Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Meiosis? Pengertian Lengkap..

Pengertian Meiosis

Semua sel muncul dari sel lain melalui proses pembelahan sel. Meiosis yaitu bentuk pembelahan sel khusus yang menghasilkan sel reproduksi, mirip spora tumbuhan dan jamur serta sel sperma dan sel telur.

Secara umum, proses ini melibatkan pembelahan sel "induk" menjadi dua atau lebih sel "anak". Dengan cara ini, sel induk sanggup meneruskan materi genetiknya dari generasi ke generasi.

Sel eukariotik dan kromosomnya

Berdasarkan kompleksitas relatif sel mereka, semua organisme hidup secara luas diklasifikasikan sebagai prokariota atau eukariota. Prokariota, mirip bakteri, terdiri dari sel tunggal dengan struktur internal yang sederhana. DNA mereka mengapung bebas di dalam sel dalam massa yang bengkok mirip benang yang disebut nukleoid.

Hewan, tumbuhan, dan jamur semuanya eukariota. Sel eukariotik mempunyai komponen khusus yang disebut organel, mirip mitokondria, kloroplas, dan retikulum endoplasma. Masing-masing melaksanakan fungsi tertentu. Tidak mirip prokariota, DNA eukariotik dikemas dalam kompartemen sentral yang disebut nukleus.

Di dalam inti eukariotik, untai heliks ganda ganda DNA membungkus erat protein yang disebut histones. Ini membentuk struktur mirip batang yang disebut kromosom.

Sel-sel dalam badan insan mempunyai 23 pasang kromosom, atau totalnya 46 pasang. Ini termasuk dua kromosom seks: dua kromosom X untuk perempuan dan satu kromosom X dan satu Y untuk pria. Karena setiap kromosom mempunyai pasangan, sel-sel ini disebut sel "diploid".

Di sisi lain, sel sperma dan sel telur insan hanya mempunyai 23 kromosom, atau setengah kromosom dari sel diploid. Dengan demikian, mereka disebut sel "haploid".

Ketika sperma dan sel telur bergabung selama pembuahan, jumlah kromosom total dikembalikan. Itu alasannya yaitu organisme yang bereproduksi secara seksual mendapatkan satu set kromosom dari masing-masing orangtua: satu set ibu dan ayah. Setiap kromosom mempunyai pasangan yang sesuai, orhomolog.

Mitosis vs meiosis

Eukariota mempunyai dua jenis pembelahan sel: mitosis dan meiosis

Mitosis memungkinkan sel untuk menghasilkan salinan identik dari diri mereka sendiri, yang berarti materi genetik digandakan dari sel induk ke sel anak. Mitosis menghasilkan dua sel anak dari satu sel induk.

Eukariota sel tunggal, mirip amuba dan ragi, memakai mitosis untuk bereproduksi secara aseksual dan meningkatkan populasi mereka. Eukariota multiseluler, mirip manusia, memakai mitosis untuk menumbuhkan atau menyembuhkan jaringan yang terluka.

Meiosis, di sisi lain, yaitu bentuk khusus pembelahan sel yang terjadi pada organisme yang bereproduksi secara seksual. Seperti disebutkan di atas, beliau menghasilkan sel-sel reproduksi, mirip sel sperma, sel telur, dan spora pada tumbuhan dan jamur.

Pada manusia, sel khusus yang disebut sel germinal menjalani meiosis dan alhasil menimbulkan sperma atau telur. Sel-sel germinal mengandung satu set lengkap 46 kromosom (23 kromosom ibu dan 23 kromosom paternal). Pada tamat meiosis, sel reproduksi yang dihasilkan, atau gamet, masing-masing mempunyai 23 kromosom yang unik secara genetik.

Keseluruhan proses meiosis menghasilkan empat sel anak dari satu sel induk tunggal. Setiap sel anak yaitu haploid, alasannya yaitu mempunyai setengah jumlah kromosom mirip sel induk aslinya.

"Meiosis yaitu reduksi," kata M. Andrew Hoyt, spesialis biologi dan profesor di Universitas Johns Hopkins.

Tidak mirip dalam mitosis, sel-sel anak yang dihasilkan selama meiosis secara genetik beragam. Kromosom homolog bertukar bit DNA untuk membuat kromosom bibit unggul yang unik secara genetik yang ditujukan untuk setiap sel anak.

 Semua sel muncul dari sel lain melalui proses pembelahan sel Apa itu Meiosis? Pengertian Lengkap..
Pemisahan sel pada tamat meiosis.Kredit: Shutterstock


Melihat lebih erat pada meiosis

Sebelum meiosis dimulai, beberapa perubahan penting terjadi di dalam sel induk. Pertama, setiap kromosom membuat salinannya sendiri. Kromosom duplikat ini dikenal sebagai kromatid saudara perempuan. Mereka menyatu bersama dan titik di mana mereka bergabung dikenal sebagai sentromer. Adik kromatid yang menyatu secara bernafsu ibarat bentuk aksara "X."

Meiosis terjadi selama dua putaran divisi nuklir, yang disebut meiosis I dan meiosis II, berdasarkan Nature Education's Scitable. Selanjutnya, meiosis I dan II masing-masing dibagi menjadi empat tahap utama: profase, metafase, anafase, dan telofase.

