Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Higher-Order Thinking (Hot) / Berpikir Tingkat Tinggi

Ketika siswa tumbuh dewasa, mereka diminta oleh guru mereka untuk melaksanakan lebih banyak dan lebih banyak dengan informasi yang telah mereka simpan di otak mereka. Jenis seruan ini membutuhkan pengaksesan berpikir tingkat tinggi / higher order thinking (HOT).

Sebagian besar dari kita tidak berpikir perihal berpikir - kita lakukan saja. Tetapi para pendidik, orang tua, dan legislator telah berpikir lebih banyak perihal berpikir, dan berpikir perihal bagaimana kita ingin guru mengajar murid-murid kita untuk berpikir.

Ketika siswa berpindah dari sekolah dasar ke menengah ke atas, mereka diminta oleh guru mereka untuk melaksanakan lebih banyak dan lebih banyak dengan informasi yang telah mereka simpan di otak mereka. Mereka mungkin meminta siswa menulis akhiran gres untuk buku yang telah mereka baca, atau mereka mungkin bertanya mengapa tokoh tertentu dalam dongeng itu berperilaku dengan cara tertentu. Jika mereka mempelajari bunyi dalam sains, siswa mungkin diminta untuk merancang dan membangun alat musik jenis baru. Dalam seni bahasa, mereka mungkin diminta untuk membandingkan dan membedakan Julius Caesar dan Adolph Hitler, atau berbicara perihal pelajaran yang dipegang Nazisme untuk acara-acara dunia ketika ini. Jenis seruan ini membutuhkan pemikiran tingkat tinggi.

Berpikir tingkat tinggi mungkin tampak gampang bagi beberapa siswa, tetapi sulit bagi orang lain. Tapi inilah kabar baiknya: (1) berpikir tingkat tinggi, menyerupai kebanyakan keterampilan, sanggup dipelajari; dan (2) dengan latihan, tingkat keterampilan berpikir tingkat tinggi seseorang sanggup meningkat.

Apa itu higher order thinking atau pemikiran tingkat tinggi?

Berpikir tingkat tinggi berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dari menghafal fakta atau menyampaikan sesuatu kembali kepada seseorang persis menyerupai yang diceritakan kepada Anda. Ketika seseorang menghafal dan mengembalikan informasi tanpa harus memikirkannya, kita sebut memori hafalan itu. Itu sebab ini menyerupai robot; ia melaksanakan apa yang diprogram untuk dilakukan, tetapi tidak berpikir untuk dirinya sendiri.

Berpikir tingkat tinggi, atau "HOT" untuk jangka pendek, mengambil pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi daripada menyatakan kembali fakta. HOT mensyaratkan bahwa kita melaksanakan sesuatu dengan fakta. Kita harus memahami mereka, mengambil kesimpulan dari mereka, menghubungkan mereka dengan fakta dan konsep lain, mengkategorikan mereka, memanipulasinya, menggabungkannya dengan cara gres atau baru, dan menerapkannya ketika kita mencari solusi gres untuk dilema baru.

Berikut ini yaitu beberapa cara untuk mengakses pemikiran tingkat tinggi.

1. Konsep

Untuk memahami sekelompok fakta, penting untuk memahami "keluarga" konseptual yang menjadi daerah kelompok fakta ini berada. Suatu konsep yaitu gagasan yang di dalamnya sekelompok gagasan berputar - representasi mental dari sekelompok fakta atau gagasan yang entah bagaimana menjadi milik bersama. Konsep membantu kita mengatur pemikiran kita.

Sepak bola, bola basket, tenis, renang, tinju, sepak bola, atau panahan semuanya sesuai dengan konsep olahraga. Selain itu, seseorang mungkin juga mengelompokkan olahraga ini ke dalam dua kategori konsep yang lebih spesifik: olahraga tim, menyerupai sepak bola, bola basket, dan sepak bola; dan olahraga individual, menyerupai tenis, renang, tinju, dan panahan.

Pembentukan konsep

Konsep sanggup mewakili objek, aktivitas, atau makhluk hidup. Mereka juga sanggup mewakili properti menyerupai warna, tekstur, dan ukuran (misalnya, biru, halus, dan mungil); hal-hal yang absurd (misalnya, iman, harapan, dan amal); dan relasi (misalnya, lebih terang daripada dan lebih cepat dari). Konsep tiba dalam banyak sekali bentuk, termasuk konkret, abstrak, verbal, nonverbal, dan proses.

