TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM
TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :
M . Mahfud Ridwan, M.Pd
Disusun oleh :
Kelas PGMI II-B
Kelompok 7
1. Istinganah NIM: 1725143155
2. Iva Faizatul M NIM : 1725143140
3. Nia Mariya Ulfa NIM :1725143202
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
MARET 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Tanggung Jawab Pendidikan Islam” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. , selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Bapak M. Mahfud Ridwan, M.Pd. , selaku dosen pembimbing
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 5 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................... ...............iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B.Rumusan Masalah........................................................................ ................1
C. Tujuan Pembahasan Masalah.................................................................1
D. Batasan Masalah .................................................................... ................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Keluarga............... ................2
B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Lembaga Pendidikan......5
C. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Media Massa...................7
D. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Pemerintahan...................9
E. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Diri Sendiri........... ..............10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. ..............12
B. Saran...................................................................................... ..............12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab pendidikan dalam islam adalah dengan dilaksanakannya kewajiban mendidik .Pengertian mendidik atau pendidikan dalam pengertian yang umum adalah menumbuhkan dan mengembangkan potensi jasmaniah dan rohaniyah anak didik atau seseorang untuk mendapatkan nilai – nilai atau norma – norma tertentu.Kegiatan pendidikan tersebut dapat berlangsung di dalam keluarga, sekolah , media massa, pemerintah dan diri sendiri. Lembaga – lembaga tersebut yang ikut bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik atau seseorang dalam perkembangan rohani dan jasmaniyah agar tercapai tingkat kedewasaan dan mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhuk Allah , makhluk sosial dan sebagai individu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggung jawab pendidikan islam dalam keluarga ?
2. Bagaimana tanggung jawab pendidikan islam dalam lembaga pendidikan?
3. Bagaimana tanggung jawab pendidikan islam dalam media massa ?
4. Bagaimana tanggung jawab pendidikan islam dalam pemerintah ?
5. Bagaimana tanggung jawab pendidikan islam dalam diri sendiri?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
1. Menjelaskan tanggung jawab pendidikan islam dalam keluarga.
2. Menjelaskan tanggung jawab pendidikan islam dalam lembaga pendidikan.
3. Mendiskripsikan tanggung jawab pendidikan islam dalam media massa.
4. Menjelaskan tanggung jawab pendidikan islam dalam pemerintah.
5. Menjelaskan tanggung jawab pendidikan islam dalam diri sendiri.
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang tanggung jawab pendidikan islam dalam keluarga, lembaga pendidikan, media massa, pemerintah, dan diri sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penaggung Jawab Pendidikan Islam dalam Keluarga
a) Tanggung Jawab Keluarga terhadap Pendidikan
Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak anakmereka,karena merekalah anak mula – mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
Orangtua itu memegang peranan penting dalam pendidikan anak – anaknya. Sejak anak dalam kandungan , setelah lahir hingga dewasa , masih perlu kita bimbing .[1]
Orang tua memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada disampingnya. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya dan yang mula-mula dipercayainya. Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Cara ayah itu melakukan pekerjannya sehari-hari berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak yang agak besar, baik laki-laki maupun perempuan, bila ia mau mendekati dan dapat memahami hati anaknya.
Tanggung jawab pendidikan islam yang menjadi beban orang tua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka :
1. Memelihara dan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah
3. Memberi pengajaran
4. Membahagiakan anak[2]
1. Peran Ibu terhadap Pendidikan anak dalam keluarga
Seorang ibulah yang sebenarnya memegang peran penting dan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anak – anaknya, karena ibulah yang paling lama bergaul dengan anaknya, ibu yang memberi makan, minum, memelihara dan sebagainya. oleh karena itu, ibu sering mendapat predikat sebagai pendidik bangsa. Penyair terkenal Hafez Ibrahim pernah menulis :
الأم مدرسة اذااعددتهااعددت شعبا طيب الاعراق
Ibu adalah sekolah, bila dipersiapka dapat membentuk bangsa yang baik dan kuat
Dalam kesempatan yang lain ia pernah pula bersyair :
الأم روض ان تعهده الحياة اورق ايما ايراق الأم استاذة من الأساتذة الاولى شغلت ماثرهم مدى الافاق
Ibu adalah suatu taman (berisi tanaman yang indah), bila dipelihara tanaman taman itu maka berdaunlah dengan daun yang sebagaimana mestinya. Ibu adalah seorang guru dari guru – guru yang utama yang memberikan bekas sepanjangmasa.