Meiosis I bertanggung jawab untuk membuat kromosom yang unik secara genetik. Sister chromatids berpasangan dengan homolog mereka dan bertukar materi genetik dengan satu sama lain. Pada tamat pembagian ini, satu sel induk menghasilkan dua sel anak, masing-masing membawa satu set kromatid saudara perempuan.

Meiosis II sangat mirip dengan mitosis. Dua sel anak bergerak ke fase ini tanpa duplikasi kromosom lebih lanjut. Saudari kromatid ditarik terpisah selama pembagian ini. Sebanyak empat sel anak haploid diproduksi selama meiosis II.

Meiosis yaitu proses di mana kromosom disalin, dipasangkan dan dipisahkan untuk membuat telur atau sperma.

Meiosis yaitu proses di mana kromosom disalin, dipasangkan dan dipisahkan untuk membuat telur atau sperma. Kredit: NIGMS.


Meiosis I

Empat tahap meiosis Iare sebagai berikut, berdasarkan "Biologi Molekuler Sel." (Garland Science, 2002):


Prophase I: Pada tahap ini, kromosom menjadi padat, struktur padat dan gampang terlihat di bawah mikroskop. Kromosom homolog berpasangan. Dua pasang sister chromatids ibarat dua X yang berbaris di samping satu sama lain. Setiap set bertukar bit DNA dengan yang lain dan bergabung kembali, sehingga membuat variasi genetik. Proses ini dikenal sebagai crossing over, atau rekombinasi.

Meskipun pada insan kromosom seks laki-laki (X dan Y) bukan homolog yang tepat, mereka masih sanggup berpasangan dan bertukar DNA. Crossing over terjadi hanya dalam wilayah kecil dari dua kromosom.

Pada tamat profase I, membran nuklir rusak.

Metafase I: Spindel meiosis, jaringan filamen protein, muncul dari dua struktur yang disebut centriole, yang diposisikan di kedua ujung sel. Spindel meiotik melekat pada kromatid saudara perempuan yang menyatu. Pada tamat metafase I, semua kromatid saudara perempuan yang menyatu ditambatkan pada sentromer mereka dan berbaris di tengah sel. Homolog masih terlihat mirip dua X yang duduk berdekatan.

Anafase I: Serat gelendong mulai berkontraksi, menarik kromatid saudara perempuan yang menyatu dengannya. Setiap kompleks berbentuk X bergerak menjauh dari yang lain, menuju ujung sel yang berlawanan.

Telophase I: Kromatid yang bersatu mencapai kedua ujung sel, dan sel badan terbelah menjadi dua.

Meiosis I menghasilkan dua sel anak, yang masing-masing berisi satu set kromatid saudara perempuan. Susunan genetik dari setiap sel anak berbeda alasannya yaitu pertukaran DNA antara homolog selama proses penyilangan.

Meiosis II

"Meiosis II terlihat mirip mitosis," kata Hoyt kepada Live Science. "Ini divisi yang sama."

Dengan kata lain, pada tamat proses, jumlah kromosom tidak berubah antara sel yang masuk meiosis II dan sel anak yang dihasilkan.

Empat tahap meiosis II yaitu sebagai berikut, berdasarkan "Biologi Molekuler Sel, edisi ke-4."


Prophase II: Membran nuklir hancur, dan spindel meiotik mulai terbentuk sekali lagi.

Metafase II: Spindel meiotik melekat pada sentromer kromatid saudara perempuan, dan mereka semua berbaris di tengah sel.

Anaphase II: Serat spindel mulai berkontraksi dan menarik kromatid saudara perempuan. Setiap kromosom individu kini mulai bergerak ke kedua ujung sel.

Telophase II: Kromosom mencapai ujung sel yang berlawanan. Membran nuklir terbentuk lagi, dan sel badan membelah menjadi dua

Meiosis II menghasilkan empat sel anak haploid, masing-masing dengan jumlah kromosom yang sama. Namun, setiap kromosom unik dan berisi adonan isu genetik dari kromosom ibu dan ayah dalam sel induk asli.

Mengapa meiosis penting?

"Segregasi kromosom yang tepat," atau pemisahan kromatid saudara perempuan selama meiosis I dan II sangat penting untuk menghasilkan sel sperma dan sel telur yang sehat, dan dengan ekstensi, embrio yang sehat. Jika kromosom gagal untuk memisahkan sepenuhnya, itu disebut nondisjunction dan sanggup mengakibatkan pembentukan gamet yang mempunyai kromosom yang hilang atau ekstra, berdasarkan "Biologi Molekuler Sel, edisi ke-4."

Ketika gamet dengan angka kromosom abnormal membuahi, sebagian besar embrio yang dihasilkan tidak bertahan hidup. Namun, tidak semua kelainan kromosom berakibat fatal bagi embrio. Sebagai contoh, sindrom Down terjadi alasannya yaitu mempunyai salinan kromosom 21 tambahan. Dan, orang-orang dengan sindrom Klinefelter secara genetik yaitu laki-laki tetapi mempunyai kromosom X ekstra.

Dampak paling signifikan dari meiosis yaitu beliau menghasilkan keragaman genetik, dan itulah laba utama bagi kelangsungan hidup spesies.

"Mengacak isu genetik memungkinkan Anda menemukan kombinasi gres yang mungkin lebih cocok di dunia nyata," kata Hoyt.
Sumber https://www.tomatalikuang.com/