Konkret atau Abstrak

Konsep positif yaitu konsep yang bisa kita lihat, sentuh, dengar, cicipi, atau cium. Anjing, kursi, telepon dan hamburger yaitu rujukan konsep konkret. Konsep absurd sanggup digunakan dan dipikirkan, tetapi kita tidak sanggup memakai indera kita untuk mengenali mereka menyerupai yang kita sanggup dengan konsep konkret. Untuk memahami konsep abstrak, kita harus mengalaminya atau membandingkannya dengan hal lain yang sudah kita ketahui. Imajinasi, persahabatan, kebebasan, dan kecemburuan yaitu rujukan konsep abstrak. Konsep positif umumnya lebih gampang dipahami daripada yang absurd sebab seseorang sanggup benar-benar melihat atau menyentuh konsep konkret. Namun, ketika siswa berpindah dari sekolah dasar ke menengah ke atas, mereka harus bisa memahami konsep yang lebih abstrak. Tidak hanya konsep absurd yang lebih sulit bagi siswa untuk dipelajari, tetapi juga lebih sulit bagi guru untuk mengajar.

Verbal atau Nonverbal

Konsep lisan yaitu konsep yang memakai bahasa untuk menjelaskannya. Konsep lisan dijelaskan dengan memakai kata-kata, menyerupai cinta, habitat, dan kedamaian. Suatu konsep sanggup bersifat absurd dan verbal, menyerupai demokrasi, atau keduanya positif dan verbal, menyerupai alat. Konsep nonverbal yaitu konsep yang sanggup dipahami dengan gampang dengan difoto atau divisualisasikan, menyerupai lingkaran, cangkir, dan evaporasi.

Sering kali baik konsep lisan maupun non-verbal sanggup digunakan untuk menjelaskan sesuatu. Sementara banyak orang lebih menentukan satu dari yang lain, yaitu baik untuk memikirkan konsep baik dengan menggambarkannya dan dengan mendeskripsikannya dengan kata-kata. Membangun representasi visual dan lisan menghasilkan pemahaman konsep yang lebih menyeluruh.

Proses

Konsep proses yaitu yang menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi atau bekerja. Mereka sering menyertakan sejumlah langkah yang harus dipahami seseorang untuk menguasai konsep secara keseluruhan. Fotosintesis yaitu rujukan konsep proses dalam sains. Proses fotosintesis mempunyai langkah-langkah tertentu yang harus dilakukan dalam urutan tertentu. Kursus matematika dan sains sering memakai konsep proses.

Koneksi konsep

Ketika seorang siswa terkena konsep baru, penting untuk menghubungkan konsep gres dengan konsep yang sudah ia ketahui. Ia sanggup melakukannya dengan mengelompokkan, mengelompokkan, mengenali pola, atau berantai. Ide di balik setiap proses penghubung ini yaitu untuk menemukan semua "kerabat" dari konsep itu dan membuat "pohon keluarga" untuk konsep tersebut.

Anak kelas pertama mungkin berguru semua perihal Thanksgiving. Konsep yang lebih besar bahwa Thanksgiving yaitu hari libur, dan konsep yang lebih besar bahwa liburan yaitu perayaan. Liburan lain mungkin termasuk Natal, Hanukkah, dan Empat Juli. Ini semua yaitu perayaan. Beberapa perayaan, menyerupai pernikahan, ulang tahun, dan pemakaman, bagaimanapun, bukan hari libur. Semakin besar konsep perayaan, maka, termasuk perayaan yang merupakan hari libur dan perayaan yang bukan hari libur.

Seorang siswa perlu berlatih koneksi konsep. Ketika ia menerima informasi baru, ia harus menyidik ingatannya untuk hal-hal yang sepertinya terkait dengan informasi baru. Jika seorang siswa mendiskusikan apa yang sedang terjadi di Kosovo, misalnya, ia mungkin bertanya pada dirinya sendiri apa yang terjadi pada Perang Sipil, Holocaust, dan Bosnia dengan Gaza.

2. Skema

Bernice McCarthy, seorang pendidik terkenal, menyimpulkannya menyerupai ini: "Belajar yaitu pembuatan makna. Makna yaitu membuat koneksi. Koneksi yaitu konsep." McCarthy menyampaikan bahwa untuk mempelajari sesuatu, kita harus memahami maknanya. Kami membuat makna dengan menghubungkan ide-ide gres dengan yang sudah kami miliki. Tautan atau rantai yang menghubungkan kita dengan inspirasi atau informasi gres dengan yang sudah kita ketahui yaitu konsep umum mereka.