Peranan seorang ibu sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya dalam pendidikan anak – anaknya di simpulkan sebagai berikut :
a. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang
b. Pengasuh dan pemelihara
c. Tempat mencurahkan isi hati
d. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga
e. Pembimbing hubungan pribadi
f. Pendidik dalam segi – segi emosional
2. Peranan Ayah terhadap Pendidikan Anak – Anak dalam Keluarga
Fungsi dan tanggung jawab seorang ayah terhadap pendidikan anak – anak sebagai berikut :
a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga
b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar
c. Pemberi rasa aman bagi seluruh anggaota keluarga
d. Pelindung terhadap ancaman dari luar
e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan
f. Pendidik dalam segi – segi rasional
Dalam tarikh Bukhari di sebutkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah menerangkan :
مانحل والدولده من ادب حسن (روه الترمذي)
Tidak ada pemberian yang lebih baik dari ayah kepada anaknya selain budi pekerti yang baik. (HR. al-Turmudzi) [3]
Ajaran islam memberikan tuntunan atau bimbingan dalam pendidikan keluarga muslim, yaitu
1. Sewaktu anak baru lahir hendaklah disuapi dengan sesuatu yang manis, karena Raslullah saw pernah menyuapi anak yang baru lahir dengan kurma
2. Sewaktu lahir dibacakan adzan di dekat telinganya yang kanan dan iqamat di dekat telinganya yang kiri
3. Memilih nama yang baik bagi anak
4. Menyembelih kambing untuk aqiqah pada hari yang ketujuh dari kelahiran bayi tersebut
5. Perlakuan yang baik dari orang tua terhadap anak-anaknya dengan sikap yang bijaksana dalam mengasuh, menyuruh dan mendidik mereka sesuai dengan kemampuan
6. Perhatian, pemeliharaan dan pencurahan kasih sayang orang tua terhadap anak – anaknya
7. Perintah orang tua kepada anaknya – anaknya untuk mendirikan shalat ketika usia mereka telah mencapai 7 tahun
8. Perhatian orang tua untuk mendidik dan mengajari anak – anak karena takut akan siksaan api neraka
9. Membiasakan anak untuk minta izin kepada orang tua bila hendak masuk kamar dalam waktu-waktu tertentu, sebelum shubuh, ketika membuka pakaian tengah hari, dan sesudah shalat isya’, inilah tiga aurat bagimu ( Q.S. al-Nur : 58 )
10. Larangan bagi orang tua mengkutuki anak – anaknya
11. Menyebarkan rasa kasih sayang dan menciptakan, melaksanakan kerukunan antar sesama saudara di dalam rumah [4]
B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Lembaga Pendidikan
a) Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu pada zaman Yunani Kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani Schola yang berarti waktu menganggur atau waktu senggang. Bangsa Yunani Kuno mempunyai kebiasaan berdiskusi guna menambah ilmu dan mencerdaskan akal. Lambat laun usaha ini diselenggarakan secara teratur dan terencana, sehingga akhirnya timbullah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan akal.[5]
Sekolah atau madrasah adalah adalah lembaga lembaga yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk membantu keluarga menanamkan nilai – nilai pendidikan.[6]
Begitu tinggi nilai dan kewajiban yang diemban oleh seorang guru yang di bekali dengan sifat-sifat kesucian dan kehormatan maka Imam Ghazali di dalam kitabnya “Fathihatul Ulum” dan “Ihya Ulumuddin” menempatkan guru langsung sesudah kedudukan para nabi, sebagaimana sabda Nabi saw :
ان مدادالعلماء لخيرمن دماء الشهداء
Tinta para ulama’ lebih baik dari darahnya para syuhada’
Penyair terkenal Ahmad Syauki melukiskan keutamaan seorang guru dalam syairnya :
قم للمعلم وفه التبجيلا – كادالمعلم ان ينكون رسولا
Berdiri dan hormatilah guru serta berilah ia penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang Rasul
Jadi, tugas dan tanggung jawab sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan guru bukanlah hanya menidik kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya tetapi lebih dari itu yakni menanamkan sikap yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Sifat-sifat kepribadian dan kewajiban guru adalah :
1. Taqwa kepada Allah swt
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Berilmu pengetahuan
4. Mencintai jabatannya sebagai guru
