Pasukan Garis Depan, Vanguard Troops
Vanguard troops yakni sebutan untuk pasukan terdepan. mereka yakni yang pertama maju, pertama bertemu lawan, dan pertama untuk bertempur. posisinya bisa di depan induk pasukan dalam satu gugusan atau bergerak sendiri secara terpisah untuk memaksimalkan kecepatan dan daya kejut.
Pasukan garis depan ini tidak berfungsi sebagai sekedar pengintai atau aktivis tetapi sebuah kesatuan militer utuh dengan kekuatan tempur menyamai induk pasukan. terdiri dari prajurit pilihan yang berkemampuan di atas rata-rata dan kenyang pengalaman tempur.
Sementara pasukan utama bergerak perlahan dengan segala perbekalan dan logistik, vanguard bisa bergerak lebih dulu. lantaran tanpa beban maka dengan cepat bisa merebut posisi strategis ataupun beberapa kota kecil sebagai pembuka jalan bagi pasukan lainnya. mereka juga berfungsi sebagai pendobrak garis pertahanan dan seringkali menjadi penentu dalam perang.
Secara jumlah, pasukan elit ini jauh lebih kecil dibandingkan induk pasukan ataupun cadangan, tapi mempunyai kekuatan tempur yang seringkali mendekati bahkan melebihi keseluruhan pasukan. kemampuan ini didapatkan lantaran pengalaman, pelatihan, dan perlengkapan yang jauh lebih baik.
Namun yang terpenting yakni motivasi, loyalitas dan kepercayaan diri untuk melawan musuh yang berjumlah jauh lebih besar. dalam perang mereka berubah menjadi menjadi kekuatan inti dari sebuah kontingen militer. sebuah crack troop atau elite corps yang mempunyai keahlian perang yang tidak dimiliki oleh pasukan lainnya.
Karena tingginya tuntutan keahlian, pengalaman serta kelengkapan peralatan yang harus dimiliki sehingga jumlah mereka hanya sebesar 10 - 30% dari total pasukan. dari 10 ribu orang maka besarnya pasukan vanguard sekitar 1,000 sd 3,000 jiwa. apabila total 100 ribu maka komposisinya sekitar 10 sd 30 ribu jiwa.
Baca juga : mitos pasukan 1 juta jiwa.
Karena komposisi di atas sedikit-banyak kita bisa memahami bahwa dalam kebanyakan pertempuran jumlah pasukan yang betulan bertempur bahwasanya tidak terlalu besar. dari ratusan ribu lawan ratusan ribu, tidak lantas semuanya hadir di satu tempat. tapi hanya beberapa belas ribu yang bergerak dan bertempur di titik-titik strategis.
Lantas apa gunanya induk pasukan?
Induk pasukan mempunyai kegunaan untuk hal-hal yang membutuhkan kekuatan besar menyerupai pengepungan suatu kota, pembuatan tembok, camp markas militer, sampai penjagaan teritorial tempat yang sudah dikuasai. mereka juga mengurusi logistik sehingga menjamin tersedianya materi masakan dan juga area kondusif untuk beristirahat. selain itu untuk mengganti dan merawat personil yang terluka.
Kemampuan pasukan vanguard menyerupai pisau bermata dua bagi panglimanya sendiri. walaupun bisa diperintahkan untuk bergerak cepat dan mengalahkan lawan yang jauh lebih besar, tetapi hal tersebut diperoleh dengan risiko kehilangan pasukan terbaik miliknya. apabila dihancurkan maka induk pasukan akan sangat kehilangan kemampuan tempur dan jatuh moralnya.
Dengan sebuah pancingan dan memakai kesempatan untuk memisahkan pasukan vanguard dari induk pasukan maka pasukan elit tersebut bisa dihancurkan. alasannya yakni walaupun berpengaruh dan bisa menciptakan banyak kerusakan tapi tidak mempunyai perbekalan ataupun cadangan yang banyak. apabila sudah kelelahan dan kelaparan maka yang terbaik pun bisa kalah oleh pasukan reguler.