Skema yaitu pola atau pengaturan pengetahuan yang telah disimpan seseorang di otaknya yang membantunya memahami informasi baru. Seorang siswa mungkin mempunyai gambaran niscaya dalam pikirannya perihal bagaimana reptil terlihat dari informasi yang telah ia pelajari perihal reptil dari gambar yang telah ditunjukkannya, dengan apa yang telah ia baca dan dengan apa yang telah diceritakan kepadanya. Ketika ia bertemu dengan makhluk yang belum pernah ia lihat sebelumnya, dan makhluk itu mempunyai semua kualitas yang ia simpan di otaknya perihal reptil, maka ia sanggup menyimpulkan atau menarik kesimpulan bahwa itu mungkin yaitu reptil.

Beberapa bagan juga terkait dengan aturan dan pola yang sanggup diprediksi yang telah kami pelajari. Siswa sanggup membuatkan schemata untuk tes yang diberikan oleh guru tertentu, sebab ia selalu menawarkan jenis tes yang sama. Ini membantu siswa mengetahui cara berguru untuk ujian sebab ia tahu jenis-jenis pertanyaan yang akan ditanyakan guru. Skema tidak selalu mengikuti pola atau aturan, bagaimanapun, sebab pengecualian atau penyimpangan. Sebagai contoh, siswa mungkin berpikir bahwa mereka telah menguasai aturan ejaan atau tata bahasa hanya biar guru menawarkan pengecualian terhadap aturan. Secara keseluruhan, bagaimanapun, memakai bagan atau pola yaitu cara untuk membuat prediksi yang membantu.

3. Metafora, perumpamaan, dan analogi

Metafora, perumpamaan dan analogi yaitu cara untuk menjelaskan absurd atau tidak dikenal dengan memperlihatkan bagaimana fenomena absurd / asing mengenal karakteristik dengan atau membandingkan dengan objek, gagasan atau konsep yang sudah dikenal. Metafora, perumpamaan dan analogi juga sanggup menghasilkan penciptaan gambaran di mata batin. Kemampuan untuk membuat perumpamaan, metafora, dan analogi yaitu keterampilan yang lebih tinggi daripada pemahaman yang diciptakan oleh orang lain. Metafora, perumpamaan, atau analogi yang terbentuk dengan sempurna memperlihatkan bahwa orang tersebut memahami pokok bahasan dengan baik sehingga ia sanggup membuat representasi lain. Ini merupakan koneksi konsep pada level yang lebih tinggi. Kemampuan untuk memakai metafora, perumpamaan dan analogi terkait dengan kemampuan untuk menarik kesimpulan dari apa yang dibaca atau dibahas.

4. Visualisasi

Tidak semua pemikiran dilakukan dengan kata-kata. Kadang-kadang seseorang sanggup membentuk gambar atau gambar visual dalam pikirannya yang sama bermakna dengan, atau lebih bermakna daripada, kata-kata. Ketika banyak dari kita diminta memberi aba-aba kepada seseorang, kita sanggup melihat peta atau visual dalam pikiran kita yang membantu kita menawarkan petunjuk ini. Ketika Anda membaca novel yang benar-benar bagus, apakah Anda memvisualisasikan menyerupai apa setting dan karakternya? Apakah Anda menjalankan kamera film Anda sendiri? Ketika Anda ditanya perbedaan antara persegi dan trapesium, apakah Anda melihat di benak Anda menyerupai apa bentuk gambar-gambar ini? Jika Anda sanggup melaksanakan hal-hal ini, maka Anda mempunyai kemampuan untuk memakai gambaran visual. Visualisasi sangat membantu siswa dalam mata pelajaran menyerupai sastra, geografi, biologi, dan matematika.

5. Kesimpulan

Untuk menyimpulkan yaitu untuk menarik kesimpulan - untuk menyimpulkan atau menerka dari menghadirkan bukti. Sebuah kesimpulan yaitu kesimpulan yang ditarik dari serangkaian fakta atau keadaan. Jika seseorang menyimpulkan bahwa sesuatu telah terjadi, ia tidak melihat, mendengar, merasakan, mencium, atau mencicipi insiden yang sebenarnya. Tetapi dari apa yang ia tahu, masuk nalar untuk berpikir bahwa itu telah terjadi. Terkadang menyimpulkan digambarkan sebagai "membaca yang tersirat." Penulis sering menawarkan petunjuk yang tidak terbilang secara langsung. Ketika seorang pembaca memakai petunjuk untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam perihal apa yang ia baca, ia menyimpulkan. Penilaian kemampuan untuk membuat kesimpulan perihal teks tertulis digunakan untuk mengukur keterampilan membaca atau keterampilan mendengarkan.