5. Berwibawa
6. Bersifat sabar dan ikhlas berkorban
7. Manusiawi dan bersifat pemaaf
8. Bersikap adil terhadap semua murid
9. Periang atau gembira
Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak para orang tua. Dilihat dari ilmu pendidikan Islam, maka secara umum untuk menjadi guru yang baik dan dan diperkirakan dapat memenuhi tanggung jawab yang dibebankan le[adanya hendaknya bertakwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmaniahnya, baik berakhlak, bertanggung jawab dan berjiwa nasional.[8]
Menurut Syahinan Zaini , tanggung jawab sekolah ini ada dua macam yaitu :
a. Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena pelimpahan sebagian tanggung jawab orang tua kepada sekolah.
b. Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena tanggung jawab guru sebagai seorang muslim terhadap muslim lainnya. [9]
b) Pesantren
Pembangunan manusia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau masyarakat semata-mata, tetapi menjadi tanggung jawab semua komponen, termasuk dunia pesantren. Pesantren yang telah memiliki nilai historis dalam membina dan mengembangkan masyarakat.
Proses pengembangan dunia pesantren yang selain menjadi tanggung jawab internal pesantren, juga harus didukung oleh perhatian yang serius dari proses pembangunan pemerintah. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta pesantren dalam proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa, dan negara. Terlebih, dalam kondisi yang tengah mengalami krisis (degradasi) moral. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa. Pesantren pada umumnya bersifat mandiri, tidak tergantung kepada pemerintah atau kekuasaan yang ada. Pendidikan pondok pesantren yang merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional memiliki 3 unsur utama yaitu: 1) Kyai sebagai pendidik sekaligus pemilik pondok dan para santri; 2) Kurikulum pondok pesantren; dan 3) Sarana peribadatan dan pendidikan, seperti masjid, rumah kyai, dan pondok, serta sebagian madrasah .Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, posisi dan keberadaan pesantren sebenarnya memiliki tempat yang istimewa. Namun, kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat muslim. Karena kelahiran Undang-undang ini masih amat belia dan belum sebanding dengan usia perkembangan pesantren di Indonesia. [10]
Proses pengembangan dunia pesantren yang selain menjadi tanggung jawab internal pesantren, juga harus didukung oleh perhatian yang serius dari proses pembangunan pemerintah. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta pesantren dalam proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa, dan negara. Terlebih, dalam kondisi yang tengah mengalami krisis (degradasi) moral. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa. Pesantren pada umumnya bersifat mandiri, tidak tergantung kepada pemerintah atau kekuasaan yang ada. Pendidikan pondok pesantren yang merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional memiliki 3 unsur utama yaitu: 1) Kyai sebagai pendidik sekaligus pemilik pondok dan para santri; 2) Kurikulum pondok pesantren; dan 3) Sarana peribadatan dan pendidikan, seperti masjid, rumah kyai, dan pondok, serta sebagian madrasah .Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, posisi dan keberadaan pesantren sebenarnya memiliki tempat yang istimewa. Namun, kenyataan ini belum disadari oleh mayoritas masyarakat muslim. Karena kelahiran Undang-undang ini masih amat belia dan belum sebanding dengan usia perkembangan pesantren di Indonesia. [10]
C. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Media Massa
a. Tanggung Jawab Masyarakat terhadap Pendidikan
Masyarakat adalah kumpulan individudan kelompok yang diikat oleh kesatuan budaya, agama, dan pengalaman – pengalaman yang sama serta memiliki sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab pendidikan secara bersama – sama . jadi, tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan adalah bagaimana masing – masing anggota masyarakat ikut menciptakan suatu sistem pendidikan dalam masyarakatsehingga mendorong masing – masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar bersedia mendidik anggota masyarakat lainya.