Seni perang menyebutkan, "hancurnya pasukan terdepan akan selalu diikuti oleh hancurnya seluruh pasukan".
Statement bijak tersebut bukan hanya lantaran faktor rusaknya gugusan ataupun moril semata tapi lantaran faktor rusaknya atau hilangnya pasukan elit yang tentunya sangat vital bagi keberhasilan suatu operasi militer. tanpa pasukan vanguard maka induk pasukan hanya tersisa pasukan reguler yang biasanya belum berpengalaman banyak dan motivasinya rendah lantaran moralnya sudah terganggu jawaban kekalahan pasukan elitnya.
Perbedaan dari kemampuan tempur keduanya sangatlah besar terutama lantaran pengalaman dan motivasi. demikian juga soal loyalitas lantaran mereka belum terlalu usang mengabdi atau mengikuti sebagai prajurit maka mereka belum tentu bisa dibutuhkan untuk bertempur melawan musuh yang terlihat lebih baik atau berjumlah lebih besar.
Hancurnya pasukan vanguard yang menyatu dengan induk pasukan dalam pertempuran seringkali menjadi sinyal bagi kebanyakan pasukan untuk melarikan diri atau mengalah daripada bertempur sampai orang terakhir. dalam hal ini hanya para tokoh dan jendral terbaiklah yang bisa mencegahnya.
Karisma atau kepemimpinan seorang panglima diuji dengan kemampuannya mengambil hati prajuritnya. entah dengan proteksi contoh, hidup di tengah-tengah mereka, atau dengan bersikap layaknya seorang ayah bagi anak-anaknya di masa damai. tentu dengan tetap memperhatikan disiplin dan peraturan militer.
Hal-hal di atas bisa membangkitkan tekad sehidup semati dalam diri pasukannya. bila sudah begitu maka bukan hanya pasukan elit menyerupai vanguard, tapi seluruh pasukannya akan rela bertempur sampai titik darah penghabisan. dalam sejarah hal ini seringkali dengan sukses mencetak kemenangan gemilang.
Pasukan garis depan ini tidak berfungsi sebagai sekedar pengintai atau aktivis tetapi sebuah kesatuan militer utuh dengan kekuatan tempur menyamai induk pasukan. terdiri dari prajurit pilihan yang berkemampuan di atas rata-rata dan kenyang pengalaman tempur.
Sementara pasukan utama bergerak perlahan dengan segala perbekalan dan logistik, vanguard bisa bergerak lebih dulu. lantaran tanpa beban maka dengan cepat bisa merebut posisi strategis ataupun beberapa kota kecil sebagai pembuka jalan bagi pasukan lainnya. mereka juga berfungsi sebagai pendobrak garis pertahanan dan seringkali menjadi penentu dalam perang.
Perang Gallia yang merusak banyak legiun romawi, tapi Legio X Fratensis favorit Caesar justru terbukti andal |
Secara jumlah, pasukan elit ini jauh lebih kecil dibandingkan induk pasukan ataupun cadangan, tapi mempunyai kekuatan tempur yang seringkali mendekati bahkan melebihi keseluruhan pasukan. kemampuan ini didapatkan lantaran pengalaman, pelatihan, dan perlengkapan yang jauh lebih baik.
Namun yang terpenting yakni motivasi, loyalitas dan kepercayaan diri untuk melawan musuh yang berjumlah jauh lebih besar. dalam perang mereka berubah menjadi menjadi kekuatan inti dari sebuah kontingen militer. sebuah crack troop atau elite corps yang mempunyai keahlian perang yang tidak dimiliki oleh pasukan lainnya.