Menyimpulkan terkadang membingungkan dengan menyiratkan. Seorang penulis atau pembicara menyiratkan ketika pembaca atau pendengar menyimpulkan. Ketika kami menyampaikan bahwa teks tertulis atau pembicara menyiratkan sesuatu, kami berarti bahwa sesuatu disampaikan atau disarankan tanpa dinyatakan secara langsung. Sebagai contoh, ketika gubernur menyampaikan ia tidak akan mengesampingkan kenaikan pajak, ia menyiratkan bahwa ia mungkin merasa perlu untuk melaksanakan advokasi menaikkan pajak. Kesimpulannya, di sisi lain, yaitu proses berpikir yang dilakukan oleh pembaca atau pendengar untuk menarik kesimpulan. Ketika gubernur menyampaikan ia tidak akan mengesampingkan kenaikan pajak, pendengar atau pembaca sanggup menyimpulkan bahwa gubernur telah diberi informasi gres sebab ia hingga kini telah mendukung pengurangan pajak.

6. Penyelesaian masalah

Tidak satu hari pun berlalu bahwa seseorang tidak harus menuntaskan masalah. Dari ketika seseorang berdiri di pagi hari dan memutuskan apa yang harus dimakan untuk sarapan, apa yang harus digunakan untuk bekerja atau ke sekolah, atau bagaimana menjelaskan kepada guru mengapa ia tidak menuntaskan pekerjaan rumahnya atau kepada atasannya mengapa bulanannya laporan belum selesai, ia memecahkan masalah. Masalah sanggup mensugesti banyak aspek kehidupan kita, termasuk sosial, pribadi, kesehatan, dan, tentu saja, sekolah.

Mampu menuntaskan dilema di sekolah sangat penting. Apa yang harus ditulis untuk sebuah esai, bagaimana memecahkan dilema dalam matematika, menentukan materi yang benar untuk eksperimen sains, atau bahkan memutuskan siapa yang duduk di sebelah ketika makan siang sanggup menjadi dilema signifikan yang harus diselesaikan oleh seorang siswa. Bagaimana seorang siswa pergi perihal memecahkan masalah-masalahnya penting dalam hal seberapa sukses akibatnya akan. Masalah perlu dikerjakan secara sistematis dan logis untuk mencapai kesimpulan yang memuaskan.

Ketika pemecahan masalah, penting untuk mengingat langkah-langkah yang perlu diambil. Pertama, dilema perlu didefinisikan dan diberi batasan yang niscaya dengan menggambar kotak mental di sekitarnya.

Menjadi kreatif, mempertimbangkan beberapa strategi, dan mencoba banyak sekali seni administrasi sebagai sarana untuk mencapai solusi yaitu kepingan dari menjadi pemecah dilema yang baik. Penting dalam pemecahan dilema untuk diingat bahwa kesalahan yaitu kesempatan berguru sebab seseorang berguru apa yang tidak berhasil. Dalam penelitian ilmiah, tujuannya yaitu sering untuk menandakan teori yang salah untuk menandakan kebenaran teori. Thomas Edison ditanya sekali bagaimana ia terus berkecil hati ketika ia membuat banyak kesalahan sebelum ia menyempurnakan idenya perihal bola lampu. Dia telah mencoba lebih dari 2.000 cara sebelum berhasil. Edison menjawab bahwa ia tidak membuat 2.000 kesalahan, tetapi ia mempunyai lebih dari 2.000 pengalaman berguru yang membuatnya lebih bersahabat dengan jawabannya.

7. Ide generasi

Seberapa sering siswa mendengar guru berkata, "Mari kita dengarkan ide-ide Anda perihal ini," atau "Saya perlu mempunyai lebih banyak gagasan perihal bagaimana ini akan bekerja?" Muncul dengan ide-ide orisinal sangat penting dalam pemikiran tingkat tinggi. Tapi apa inspirasi dan dari mana mereka berasal?