Masyarakat adalah lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah untuk memberikan pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak – anak .Dan menyampaikan isi ajaran Islam walaupun hanya satu ayat
Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Muhammad Saw :
بلغواعنى ولواية (رواه البخاري)
Artinya : Sampaikanlah olehmu apa yang dari kamu walaupun hanya satu ayat saja.( H.R. Bukhari ) [11]
Pendidikan dari masyarakat artinya pendidikan harus memberikan jawaban bagi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Pendidikan oleh masyarakat artinya bahwa masyarakat bukanlah merupakan objek pendidikan, untuk melaksanakan kemauan negara atau suatu kelompok semata-mata, tetapi partisipasi yang aktif dari masyarakat, dimana masyarakat mempunyai peranan di dalam setiap langkah program pendidikannya. Hal ini berarti masyarakat bukan sekedar penerima belas kasih dari pemerintah, tetapi suatu sistem yang percaya kepada kemampuan masyarakat untuk bertanggung jawab atas pendidikan generasi mudanya. Masyarakat Islam merupakan masyarakat yang menjunjung nilai-nilai di antaranya adalah nilai Ketuhanan, Persaudaraan, Keadilan, Amar ma’ruf nahi munkar, dan Solidaritas. Sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:
Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-Imron:104)
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat:10)
Dari ayat tersebut amat jelas bahwa Islam menjunjung nilai persaudaraan, dimana ada unsur saling mengingatkan, memberi contoh, agar tercipta lingkungan madani. Oleh karena itu jelaslah bahwa Islam juga memandang bahwa sebuah masyarakat yang dijiwai nilai-nilai Islam harus berperan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan.[12]
D. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Pemerintahan
Pendidikan menjadi tolak ukur maju mundurnya suatu bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan suatu kekuatan yang mempunyai kewenangan yang besar bagi bangsa dan negara. Di dalam ajaran islam di kenal adanya sistem pemerintahan mulai dari cara memilih pemimpin, memimpin masyarakat, membangun bangsa dan negara hingga mencapai negara yang adil dan makmur. Menurut isyarat al – qur’an dalam surat an-nisa’ ayat 59 maka orang – orang yang beriman diperintahkan untuk mengikuti perintah yang mengurusi orang – orang yang beriman. Tanggung jawab utama dari pemerintah terhadap pendidikan adalah menangani pendidikan yang islami dan disinilah sebenarnya letak kunci keberhasilan untuk mencapai hidup makmur dan bahagia bagi seluruh masyarakat.[13]
Tanggung jawab pemerintah ini datang dari dua jurusan yaitu:
1. Karena mereka disiplin untuk mengurus urusan rakyat sedangkan urusan rakyat yang paling pokok ialah pendidikan mereka
2. Karena masing – masing pribadi pejabat pemerintah itu mempunyai kewajiban pula untuk menyampaikan ajaran islam walaupun satu ayat.
Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi Muhammad Saw :
بلغواعنى ولواية (رواه البخاري)
Artinya : Sampaikanlah olehmu apa yang dari kamu walaupun hanya satu ayat saja. H.R Bukhari.
Di dalam Islam dikenal adanya sistem pemerintahan mulai dari cara memilih pemimpin. Sebagaimana Firman Allah swt :
لايتخذالمؤمنين الكافرين اولياء من دون المؤمنين
Artinya : Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali.
Sesudah itu Allah memerintahkan kepada orang – orang beriman untuk mentaati pemerintahan. Sebagaimana difirmankanNya dalam Surat An Nisa’ ayat 59 berbunyi :
ياايهاالذين امنوااطيعواالله واطيعواالرسول واولى الامرمنكم
Artinya : Hai oran-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul (Nya)dan ulil amri diantara kamu.