Karena tingginya tuntutan keahlian, pengalaman serta kelengkapan peralatan yang harus dimiliki sehingga jumlah mereka hanya sebesar 10 - 30% dari total pasukan. dari 10 ribu orang maka besarnya pasukan vanguard sekitar 1,000 sd 3,000 jiwa. apabila total 100 ribu maka komposisinya sekitar 10 sd 30 ribu jiwa.
Baca juga : mitos pasukan 1 juta jiwa.
Kombinasi pasukan infantri dan kavaleri dipakai sebagai vanguard yang ideal |
Karena komposisi di atas sedikit-banyak kita bisa memahami bahwa dalam kebanyakan pertempuran jumlah pasukan yang betulan bertempur bahwasanya tidak terlalu besar. dari ratusan ribu lawan ratusan ribu, tidak lantas semuanya hadir di satu tempat. tapi hanya beberapa belas ribu yang bergerak dan bertempur di titik-titik strategis.
Lantas apa gunanya induk pasukan?
Induk pasukan mempunyai kegunaan untuk hal-hal yang membutuhkan kekuatan besar menyerupai pengepungan suatu kota, pembuatan tembok, camp markas militer, sampai penjagaan teritorial tempat yang sudah dikuasai. mereka juga mengurusi logistik sehingga menjamin tersedianya materi masakan dan juga area kondusif untuk beristirahat. selain itu untuk mengganti dan merawat personil yang terluka.
Kemampuan pasukan vanguard menyerupai pisau bermata dua bagi panglimanya sendiri. walaupun bisa diperintahkan untuk bergerak cepat dan mengalahkan lawan yang jauh lebih besar, tetapi hal tersebut diperoleh dengan risiko kehilangan pasukan terbaik miliknya. apabila dihancurkan maka induk pasukan akan sangat kehilangan kemampuan tempur dan jatuh moralnya.
Barisan Sparta yang disergap dalam perjalanan |
Dengan sebuah pancingan dan memakai kesempatan untuk memisahkan pasukan vanguard dari induk pasukan maka pasukan elit tersebut bisa dihancurkan. alasannya yakni walaupun berpengaruh dan bisa menciptakan banyak kerusakan tapi tidak mempunyai perbekalan ataupun cadangan yang banyak. apabila sudah kelelahan dan kelaparan maka yang terbaik pun bisa kalah oleh pasukan reguler.
Seni perang menyebutkan, "hancurnya pasukan terdepan akan selalu diikuti oleh hancurnya seluruh pasukan".
Perbedaan dari kemampuan tempur keduanya sangatlah besar terutama lantaran pengalaman dan motivasi. demikian juga soal loyalitas lantaran mereka belum terlalu usang mengabdi atau mengikuti sebagai prajurit maka mereka belum tentu bisa dibutuhkan untuk bertempur melawan musuh yang terlihat lebih baik atau berjumlah lebih besar.
Raja Leonidas dari Sparta yang bertempur sampai orang terakhir |
Hancurnya pasukan vanguard yang menyatu dengan induk pasukan dalam pertempuran seringkali menjadi sinyal bagi kebanyakan pasukan untuk melarikan diri atau mengalah daripada bertempur sampai orang terakhir. dalam hal ini hanya para tokoh dan jendral terbaiklah yang bisa mencegahnya.
Karisma atau kepemimpinan seorang panglima diuji dengan kemampuannya mengambil hati prajuritnya. entah dengan proteksi contoh, hidup di tengah-tengah mereka, atau dengan bersikap layaknya seorang ayah bagi anak-anaknya di masa damai. tentu dengan tetap memperhatikan disiplin dan peraturan militer.
Hal-hal di atas bisa membangkitkan tekad sehidup semati dalam diri pasukannya. bila sudah begitu maka bukan hanya pasukan elit menyerupai vanguard, tapi seluruh pasukannya akan rela bertempur sampai titik darah penghabisan. dalam sejarah hal ini seringkali dengan sukses mencetak kemenangan gemilang.