Wawasan

Beberapa gagasan tiba dari pandangan terang - kohesi impulsif dari beberapa pemikiran. Wawasan menyerupai bola lampu menyala di kepala seseorang. Wawasan yaitu pemikiran luar biasa yang membantu seseorang untuk melihat atau memahami sesuatu, cukup sering sesuatu yang belum sanggup ia ketahui sebelumnya. Sebagai contoh, seorang siswa mungkin mengalami kesulitan untuk menuntaskan semua pekerjaan rumahnya setiap malam. Biasanya siswa ini meninggalkan pekerjaan rumah matematikanya hingga final sebab ia tidak suka matematika dan matematika yang sulit baginya. Tiba-tiba, ia menganggap bahwa kalau ia melaksanakan subjek yang paling sulit terlebih dahulu, sisa pekerjaan rumah tidak akan tampak buruk, dan ia mungkin benar-benar menyelesaikannya semua. Murid ini hanya mempunyai gagasan yang mendalam perihal bagaimana memecahkan dilema pekerjaan rumahnya.

Ide Asli

Beberapa inspirasi disebut inspirasi orisinal. Ini yaitu pemikiran bahwa seseorang telah mengarang dan tidak menyalin dari orang lain. Banyak guru mencari siswa yang sanggup menemukan inspirasi yang tidak dimiliki siswa lain. Untuk mempunyai inspirasi orisinal, seseorang harus memakai imajinasi kreatifnya.

8. Brainstorming

Salah satu cara untuk menghasilkan inspirasi orisinal atau membuat metode gres dalam melaksanakan sesuatu yaitu dengan melaksanakan brainstorming. Brainstorming sanggup dilakukan secara individu atau dalam kelompok, meskipun biasanya kita melaksanakan yang terbaik dalam kelompok. Telah dikatakan bahwa cara terbaik untuk mempunyai inspirasi yang elok yaitu mempunyai banyak ide. Untuk mempunyai banyak ide, kita perlu melaksanakan brainstorming. Ketika melaksanakan brainstorming, tujuannya yaitu untuk menghasilkan inspirasi sebanyak mungkin, terlepas dari kelayakan inspirasi tersebut.

Jika para siswa melaksanakan brainstorming dalam suatu kelompok, mereka sanggup membangun gagasan satu sama lain. Saran satu siswa sanggup memberi siswa lain inspirasi hebat yang tidak akan ia pikirkan tanpa inspirasi siswa lain. Anggota kelompok sanggup "menumpang" pada gagasan masing-masing, dan mengubah inspirasi masing-masing untuk membuat ide-ide baru. Menjadi jago dalam brainstorming mempunyai aplikasi simpel untuk kehidupan remaja dan juga berkhasiat di sekolah. Banyak produk baru, menyerupai besi yang mati dengan sendirinya, dikembangkan oleh orang remaja melalui brainstorming.

9. Berpikir kritis

Cara lain untuk membentuk gagasan yaitu memakai pemikiran kritis. Ini melibatkan seseorang yang memakai pengetahuan atau sudut pandangnya sendiri untuk memutuskan apa yang benar atau salah perihal inspirasi orang lain. Ini adakala disebut "memiliki pikiran Anda sendiri." Itu berarti bahwa seseorang tidak harus percaya atau mendapatkan segala sesuatu yang orang lain katakan atau tulis. Misalnya, seorang sobat memutuskan bahwa Babe Ruth yaitu pemain bisbol terbaik yang pernah hidup. Tetapi sobat lain mungkin merasa bahwa Mark McGuire layak mendapatkan gelar itu, dan ia mungkin mempunyai banyak fakta untuk mendukung posisinya.

Selain mengevaluasi inspirasi orang lain, berpikir kritis juga sanggup digunakan untuk mengevaluasi banyak sekali hal. Seseorang melaksanakan ini ketika ia memutuskan telepon atau buku gres mana yang akan dibeli. Tentu saja, pemikiran kritis terkadang bisa dilakukan terlalu jauh. Tidak ada yang suka orang yang beropini perihal segala hal dan hanya merasa sudut pandangnya benar. Jika digunakan secara wajar, bagaimanapun, berpikir kritis sanggup membantu siswa menjadi sukses di sekolah dan di daerah lain.

10. Kreativitas

Kreativitas sanggup diukur dengan kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. Pikiran yang paling kreatif yaitu mereka yang pikirannya cair. Pemikir paling kreatif juga fleksibel dalam membuat mereka - mereka bersedia dan bisa memanipulasi pemikiran mereka untuk memperbaiki apa yang mereka ciptakan. Pemikir kreatif bisa menguraikan ciptaan mereka, terutama sebab itu yaitu ciptaan mereka dan bukan yang telah dipinjam. Ketika para pemikir kreatif berada di puncak proses kreatif mereka, mereka sanggup memasuki keadaan konsentrasi yang begitu terfokus sehingga mereka benar-benar terserap dalam kegiatan yang sedang dihadapi. Mereka mungkin dalam kendali yang gampang dan pada puncak kemampuan mereka. Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi mengacu pada keadaan pikiran yang cair dan elaboratif ini sebagai "aliran." Akhirnya, pemikir kreatif yaitu asli; mereka tidak "menyalin" pemikiran orang lain melainkan membangun pemikiran mereka dari bawah ke atas.