Kadar manusia beriman diperoleh melalui pendidikan dan karena beriman mereka taat kepada pemerintahan maka hal ini berarti tanggung jawab yang paling utama yang harus ditangani oleh pemerintah ialah pendidikan Islam , sebab disinilah letak kunci hidup makmur dan bahagia bagi seluruh rakyat.[14]
E. Penanggung Jawab Pendidikan Islam dalam Diri Sendiri
Dengan menggunakan qa’idah fiqih orang islam dewasa dan berakal sehat disebut mukalaf , ia dibebani syariat . Sehubungan dengan itu apabila manusia telah mencapai tingkat mukallaf , maka ia bertanggung jawab sendiri dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama islam. Kalau dikaitkan dengan pendidikan , maka orang mukalaf berarti orang yang sudah dewasa , sehingga sudah semestinya ia bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan termasuk apa yang harus ditinggalkan dan apa yang harus dikerjakan.
Petunjuk tentang itu banyak sekali dijumpai dalam AlQur’an yang berbunyi :
قواانفسكم واههليكم نارا
Artinya : Jagalah dirimu dan ahlimu dari api neraka.
ولا تقف ما ليس لك به علم ان السمع والبصروالفؤادكل اولئك عنه مسىؤلا
Artinya : Dan janganlah kamu turut apa apa yang tidak kamu ketahui, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan fu’ad masing-masing akan dimintai pertanggung jawaban.
فسئلوااهل الذكر ان كنتم لاتعلمون
Artinya : Maka hendaklah kamu bertanya kepada orang-orang yang mengerti jika kamu tidak tahu.
Dengan ditegaskan tanggung jawab diri sendiri ini tercegah adanya perlemparan tanggung jawab kepada pihak – pihak lain lebih dari itu, penegasan itu juga mendorong setiap individu untuk mengembangkan fitrah dan potensi atau sumber daya insaninya menuju kesempurnaan. [15]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Orangtua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak anak mereka,karena merekalah anak mula – mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk tanggung jawab pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
2. Penanggung jawab pendidikan islam dalam lembaga pendidikan :
a. Sekolah
Sekolah adalah adalah lembaga lembaga yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk membantu keluarga menanamkan nilai – nilai pendidikan.
b. Pesantren
Pembangunan manusia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau masyarakat semata-mata, tetapi menjadi tanggung jawab semua komponen, termasuk dunia pesantren.
3. Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan adalah bagaimana masing – masing anggota masyarakat ikut menciptakan suatu sistem pendidikan dalam masyarakat sehingga mendorong masing – masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar bersedia mendidik anggota masyarakat lainya.
4. Tanggung jawab utama dari pemerintah terhadap pendidikan adalah menangani pendidikan yang islami .
5. Dengan menggunakan qa’idah fiqih orang islam dewasa dan berakal sehat disebut mukalaf , ia dibebani syariat . Sehubungan dengan itu apabila manusia telah mencapai tingkat mukallaf , maka ia bertanggung jawab sendiri dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama islam.
A. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Munarji,2004,Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta,PT Bina Ilmu.
Djumransyah.dkk,2007,Pendidikan Islam,Malang,UIN-Malang Pers.
Daradjat Zakiah,dkk, 2011, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara.
https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=peran-dan-tanggungjawab-pendidikan-islam di akses pada tanggal 27 Maret 2015 jam 15.00
https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=peran-dan-tanggungjawab-pendidikan-islam di akses pada tanggal 28 Maret 2015 jam 14.00
https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=peran-dan-tanggungjawab-pendidikan-islam di akses pada tanggal 27 Maret 2015 jam 15.00
[8] Zakiyah Darajat ,Ilmu Pendidikan Islam..., hal 39 - 40
https://materbelajarlengkap.blogspot.com/search?q=peran-dan-tanggungjawab-pendidikan-islam di akses pada tanggal 28 Maret 2015 jam 14.00
[12] https://rusdy1.wordpress.com/2009/12/03/tanggung-jawab-pendidikan-dalam-islam/ di akses pada tanggal 27 Maret 2015 jam 14.30
[13]Djumransyah dan Abdul Malik Karim Amrullah,Pendidikan Islam..., hal 100