hal ini tidak ibarat Bayezid, Timur tampak cenderung murah hati, luwes dalam pergaulan internasional.

Sisa wilayah Ottoman di Anatolia menjadi bulan-bulanan pasukan Timur yang melanjutkan perang. mereka juga menyerang beberapa kota kerajaan kristiani sekutu Ottoman yang menolak tunduk terhadap kekuasaan Timurid. tidak usang kemudian Timur mengundurkan diri ke Samarkand sehabis mengurus daerah kekuasaan barunya tersebut. ia tidak tertarik melaksanakan perang lebih lanjut terhadap Ottoman asalkan sultan terbarunya bersedia tunduk kepadanya.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Luisan Timur mengunjungi Bayezid dalam tahanan, tetapi sesungguhnya ia diperlakukan jauh lebih baik

Bertentangan dengan yang diberitakan di eropa, Timur memperlakukan Bayezid dan anaknya dengan baik. ia diterima dalam kerajaannya sebagai seorang tamu agung. sayangnya setahun kemudian Bayezid menurun kesehatannya alasannya menyebarkan faktor kemudian meninggal. Timur berkabung untuknya dan memperbolehkan anak Bayezid untuk terus berlindung di kerajaannya alasannya diburu oleh saudaranya dalam perang suksesi memperebutkan mahkota Ottoman.

Kemenangan atas Ottoman sendiri merampungkan perang Timur di barat. ia menambah Anatolia dalam daftar kekuasaannya, menegaskan bahwa tidak ada lawan yang tidak bisa ia kalahkan. dua tahun sehabis Ankara, Timur mempersiapkan sebuah perang untuk merampungkan satu-satunya "masalah" yang masih mengganjal yakni dinasti Ming di China. ia berangkat pada simpulan tahun 1404 dalam demam isu hirau taacuh dengan alasan adanya ramalan yang baik.

Kemungkinan maut Bayezid yang hampir seusia anaknya sendiri menciptakan Timur menyadari kerapuhan dirinya dan tetapkan untuk bertindak secepatnya selagi "masih ada umur". tetapi kali ini pesan tersirat dari para pemimpin militernya untuk menunggu lewatnya demam isu hirau taacuh terbukti benar. pada tahun itu terjadi demam isu hirau taacuh terberat dalam beberapa masa, risikonya Timur dan pasukannya terjebak dalam sebuah cuaca ekstrim yang jarang terjadi.

Dalam kondisi yang demikian keras, Timur yang sudah renta jatuh sakit. sehabis sekian usang mencoba aneka macam macam cara akhirnya para dokternya angkat tangan. sang penguasa dinyatakan meninggal dan jenazahnya diawetkan sebelum dibawa pulang ke Samarkand bersama dengan pasukannya. dinasti Ming pun terselamatkan dari perang sehabis berkali-kali gagal membujuk Timur untuk mengakui dinastinya sebagai pengganti resmi dari dinasti Yuan.
Kematian Sultan Murad I dalam pertempuran di Kosovo menciptakan pangeran  Sultan Bayezid Yildirim Ottoman, Penguasa Anatolia dan Balkan
Kekuasaan Timurid secara administratif, pada kenyataannya kekuasannya jauh lebih besar

Sebelum informasi maut Timur hingga di china, Kaisar dinasti Ming begitu khawatir dengan prospek perang melawan Timurid sehingga memerintahkan untuk menciptakan armada bahari terbesar sebagai persiapan perang. ia bermaksud untuk membuka diri dari isolasi kerajaan-kerajaan Mongol di utara dan barat kekaisaran. cara satu-satunya yaitu dengan memanfaatkan jalur bahari dan mengajak bangsa lain untuk bertempur melawan Timur.

Karena itu Laksamana Cheng Ho diutus untuk mencari bala dukungan atau tempat pelarian apabila perang dengan Timur berakhir jelek bagi kekaisaran. hal inilah yang menjadi alasan utama dari pembentukan armada bahari Ming yang terkenal. namun sebelum sempat dipakai ternyata Timur lebih dulu meninggal sehingga bahaya Timurid hilang sudah. risikonya armada bahari Ming dialihtugaskan untuk menyebarkan imbas kekaisaran.

Setelah kematiannya ternyata sosok Timur masih menyimpan banyak cerita. dipercaya sang penguasa besar ini sempat menghantui area makamnya dan meraung-raung di waktu malam. beberapa waktu berlalu hingga seorang pengurus memberanikan diri melaporkan hal asing tersebut kepada seorang keturunan Timur yang berkuasa. ia lantas memerintahkan tetua agama untuk melaksanakan penyelidikan dan mencari solusinya biar terhindar dari problem lanjutan.
Karya seni peninggalan Timurid di Samarkand yang sudah dipugar sesuai kondisi aslinya

Ternyata sang penguasa besar merasa resah alasannya belum membebaskan para pengrajin yang berada di Samarkand sehingga mereka tidak bisa menghasilkan karya seni indah lainnya. bukan soal perang, warisan ataupun hal lainnya tetapi alasannya urusan karya seni semata. memang penerus dinasti Timurid begitu sibuk dengan banyak hal lainya sehingga tidak memperhatikan proyek pembangunan yang biasa dijalankan oleh Timur.

Hal tersebut mengakibatkan ribuan bahkan belasan ribu pengrajin terbaik di seantero asia tengah dibiarkan menganggur begitu saja. mereka tidak diberikan pekerjaan dan tidak bisa bekerja untuk orang lain alasannya terikat dengan kerajaan Timurid. sehabis mendengarkan pendapat tetua agama maka para pengrajin tersebut dibebaskan oleh penguasa kota. dikisahkan tidak usang setelahnya kompleks makam Timur menjadi tenang.

Bahkan dari alam kematian, sang penguasa besar begitu menghargai karya seni sehingga merasa terusik ketika para pengrajin miliknya tidak bisa lagi berkarya selepas kematiannya. mendengar hal ini mungkin ada benarnya sebuah klaim yang menyebutkan bahwa salah satu motivasi dari Timur untuk berperang yaitu untuk menguasai karya-karya seni populer yang dimiliki oleh penguasa lainnya, alasannya ia tidak kuasa untuk tidak menikmatinya di waktu luangnya.

The Byzantine palace gates of the Ottoman capital of Brusa were carried off to Samarkand, where they were much admired by Clavijo. Ibn Khaldun, who met him outside Damascus in 1401 wrote:

"This king Timur is one of the greatest and mightiest kings...he is hightly intelligent and very perspicacious, addicted to debate and argument about what he knows and also about what he does not know!"

Ikuti juga artikel : Jalannya Pertempuran Ankara, Terbesar di Abad Pertengahan