Kreativitas biasanya dianggap sebagai pemikiran yang berbeda - kemampuan untuk melepaskan pemikiran seseorang ke banyak arah. Tetapi pemikiran kreatif juga konvergen, sebab ketika seseorang telah membuat sesuatu, pemikirannya mungkin hanya bersatu pada inspirasi dan informasi yang bekerjasama dengan inovasi tertentu itu.

11. Kecerdasan yang berhasil

Robert Sternberg, seorang profesor psikologi dan pendidikan populer di Universitas Yale, menyampaikan bahwa orang-orang sukses memakai tiga jenis kecerdasan: analitis, kreatif, dan praktis. Orang yang sukses, berdasarkan Sternberg, memakai ketiganya.

Kecerdasan analitis memakai pemikiran kritis. Siswa analitik paling sering menerima nilai tinggi dan nilai ujian tinggi di sekolah tradisional. Siswa analitis menyukai sekolah dan disukai oleh gurunya. Seseorang dengan kecerdasan analitis elok dalam menganalisis materi. Berpikir analitis termasuk menilai, mengevaluasi, membandingkan, mengkontraskan, mengkritisi, menjelaskan mengapa, dan memeriksa.

Ketika siswa diberi tiga pilihan untuk proyek dalam sains, mereka menganalisis masing-masing dengan cara mereka sendiri dan kemudian membuat pilihan mereka. Di kelas sastra, siswa mengkritik sebuah puisi. Di kelas matematika, mereka memecahkan dilema kata. Di kelas sejarah, siswa membandingkan dan membedakan penyebab Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dan sehabis sekolah di latihan sepak bola, instruktur sepak bola dan tim menganalisis lawan mereka yang akan tiba setiap minggunya.

Berpikir analitis juga digunakan untuk mengevaluasi banyak sekali hal. Seseorang melaksanakan ini ketika ia memakai pemikiran kritis untuk memutuskan komputer atau skateboard mana yang akan dibeli. Dia juga melaksanakan ini ketika ia memutuskan film mana yang dituju atau acara TV mana yang ditonton.

Pemikir kreatif yaitu pemikir orisinil yang melihat sesuatu dengan cara berbeda. Pemikir kreatif sering merasa dikekang oleh sekolah sebab mereka diminta untuk melaksanakan sesuatu dengan cara yang tidak kreatif. Mereka mungkin sering mendapatkan nilai rata-rata di sekolah tradisional, mengajukan pertanyaan yang mungkin tampak abnormal atau tidak biasa, dan adakala dipandang oleh guru mereka sebagai "rasa sakit" sebab mereka ingin melaksanakan sesuatu dengan cara mereka.

Berpikir kreatif melibatkan menciptakan, menemukan, membayangkan, mengandaikan, merancang, "bagaimana jika", membuat dan memproduksi. Membentuk inspirasi kreatif berarti menghasilkan solusi yang tidak biasa, baru, atau mengejutkan untuk sebuah masalah. Orang yang mempunyai inspirasi kreatif sanggup menerapkan keterampilan memecahkan dilema dalam situasi baru. Mereka melihat relasi yang orang lain tidak lihat hingga mereka ditunjukkan. Penemu menyerupai Thomas Edison mengambil informasi yang mereka miliki dan mengelompokkan kembali hingga sesuatu yang gres terjadi. Berpikir kreatif mempunyai kebaruan, fleksibilitas, dan orisinalitas.

Pernahkah Anda melihat iklan untuk sesuatu yang gres di TV dan berpikir untuk diri sendiri, "Sekarang, mengapa saya tidak memikirkan itu?" Orang yang memikirkan produk yang diiklankan kini menghasilkan jutaan sebab ia menghubungkan ide-ide yang tidak pernah terhubung. Dia juga memecahkan dilema yang umum bagi banyak orang, dan kini banyak orang membeli produknya.

Penemuan Velcro yaitu rujukan yang baik. Penemu Velcro mendapatkan idenya dari seekor ayam jantan yang melekat di celananya ketika ia berjalan di hutan. Ketika ia melihat bersahabat pada ayam jantan di celananya, ia melihat bahwa satu "sisi" mempunyai banyak titik (kokang-a-bur) dan yang lain "sisi" terbuat dari banyak putaran loop (celana bahan). Dia juga memperhatikan betapa kuatnya cock-a-bur melekat di celananya. Dia memutuskan bahwa permukaan yang runcing dan melingkar bisa menjadi cara yang baik untuk menggabungkan dua benda. Jadi, Velcro lahir.

Menjadi kreatif bukan hanya perihal menciptakan. Ini juga perihal memecahkan dilema tak terduga yang muncul setiap hari. Misalnya, misi Apollo 13 mempunyai dilema dengan filter udara di modul lunar. Filter di modul lunar perlu diganti dengan yang dari modul perintah, tetapi dua filter mempunyai fitting berbentuk berbeda yang tidak sanggup ditukar. Kru lapangan melaksanakan brainstorming dan menemukan cara untuk membuat filter gres masuk ke lubang usang dengan memakai baggies plastik, selotip, dan kaus kaki, dan secara kreatif memecahkan dilema dengan bahan-bahan yang ada di tangan.

Solusi untuk masalah-masalah dunia tidak akan pernah ditemukan di buku-buku teks. Mereka berada di pikiran orang kreatif dan inventif. Kaprikornus penting bagi semua siswa untuk melatih "otot" kreatif mereka.

Orang dengan kecerdasan simpel yang baik dikatakan mempunyai nalar sehat yang baik. Mereka mungkin tidak membuat nilai terbaik di sekolah tradisional, tetapi mereka tahu bagaimana memakai pengetahuan, bagaimana menyesuaikannya dengan situasi yang berbeda, dan sering bagaimana bergaul dengan orang lain. Pemikir simpel sanggup mengambil pengetahuan dan menerapkannya pada situasi kehidupan nyata. Berpikir simpel melibatkan mempraktekkan, mendemonstrasikan, menggunakan, menerapkan dan menerapkan informasi.

Misalnya, di kelas sains, siswa sanggup memberi tahu semua cara reptil berkhasiat bagi orang-orang. Di kelas matematika, siswa sanggup membuatkan anggaran makanan bulanan untuk keluarga empat berdasarkan biaya makanan yang bahwasanya di toko lokal. Di kelas sejarah, siswa sanggup menjelaskan bagaimana aturan tertentu telah mensugesti kehidupan mereka, dan bagaimana kehidupan mereka mungkin berbeda kalau aturan itu tidak ada. Di kelas sastra, mereka mungkin menceritakan pelajaran umum apa yang bisa dipelajari dari cara Tom Sawyer membujuk teman-temannya untuk menutupi pagar Bibi Polly, dan mereka memberi rujukan bagaimana metode itu digunakan dalam iklan hari ini. Semua ini yaitu rujukan bagaimana memakai kecerdasan praktis.

Kaprikornus jenis pemikiran apa - analitis, kreatif dan simpel - yang terbaik atau paling berguna? Tidak ada seorang pun, cara terbaik untuk menjadi pandai atau berpikir. Ketiga jenis pemikiran itu berkhasiat dan saling terkait, dan ketiganya berkontribusi sama terhadap kecerdasan yang berhasil. Berpikir analitis elok untuk menganalisis dan informasi. Berpikir kreatif memungkinkan kita menemukan solusi gres dan inspirasi orisinal. Berpikir simpel membantu kita mengikuti keadaan dengan lingkungan kita dan memakai nalar sehat dalam kehidupan nyata. Penemu Velcro pertama kali memakai kecerdasan kreatif untuk mengubah relasi cock-a-burs dan celananya menjadi konsep yang lebih luas. Dia memakai kecerdasan simpel untuk mewujudkan banyak aplikasi untuk inovasi kreatifnya. Dia juga memakai kecerdasan analitik untuk menyidik masing-masing aplikasi potensial tersebut dan kemudian memutuskan aplikasi mana yang akan ia kejar lebih dulu. Meskipun banyak dari kita yang lebih berpengaruh dalam satu dari tiga kecerdasan daripada dua kecerdasan lainnya, lebih banyak kesuksesan dicapai ketika kita berguru untuk menyeimbangkan dan memakai ketiganya.

12. Metakognisi

Metakognisi berarti berpikir perihal berpikir. Ada dua kepingan dasar untuk metakognisi: berpikir perihal pemikiran Anda dan mengetahui perihal mengetahui. Setiap orang perlu memahami cara ia berpikir.

Seseorang perlu mengetahui kekuatan mental dan kelemahannya. Apakah ia pandai memecahkan masalah, memahami konsep, dan / atau mengikuti arah? Apakah ia lebih analitis, kreatif atau simpel dalam pemikiran Anda? Apakah ia berguru paling baik dengan mendengarkan, melihat, melakukan, atau dengan memakai kombinasi ketiganya? Teknik memori mana yang paling cocok untuknya?

Bagian kedua dari metakognisi yaitu memonitor dan mengatur bagaimana ia berpikir dan belajar. Ini yaitu memutuskan bagaimana cara terbaik menuntaskan suatu kiprah dengan memakai seni administrasi dan keterampilan secara efektif. Misalnya, bagaimana cara terbaik mempelajari kata-kata ejaan baru? Dengan menulisnya beberapa kali? Dengan mengeja mereka dengan keras beberapa kali? Atau dengan mengejanya dengan keras ketika ia menulisnya beberapa kali?

Memikirkan cara ia memahami banyak sekali hal dan memantau kemajuan Anda sanggup membantu seseorang menjadi pembelajar dan pemikir yang lebih baik. Sebagai contoh, seorang siswa yang tahu ia tidak pandai mengingat kiprah menyadari ia harus memakai buku rencana. Seorang siswa yang tahu ia bukan pembaca cepat menyadari bahwa ia harus memberi dirinya waktu perhiasan untuk menuntaskan tugas. Kedua siswa ini tahu titik lemah mereka dan melaksanakan sesuatu untuk menyiasati mereka.

Robert Sternberg mendefinisikan kecerdasan yang sukses sebagai administrasi diri mental. Manajemen diri mental sanggup digambarkan sebagai pandangan yang diperluas dari metakognisi.

Menurut Sternberg, administrasi diri mental terdiri dari enam langkah:
  • Ketahuilah kekuatan dan kelemahan Anda.
  • Memanfaatkan kekuatan Anda dan mengimbangi kelemahan Anda.
  • Menolak cita-cita negatif.
  • Percaya pada dirimu sendiri. Ini disebut self-efficacy.
  • Carilah model kiprah - orang yang sanggup Anda pelajari.
  • Carilah lingkungan di mana Anda sanggup membuat perbedaan.

13. Mengajar untuk kebijaksanaan

Menurut Sternberg, kebijaksanaan menuntut seseorang untuk mengetahui apa yang diketahui seseorang dan apa yang tidak diketahuinya, serta apa yang sanggup diketahui dan tidak sanggup diketahui. Lebih jauh, Sternberg menegaskan bahwa orang-orang bijak tidak hanya melihat diri mereka sendiri, tetapi juga bagi mereka yang mempunyai tanggung jawab. Dia lebih lanjut menegaskan bahwa guru harus secara aktif mengajarkan cara berpikir siswa mereka yang akan menuntun mereka untuk menjadi bijaksana.

Beberapa tantangan umum

Masalah yang mungkin dimiliki siswa dengan konsep pemahaman meliputi:
  • Genggam konsep yang goyah; pemahaman perihal konsep itu dangkal atau sempit
  • Mengandalkan memori hafalan terlalu banyak
  • Pemantauan pemahaman konsep yang buruk
  • Masalah dengan konsep verbal
  • Masalah dengan konsep nonverbal
  • Masalah dengan konsep proses
  • Masalah konsep yang spesifik untuk subjek tertentu (matematika, sains, sastra, dll.)
  • Konseptualisasi absurd yang buruk
  • Kesulitan membuat kesimpulan

Masalah yang mungkin dihadapi siswa dengan pemecahan dilema meliputi
  • Identifikasi dilema - mengetahui dilema ketika Anda melihatnya, dan menyatakan seluruh masalah
  • Proses pemilihan - menentukan proses terbaik untuk menuntaskan masalah
  • Mewakili informasi dengan terperinci - menyatakan informasi dengan cara yang jelas
  • Formasi seni administrasi - membentuk seni administrasi yang baik untuk memecahkan masalah
  • Alokasi sumber daya - menghabiskan sumber daya waktu dan energi Anda dengan bijaksana
  • Pemantauan solusi - menyidik untuk melihat apakah solusi keluar dengan benar
  • Mengevaluasi solusi - mengevaluasi solusi atau solusi mana yang terbaik

Sumber https://www.tomatalikuang.com/